Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke
zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu
‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.
Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri
sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin
membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda
telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya
ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah
cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini
menghiasi hati anda?
Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of
Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan.
Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan
hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di
otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan
cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika
telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan
seks, bukan cinta yang murni lagi.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan
oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa
hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang
membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan
tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan
dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang.
(sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).
Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan
anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda?
Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.
Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan
anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya?
Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda
dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?
Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau
ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang
tercantik dan tertampan, telah luntur.
Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang
yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler
di mata anda.
Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan
tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak
lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.
Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang,
padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji
kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta
anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam
keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah
gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat
yang anda rasakan saat ini?
Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu
bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang
wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al
Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam
hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu
sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan
hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:
Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.
Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu
merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang
untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya:
bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga
menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah,
taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam,
didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian
Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.
Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam
tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu
kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain.
Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya
yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.
Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”
Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia
ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga
giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan
bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain,
maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi
memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima
perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.
“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan
dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam
membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil
kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)
Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang
dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa
dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)
Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar
senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini
dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari
rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki
yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama,
maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal
sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut
dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda
menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka
spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi
membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai
asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai
menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda
mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas
urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari
bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras
wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah
berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda
berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu
apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang
(suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati
nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan
anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji
palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang
sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya
harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا
وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena
harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya.
Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau
akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ
إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه
الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai,
datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya
akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan
senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak
pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah
menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu
sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang
yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta
yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam
alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda
mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun
engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ
الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى
الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia
merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai
dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia
mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada
kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya
bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang
mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa
angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air
hujan.
Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah
hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak
akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang
demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal
sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai
tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan
sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta
andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi,
pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia
beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.
Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya
bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta
sejati? Buktikan saudaraku…
Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.
***
Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Dipublikasi ulang dari www.pengusahamuslim.com
Footnote:
1) Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi
Bakar ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk
tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar. Karena dia adalah salah
seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga.
Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang
biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal
kebajikan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda
merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai
menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan.
Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama’ terdahulu):
مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ مَنْ عَابَهُ بِهِ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ
“Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama.”
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2012
(753)
-
▼
November
(106)
- Etika Tidur
- Tetap Bisa Bekerja Meski Berjilbab
- KOLEKSI DUSTA PEMERINTAH IRAN
- Cintailah, Niscaya Engkau Dicintai
- Mampu Menggauli 100 Bidadari
- Hukum membunuh cicak
- Ibu jadi teladan
- Bolehkah Makan Daging Kuda?
- Hukum Wudhunya Orang Yang Berkutek, Memakai Inai (...
- Air liur kucing,najiskah?
- Delapan Pelajaran Berharga
- Dzikir Pelepas Lelah
- Kita Pun Akan Menjadi Tua
- Saudariku, Beginilah Cara Mereka Menghancurkan Kita
- Hukum Penyingkatan kata Ass , Wr , Wb , SWT , SAW ...
- Apakah Makam Rasulullah Berada di Dalam Masjid ata...
- Hukuman Mati untuk Pengedar Narkoba, Itulah Hukum ...
- Alasan Mengapa Nabi Muhammad Mempunyai Kedudukan Y...
- Lima Tingkatan Manusia Dalam Shalat
- Aqidah Syi'ah tentang Al-Qur'an
- Husein bin Ali bin Abi Thalib – Peristiwa Syahidny...
- Syi’ah di Indonesia Sering Lakukan Kebohongan Publik
- Kehancuran Bangsa Yahudi Menurut Al-Qur’an Dan Sunnah
- Iradah dibagi menjadi dua bagian:
- Indahnya Berhias untuk Sang Suami
- Hukum Puasa Sunnah pada Hari Sabtu
- Hukum Puasa hari sabtu saja
- Yahudi Zionis, Biang Kerusakan Dunia
- Wanita Berambut Pendek
- Keadaan Darurat Membolehkan Sesuatu yang Terlarang
- Setan Yang Senantiasa Mengintai Manusia
- Apakah Allah Suka Yang GanjiL…???
- Wanita Peminum Beresiko Lahirkan Bayi Bibir Sumbing
- Iklan yang Terlalu Berlebihan
- CARA TERAPI BEKAM, JENIS-JENIS BEKAM dan TEKNIK BEKAM
- JANGAN MEMPERCAYAI JIN YANG ‘MENGAKU’ MUSLIM
- Manusia Pemakan Bangkai
- Meninggalkan Shalat Saat Safar (Perjalanan)
- Dulu Sesat, Sekarang Jadi Wajib
- Kitab-kitab Samawi (dari Buku-buku Syi’ah)
- Jangan Salah Menilai dan Mengasihani
- Biarkan hati tumbuh
- Cinta sejati
- Pengetian Syafaat dan Macamnya
- Keajaiban Senyum Terhadap Penyakit Kardiovaskuler
- Takdir Dan Perbuatan Hamba
- Etika Sifat-Sifat Fitrah
- Kisah Wartawati Finlandia Menyamar Pakai Cadar
- Sepuluh Kerusakan bagi Muslim Berkenaan dengan Per...
- sejarah kalendar Hijriyah
- Mumpung Sehat, Perbanyak Amal Shalih!
- Doa Shalat Tahajud
- (LENGKAP) PUASA SUNNAH ASYURA TANGAL 9 & 10 BULAN ...
- Berbakti kepada ortu
- Aku Ingin Segera Menikah Demi Menjaga Kesucian Diri
- Sikap Tegas Kepala KUA Menolak Pernikahan Pasangan...
- Menggerakkan Telunjuk Ketika Tasyahud
- Pembuktian Cinta dengan Ittiba' kepada Nabi
- 11 Renungan Ketika Mendapati Musibah
- Doa Shalat Tahajud
- Kekeliruan dalam Menyambut Awal Tahun Baru Hijriyah
- Etiskah Stem Cell sebagai Teknologi Pengobatan di ...
- Ungkapan hati seorang kakak:"Adik Remajaku"
- Anjuran Mandi Air Hangat Sebelum dan Setelah Membekam
- Jeddah Larang Shisa di Tempat Umum
- Minum Soft Drink Bikin Wajah Tampak Lebih Tua
- Islam Pilihan Hidup Gue! hem
- Kamus Arab Indonesia – Indonesia Arab untuk Android
- Titipkan Kepada Allah, Agar Ia Menjadi Milikmu Sel...
- Islam Akan Memasuki Setiap Rumah
- Afwan..bukan mahram ,jadi tidak berjabat tangan
- Pengingkar Adzab Kubur
- ULAMA SYAFI'IYAH MENGINGKARI BID'AH
- Rahasia Amalan Rahasia
- Farid Okbah: Ulama Tidak Menyerukan Jihad,Tidak Se...
- Bulan Muharam
- Cara Backup Kontak BBM
- Karena Hal Inilah Kau Terpilih
- Menyibak Harta Gono-gini
- Kewajiban Berhijab, Bukti Nyata Perhatian Islam Te...
- Maktabah Syamilah Untuk iPhone dan iPad
- Sujud Syukur Setiap Selesai Shalat
- Duta-Duta Setan Berparas “Bidadari”
- Semangat diri
- Berbaik Sangka kepada Allah
- SERTAKAN NAMAKU BERSAMAMU DALAM DOAMU
- Peliharalah rasa malu
- Janin Yang Membawa Ibunya Ke Surga Bersama Ari-Arinya
- Mau Meraih Surga? Ya Berbuatlah Baik Karena Allah
- 4 Racun Hati
- Ratu Bilqis atau Cinderella Teladan Muslimah?
- Sehatkan Jiwa Raga Kita dengan Akhlak Mulia
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … (4)
- Fitnah! Arab Saudi akan Menggusur Makam Nabi
- Baldatun Thayyibatun, Negeri Ideal yang Didambakan
- Pasangan yang Unik
- Lelaki Dapat Bidadari di Surga, Lalu Perempuan Dap...
- Hukum Mencukur Bulu Mata
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … (3)
- Siapa yang Menanam Dia yang Menuai
-
▼
November
(106)