Pengutip: Abu Abdirrahman Agi Sumarta al-Padangi

Kita yakin bahwa kematian itu haq (benar) adanya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman -yang artinya-, 'Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan'” [QS. As-Sajdah: 11]
Kematian adalah suatu realita, tak seorang pun tidak mengetahuinya, tidak ada keraguan dan kebimbangan tentangnya. Kita juga yakin bahwa setiap orang yang mati atau terbunuh atau dengan sebab apa pun juga kematiannya, maka itulah ajalnya yang tidak dikurangi sedikit pun daripadanya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman -yang artinya-, “Maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” [QS. Al-A'raf: 34]


Kita yakin adanya fitnah kubur, yakni ditanyakannya kepada orang yang meninggal dunia setelah ia dikubur tentang Tuhannya, agamanya dan Nabinya. Allah 'Azza wa Jalla meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan jawaban yang teguh, sehingga orang yang beriman akan menjawab, 'Tuhanku Allah, agamaku Islam, dan Nabiku Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam'. Adapun orang-orang yang zhalim maka mereka tersesat, orang yang kafir itu menjawab, 'Hah, hah ... aku tidak tahu'. Sedangkan orang munafik atau orang yang ragu-ragu akan menjawab, 'Aku tidak tahu, aku mendengar orang-orang berkata tentang sesuatu maka aku mengatakannya'.
Kita juga yakin terhadap adanya siksa dan nikmat kubur. Adapun siksa kubur maka ia diberikan kepada orang-orang zhalim dari kalangan orang-orang munafik dan orang-orang kafir. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman -yang artinya-, “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluarkanlah nyawamu'. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” [QS. Al-An'am: 93]
Dan terhadap para pengikut Fir'aun, Allah 'Azza wa Jalla berfirman -yang artinya-, “Kepada mereka dinampakkan Neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat), 'Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras'” [QS. Al-Mu'min: 46]
Disebutkan dalam Shahih Muslim dari hadits Zaid bin Tsabit dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -yang artinya-, “Kalaulah bukan karena kalian saling mengubur tentu aku berdo'a kepada Allah agar diperdengarkan adzab kubur kepada kalian sebagaimana yang aku dengar, kemudian Beliau menghadap dengan wajahnya seraya bersabda, 'Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa Neraka'. Mereka menjawab, 'Kami berlindung kepada Allah dari siksa Neraka'. Lalu Beliau bersabda, 'Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur'. Mereka menjawab, 'Kami berlindung kepada Allah dari siksa kubur'”
Adapun kenikmatan kubur, maka hal itu diperuntukkan kepada orang-orang yang benar-benar beriman. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman -yang artinya-, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami ialah Allah', kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.'” [QS. Fushshilat: 30]
“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar? Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketentraman dan rizki serta Surga kenikmatan” [QS. Al-Waqi'ah: 83-89]
Dari al-Bara' bin Azib bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang mukmin ketika menjawab (pertanyaan) dua malaikat di dalam kuburnya -yang artinya-, “Ada penyeru yang menyeru dari langit, 'Hambaku (berkata) jujur karena itu hamparkanlah permadani dari Surga dan kenakanlah pakaian dari Surga dan bukakanlah untuknya pintu menuju Surga.' Ia berkata, 'Lalu datanglah kepadanya ketentraman dan kemewahan Surga serta dilapangkan untuknya kuburnya sejauh mata memandang'.” [HR. Ahmad dan Abu Dawud dari hadits al-Bara' bin Azib]
Berita-berita mutawatir (yang diriwayatkan dari banyak jalan periwayatan, ed.) dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang adanya siksa dan kenikmatan kubur bagi masing-masing orang yang berhak, juga tentang pertanyaan dua malaikat. Karena itu kita wajib meyakini dan beriman akan adanya hal tersebut. Tetapi kita tidak berbicara tentang bagaimana proses dan realisasinya, karena akal manusia tak mampu menjangkau hal demikian, sebab hal itu tidak terjadi di alam dunia.
Keadaan kubur adalah termasuk perkara ghaib yang tidak mampu dijangkau oleh panca indera. Dan seandainya keadaan kubur itu bisa dijangkau oleh panca indera maka menjadi hilanglah manfaat beriman kepada perkara ghaib, musnah pula hikmah taklif (pembebanan syari'at) dan tentu manusia tidak akan saling menguburkan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam -yang artinya-, “Kalau saja kalian tidak saling mengubur, niscaya aku berdo'a kepada Allah agar diperdengarkan kepada kalian sebagian dari siksa kubur sebagaimana yang aku dengar” [HR. Muslim]
Karena hikmah di atas tidak terdapat pada binatang maka binatang-binatang itu bisa mendengar dan mengetahui siksa kubur.
Wallahu a'lam.
Sumber rujukan : Buku “Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan”, karya Syeikh Dr. 'Abdul 'Aziz bin Muhammad Alu Abdil Lathif, Darul Haq, Cetakan VIII, Jakarta: Jumadil Tsaniah 1428 H.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers