Ini adalah nasehat Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafidzahullah kepada sebagian tholabatul ilmi yang sering tergesa-gesa dalam menghukumi ikhwah lainnya .Ceramah ini adalah Daurah Imam Darul Hijrah tanggal 3 Rajab 1430 (26 Juni 2009) yang diselenggarakan di Masjid Qiblatain di kota Madinah KSA dengan nama acara Al Liqo Al Maftuh.
Berkata penanya : Apa nasehat anda kepada sebagian pelajar yang tergesa-gesa dalam menghukumi ikhwah lain,dengan melazimkan dengan sesuatu yang tidak lazim.Serta membesar-besarkan sebagian masalah sehingga menyebabkan perselisihan,bahkan memperbesar perselisihan.Dan sebagiannya adalah permasalahan yang memang memungkinkan khilaf.Ditemukan padanya khilaf antara pelajar ilmu syar’iy sampai-sampai saling cela terhadap yang berbeda pendapat.Kadang juga disebarkan permasalan tersebut di sebagian website sehingga menyebabkan fitnah antar pelajar.
Jawaban Syaikh Abdul Muhsin :Wajib atas setiap muslim juga kepada tholabul ilmi agar bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla.Kemudian menyibukkan diri dengan menuntut ilmu,serta bersemangat untuk mendapatkannya.Dan agar mengenal jalan yang ditempuh oleh Ulama-ulama besar seperti Syaikh Ibnu Bazz,Syaikh Ibnu Utsaimin dan Syaikh Asy-Syinqithi serta Syaikh Al Albani.Yakni kita bersemangat mengetahui apa-apa yang diajarkan oleh mereka ulama besar yang bergelut dengan ilmu.
Adapun orang-orang yang menyibukkan dirinya dengan desas-desus (qila wa qola),mencari-cari kesalahan,mentahdzir fulan dan fulan, dengan argumen bahwasannya disisinya begini dan begitu.Atau si fulan telah berubah begini begitu.Maka ini semua adalah menjadikan kita terlalaikan dari kesibukan mendpatkan ilmu dengan sesuatu yang tidak layak disibukkan olehnya.Hanyasaja kita itu hanya bersemangat mendpatkan manfaat dan aidah dari ulama serta kembali kepada mereka.
Dan apabila terdapat kesalahan pada seseorang ,dimana dia dari ahlussunnah serta terbiasa menyibukkan dengan ilmu,maka jangan tinggalkan orang tersebut jangan dihalau dan dijauhkan manusia darinya.Tetaplah dimabil manfaat darinya namun tetap diberitahu apa kesalahan yang ada-demikian juga diperingatkan kesalahannya.
Adapun ditinggalkan sama sekali dan dijauhkan darinya maka ini bukanlah jalan yang inshaf (adil).Bukan pula disana tercapai ilmu.Jika mereka menerapkan gaya atau cara seperti ini maka satu persatu akan pergi tidak tersisa siapapun dari ahlussunnah kecuali mereka (yang sering mentahdzir) saja!
Wajib bagi kita agar bersemangat untuk mendapatkan ilmu serta menyibukkan dengannya.Jangan bersibuk-sibuk dengan Qila wa qola (gosip/kabar burung).Orang -orang yang sibuk dengan semacam ini tidak akan mendapatkan ilmu.Tidakpula mereka akan disibukkan dengan ilmu.Hanya gosip dan kabar burung yang menyibukkan mereka.Tidak ada faidah yang didapat bahkan kemudaratan yang didapat.Yakni mereka membicarakan selain mereka,memutuskan hubungan dari orang yang punya kebaikan padanya,serta yang memiliki maksud perbaikan dan manfaat.Kesibukan seperti ini sama sekali tidak layak menjadi bahan kesibukan yang menhabiskan waktu.
Disalin dari http://salafyitb.wordpress.com
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2010
(380)
-
▼
September
(76)
- Refleksi
- Dzikir Pagi dan Sore - أذكار الصباح والمساء
- Meneladani Sahabat Nabi, Jalan Kebenaran
- Hukum tertinggal shalat karena pekerjaan
- Ya Allah Engkaulah kekasih Sejatiku
- Bejana Dari Kayu
- Menikahi Gadis Culun, Yang Tak Kenal “Pacaran”
- Mengenal Imam Syafi’i -Rahimahullah- Lebih Dekat
- Bagaimana tata Cara Shalat Dalam Kereta?
- Kisah Umar Dengan Seseorang Yang Shalat Semalam Su...
- Adab Bertanya
- Mati Dalam Keadaan Tidak Pernah Shalat
- Pernikahan Menurut Islam dari Mengenal Calon Sampa...
- Apakah Anda Ingin Kaya?Segeralah Menikah!
- Ringkasan Kitab Adab Zifaf (Etika Pernikahan)
- Muslimah Cantik Bermahkota Rasa Malu
- Bolehkah Dokter Berfatwa?
- Jangan Lihat Tampangnya
- Hanya Lima Puluh Menit Dalam Sehari
- Wahai Saudaraku Sadarilah Realita Ini
- Tiga Kriteria Manusia yang Tidak Layak Menjadi Tel...
- Menyingkirkan Najis Ketika Shalat
- Nasihat Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad [Adakah yang ...
- Sahkah Shalat Dengan Pakaian Terkena Bercak Darah
- Fitnah Kubur
- Kaidah Dalam Ibadah
- Sifat-Sifat dan Ciri-Ciri Ahlus Sunnah wal Jama'ah
- Perkataan Para Ulama tentang Madzhab 1) Salaf
- Manhaj Salaf Seimbang dan Ideal
- Manhaj Salaf Sesuai Dengan Fitrah Dan Akal yang Sehat
- Para Mujtahid Berpegang pada Hadits Rasulullah Sha...
- Mengapa Air Telinga Pahit Rasanya? Mengapa Air Mat...
- Keajaiban Buah Zaitun dan Minyaknya
- Antara Sulaiman dan Qorun
- Pembahasan : Minum Sambil Berdiri (Perlu Anda Keta...
- Puisi Kelinci
- Awas Bahaya Dengki
- Keutamaan Menyebarkan Ilmu Agama
- Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga
- Pesan Ber-Harga dari Syaikh ALbani
- FENOMENA PENGEBOMAN, BUAH PEMIKIRAN KHAWARIJ
- Kenapa Ta’at Sambil Duduk, Bermaksiat Sambil Berdiri?
- Penjelasan Ringkas Rukun Iman
- Definisi Sunnah
- Keutamaan Abu Bakar
- Sikap Yang Islami Menghadapi Hari Ulang Tahun
- Nama Istri-Istri Rasulullah Shallallahu’alaihi Was...
- Hukum Mengeluarkan Janin Yang Masih Hidup dari Per...
- Telaga Kemuliaan Rasulullah pada Hari Kiamat
- Keutamaan Doa Keluar Rumah
- Seputar Tasyabbuh (Penyerupaan) Terhadap Non Muslim
- Hukum Seputar Sholat ada Kuburan
- Fatwa-fatwa lajnah daaimah tentang Puasa Syawwal d...
- Lima Faedah Puasa Syawal
- Jangan Lupa Lakukan Puasa Syawal
- Puasa Syawal: Puasa Seperti Setahun Penuh
- BID’AHNYA ANGGAPAN SIAL MENIKAH DI BULAN SYAWWAL
- Ucapan Selamat Pada Hari Ied
- Pembahasan Zakat Fitrah
- Ibadah Bagi Wanita di Masa Haidh
- Bila hari Ied Jatuh Pada Hari Jumat
- Hukum Sholat Jum’at yang Bersamaan dengan Hari Idu...
- Apakah Janin Wajib Di Zakati ? |Kapan Waktu Yang ...
- Sekelompok Orang Berhari Raya Sendiri
- Tafsir Iyyaka Na'budu Wa iyyaka Nasta'in
- Segala Puji Hanya Untuk-Mu
- Berhari Raya sesuai Sunnah Nabi
- Dangdut untuk dakwah ?!
- Berhati-hati dalam Menukil Berita
- Seputar I’tikaf, Mengenali dan Mengamalkannya sesu...
- Hukum Mencium Mushaf (Al Qur`an)
- Ucapan “Shodaqollahul Adhim” setelah Qiro`atul Qur...
- Kita Pasti dapat Malam Lailatul Qodar Jika...
- Saatnya bertaubat dari Zina
- Cara Mendapatkan Malam lailatul Qodar
- Serba-Serbi I'tikaf
-
▼
September
(76)