Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Permasalahan satu ini sering jadi perdebatan di kalangan para ikhwah.
Apakah dalam tasyahud mesti menggerakkan jari telunjuk, atau jarinya
dalam keadaan diam saja. Untuk masalah yang satu ini, kami cuma menukil
penjelasan dari salah seorang ulama saja tentang status hadits
menggerak-gerakkan jari. Kami tidak sampai berpanjang lebar dalam
membahas hal ini karena ternyata di dunia maya juga sudah dibahas oleh
ustadz lainnya. Sehingga kami cukupkan dengan penjelasan singkat dari
ulama Mesir, Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah dalam kitab beliau Syarh ‘Ilalil Hadits. Semoga bermanfaat.
Syaikh Musthafa Al ‘Adawi berkata,
Mengenai ziyadah (tambahan) lafazh “yuharrikuhaa” (يحركها)
yaitu pada hadits yang membicarakan isyarat dengan telunjuk ketika
tasyahud, hadits tersebut diriwayatkan dalam beberapa kitab. Sumbernya
adalah dari ‘Ashim bin Kulaib, dari ayahnya. Dari Wail bin Hujr, ia
berkata,
“Aku katakan, “Sungguh, aku memperhatikan shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bagaimana beliau melakukan shalat.” Ia berkata, “Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri
dan menghadap kiblat, lalu bertakbir, lalu ia mengangkat kedua
tangannya hingga sejajar kedua telinga, dan meletakkan tangan kanannya
di atas punggung telapak tangan kirinya.” Kemudian saat akan ruku’
beliau mengangkat kedua tangannya seperti itu juga. Ketika sujud, beliau
meletakkan kepalanya dengan posisi berada di depannya. Kemudian setelah
itu beliau duduk iftirosy (menduduki kakinya yang kiri).
Lantas ketika itu beliau letakkan tangan kirinya di atas paha kirinya,
sedangkan siku kanannya diletakkan di atas paha kanannya. Beliau
menggenggam dua jarinya dan membuat lingkaran. Aku melihatnya berkata
seperti itu. Yaitu beliau membentuk lingkaran dengan jari jempol dan
jari tengah (menurut salah satu riwayat). Lalu beliau berisyarat dengan
jari telunjuk.
Perkataan kita sekarang adalah pada lafazh “asyaro bis-sabaabah”,
artinya beliau berisyarat dengan jari telunjuk. Mayoritas perowi
meriwayatkan hadits seperti itu, yaitu dikatakan “beliau berisyarat
dengan jari telunjuk”. Sebagian perowi berkata lagi, “Beliau berisyarat
dengan jari telunjuk dan berdoa dengannya.”
Adapun Zaidah bin Qudamah, beliau meriwayatkan hadits dengan lafazh, “Kemudian beliau mengangkat jarinya, maka aku melihat beliau menggerak-gerakkan jarinya lantas beliau berdoa dengannya.” Zaidah rahimahullah bersendirian
dalam meriwayatkan hal ini berbeda dengan perowi yang lain. Bedanya
beliau adalah karena adanya tambahan lafazh “yuharrikuhaa”, artinya
beliau menggerak-gerakkan jarinya.
Zaidah bin Qudamah itu tsiqoh (kredibel) dan orang yang mulia, semoga
Allah merahmati beliau. Beliau juga dipandang sebagai orang yang tsiqah (kredibel) dan muthqin
(kokoh hafalannya). Akan tetapi, mayoritas perowi tidak menyebutkan
sebagaimana yang disebutkan oleh Zaidah. Sehingga dari sini kita diamkan
tambahan yang dibuat oleh Zaidah yaitu tambahan “yuharrikuhaa”, artinya
beliau menggerak-gerakkan jarinya. Berikut adalah tabel sebagai
penjelas yang kami maksudkan. Wabillahit taufiq.
Sebagaimana yang Anda lihat, Zaidah hanya bersendirian dalam meriwayatkan lafazh “yuharrikuha” (beliau menggerak-gerakkan jarinya).
Ibnu Khuzaimah rahimahullah berkata, “Tidak ada dalam satu riwayat yang menyebutkan “yuharrikuha” kecuali dari riwayat Zaidah di mana beliau (bersendirian) menyebutkannya.”
Al Baihaqi rahimahullah berkata, “Boleh jadi yang dimaksud dengan yuharrikuha (menggerak-gerakkan jari) adalah hanya berisyarat dengannya, bukan yang
dimaksud adalah menggerak-gerakkan jari. Sehingga jika dimaknai seperti
ini maka jadi sinkronlah dengan riwayat Ibnu Az Zubair. Wallahu a’lam.”
Aku (Syaikh Mushthafa Al ‘Adawi) berkata, “Riwayat Ibnu Az Zubair yang dikeluarkan oleh Muslim hanya menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya berisyarat saja dan tidak disebutkan menggerak-gerakkan jari (Syarh ‘Ilalil Hadits, Syaikh Musthofa Al ‘Adawi, Maktabah Makkah, 168-170)
***
Pembahasan secara lengkap tentang hal ini telah dibahas oleh Al Ustadz Abu Muawiyah hafizhohullah, yang dinukil dari Majalah An Nashihah. Silakan lihat di sini.
Sekali lagi ini adalah masalah khilafiyah, jadi kami pun
menghargai pendapat lainnya. Namun demikianlah pendapat yang kami pegang
berdasarkan penelitian dari hadits-hadits yang ada sesuai dengan
keterbatasan ilmu yang ada pada kami.
Catatan yang perlu diperhatikan, tidaklah usah merasa aneh jika ada
yang tidak menggerak-gerakkan jari ketika tasyahud. Sebagaimana tidak
perlu merasa aneh jika ada yang menggerak-gerakkan jari karena sebagian
ulama berpendapat seperti ini. Namun sebaik-baik pendapat yang diikuti
adalah yang berpegang pada pendapat yang kuat. Jika yakin bahwa hadits
menggerak-gerakkan jari itu lemah karena menyelisihi banyak perowi yang lebih tsiqoh,
maka sudah sepatutnya yang diikuti adalah yang yakin yaitu tidak
menggerak-gerakkan jari. Namun ingat, tetaplah tolerir dengan pendapat
lainnya karena masalah ini masih dalam tataran khilafiyah (silang
pendapat antara para ulama). Wallahu a’lam bish showab.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
—
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2012
(753)
-
▼
November
(106)
- Etika Tidur
- Tetap Bisa Bekerja Meski Berjilbab
- KOLEKSI DUSTA PEMERINTAH IRAN
- Cintailah, Niscaya Engkau Dicintai
- Mampu Menggauli 100 Bidadari
- Hukum membunuh cicak
- Ibu jadi teladan
- Bolehkah Makan Daging Kuda?
- Hukum Wudhunya Orang Yang Berkutek, Memakai Inai (...
- Air liur kucing,najiskah?
- Delapan Pelajaran Berharga
- Dzikir Pelepas Lelah
- Kita Pun Akan Menjadi Tua
- Saudariku, Beginilah Cara Mereka Menghancurkan Kita
- Hukum Penyingkatan kata Ass , Wr , Wb , SWT , SAW ...
- Apakah Makam Rasulullah Berada di Dalam Masjid ata...
- Hukuman Mati untuk Pengedar Narkoba, Itulah Hukum ...
- Alasan Mengapa Nabi Muhammad Mempunyai Kedudukan Y...
- Lima Tingkatan Manusia Dalam Shalat
- Aqidah Syi'ah tentang Al-Qur'an
- Husein bin Ali bin Abi Thalib – Peristiwa Syahidny...
- Syi’ah di Indonesia Sering Lakukan Kebohongan Publik
- Kehancuran Bangsa Yahudi Menurut Al-Qur’an Dan Sunnah
- Iradah dibagi menjadi dua bagian:
- Indahnya Berhias untuk Sang Suami
- Hukum Puasa Sunnah pada Hari Sabtu
- Hukum Puasa hari sabtu saja
- Yahudi Zionis, Biang Kerusakan Dunia
- Wanita Berambut Pendek
- Keadaan Darurat Membolehkan Sesuatu yang Terlarang
- Setan Yang Senantiasa Mengintai Manusia
- Apakah Allah Suka Yang GanjiL…???
- Wanita Peminum Beresiko Lahirkan Bayi Bibir Sumbing
- Iklan yang Terlalu Berlebihan
- CARA TERAPI BEKAM, JENIS-JENIS BEKAM dan TEKNIK BEKAM
- JANGAN MEMPERCAYAI JIN YANG ‘MENGAKU’ MUSLIM
- Manusia Pemakan Bangkai
- Meninggalkan Shalat Saat Safar (Perjalanan)
- Dulu Sesat, Sekarang Jadi Wajib
- Kitab-kitab Samawi (dari Buku-buku Syi’ah)
- Jangan Salah Menilai dan Mengasihani
- Biarkan hati tumbuh
- Cinta sejati
- Pengetian Syafaat dan Macamnya
- Keajaiban Senyum Terhadap Penyakit Kardiovaskuler
- Takdir Dan Perbuatan Hamba
- Etika Sifat-Sifat Fitrah
- Kisah Wartawati Finlandia Menyamar Pakai Cadar
- Sepuluh Kerusakan bagi Muslim Berkenaan dengan Per...
- sejarah kalendar Hijriyah
- Mumpung Sehat, Perbanyak Amal Shalih!
- Doa Shalat Tahajud
- (LENGKAP) PUASA SUNNAH ASYURA TANGAL 9 & 10 BULAN ...
- Berbakti kepada ortu
- Aku Ingin Segera Menikah Demi Menjaga Kesucian Diri
- Sikap Tegas Kepala KUA Menolak Pernikahan Pasangan...
- Menggerakkan Telunjuk Ketika Tasyahud
- Pembuktian Cinta dengan Ittiba' kepada Nabi
- 11 Renungan Ketika Mendapati Musibah
- Doa Shalat Tahajud
- Kekeliruan dalam Menyambut Awal Tahun Baru Hijriyah
- Etiskah Stem Cell sebagai Teknologi Pengobatan di ...
- Ungkapan hati seorang kakak:"Adik Remajaku"
- Anjuran Mandi Air Hangat Sebelum dan Setelah Membekam
- Jeddah Larang Shisa di Tempat Umum
- Minum Soft Drink Bikin Wajah Tampak Lebih Tua
- Islam Pilihan Hidup Gue! hem
- Kamus Arab Indonesia – Indonesia Arab untuk Android
- Titipkan Kepada Allah, Agar Ia Menjadi Milikmu Sel...
- Islam Akan Memasuki Setiap Rumah
- Afwan..bukan mahram ,jadi tidak berjabat tangan
- Pengingkar Adzab Kubur
- ULAMA SYAFI'IYAH MENGINGKARI BID'AH
- Rahasia Amalan Rahasia
- Farid Okbah: Ulama Tidak Menyerukan Jihad,Tidak Se...
- Bulan Muharam
- Cara Backup Kontak BBM
- Karena Hal Inilah Kau Terpilih
- Menyibak Harta Gono-gini
- Kewajiban Berhijab, Bukti Nyata Perhatian Islam Te...
- Maktabah Syamilah Untuk iPhone dan iPad
- Sujud Syukur Setiap Selesai Shalat
- Duta-Duta Setan Berparas “Bidadari”
- Semangat diri
- Berbaik Sangka kepada Allah
- SERTAKAN NAMAKU BERSAMAMU DALAM DOAMU
- Peliharalah rasa malu
- Janin Yang Membawa Ibunya Ke Surga Bersama Ari-Arinya
- Mau Meraih Surga? Ya Berbuatlah Baik Karena Allah
- 4 Racun Hati
- Ratu Bilqis atau Cinderella Teladan Muslimah?
- Sehatkan Jiwa Raga Kita dengan Akhlak Mulia
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … (4)
- Fitnah! Arab Saudi akan Menggusur Makam Nabi
- Baldatun Thayyibatun, Negeri Ideal yang Didambakan
- Pasangan yang Unik
- Lelaki Dapat Bidadari di Surga, Lalu Perempuan Dap...
- Hukum Mencukur Bulu Mata
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … (3)
- Siapa yang Menanam Dia yang Menuai
-
▼
November
(106)