يَخْرُجُ مِنْ عَدَنِ أَبْيَنَ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا يَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ هُمْ خَيْرُ مَنْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ
“Akan muncul dari Aden Abyan, 12.000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.” (HR. Ahmad: 2918, 2079 dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir: 11029 (11/56).
Sanad hadits di atas dalam Musnad Al-Imam Ahmad adalah:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنِ الْمُنْذِرِ بْنِ النُّعْمَانِ الْأَفْطَسِ قَالَ سَمِعْتُ وَهْبًا يُحَدِّثُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ…
Al-Imam Ahmad berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq dari Al-Mundzir bin An-Nu’man Al-Afthas, ia berkata: “Aku mendengar Wahab (bin Munabbih) menceritakan dari Ibnu Abbas, beliau berkata: “Rasulullah r bersabda:…..”
Sedangkan sanad dalam Al-Mu’jamul Kabir adalah:
حدثنا إسحاق الدبري أنا عبد الرزاق أنا منذر بن النعمان عن وهب بن منبه عن ابن عباس قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول :…
Ath-Thabrani berkata: “Telah menceritakan kepada kami Ishaq Ad-Dabari, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Mundzir bin Nu’man dari Wahab bin Munabbih dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah r bersabda:…”
Al-Hafizh Al-Haitsami berkata:
رواه أبو يعلى والطبراني وقال: “من عدن أبين”. ورجالهما رجال الصحيح غير منذر الأفطس وهو ثقة
“Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Ath-Thabrani. Dan dalamnya (Ath-Thabrani) ada lafazh: “Dari Aden Abyan.” Para perawinya adalah perawi Ash-Shahih kecuali Mundzir Al-Afthas maka ia adalah tsiqat.” (Majma’uz Zawa’id: 16620 (10/19).
Sedangkan sanad lain yang dibawakan oleh Al-Hafizh Ibnu Adi dalam Kitab Al-Kamil fidl Dlu’afa’ adalah dlaif (lemah) karena adanya Muhammad bin Al-Hasan bin Atasy Ash-Shan’ani. Ia adalah matrukul hadits. (Al-Kamil fidl Dlu’afa’: 6/176).
Sehingga hadits di atas memiliki 2 sanad, yang satu shahih dan yang lainnya adalah dla’if. Maka yang dijadikan sandaran adalah sanad yang shahih.
Oleh karena itu Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan:
و السند صحيح لأن رجاله ثقات رجال الشيخين غير المنذر هذا ، و قد وثقه ابن معين كما رأيت ، و ذكره ابن حبان في أتباع التابعين من ” ثقاته ” ( 7 / 481 ) ، و قد وثقه الإمام أحمد أيضا
“Dan sanadnya adalah shahih karena perawinya adalah orang-orang tsiqat perawi Al-Bukhari dan Muslim selain Mundzir ini. Dan ia (Mundzir) di-tsiqat-kan oleh Ibnu Ma’in sebagaimana yang telah kamu lihat. Dan ia dimasukkan oleh Ibnu Hibban ke dalam Tabi’ut Tabi’in dalam “Tsiqatnya” (7/481). Ia telah di-tsiqat-kan oleh Ahmad pula.”(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah: 2782 (6/287)).
Tentang Aden Abyan
Al-Allamah Al-Hazimi berkata:
أما اْلأَوَّلُ: (عَدَنٍ) – بِفَتْحِ العين والدال، وآخره نون – : عدن أبين من مدن الْيَمَن المشهورة، يُنْسَبُ إليها جَمَاعَة من الأئمة ورواة الحديث.
“Adapun yang pertama (yaitu Adan) –dengan fathah ain dan dal dan akhirnya nun-: Aden Abyan dari kota-kota Yaman yang terkenal. Dinisbatkan padanya (kota Aden) beberapa imam dan perawi hadits.” (Al-Amakin au Mattafaqa Lafzhuhu: 87). Sehinggapenisbatan kepada kota Aden disebut dengan Al-Adeni.
Al-Allamah Ibnu Sayyidih berkata:
والعدن موضع باليمن ويقال له أيضا عدن أبين نسب إلى أبين رجل من حمير لأنه عدن به أي قام
“Aden adalah sebuah tempat di Yaman. Disebut pula Aden Abyan. Seseorang dari Himyar dinisbatkan kepada Abyan karena ia telah “adan” (yaitu: bermukim) pada tempat itu (yaitu Abyan).” (Al-Muhith wal Muhkam Al-A’zham: 2/18).
Dan kota Aden adalah termasuk kota pelabuhan. Al-Allamah Ibnul Atsir Al-Jazari berkata:
فيه [ من كذا وكذا إلى عدنِ أبْيَنَ ] أبيَنُ – بوزن أحمر – : قرية على جانب البحر ناحية اليمن . وقيل هو اسم مدينة عدن
“Di dalam hadits ada lafazh (dari demikian menuju Aden Abyan). Abyan –dengan wazan ‘ahmar’- adalah desa di tepi laut dari arah Yaman. Dan dikatakan bahwa Aden Abyan adalah nama kota Aden.” (An-Nihayah fii Gharibil Hadits: 1/22).
Kabar Gembira
Pada asalnya jumlah (kuantitas) Ahlus Sunnah Salafiyyin adalah sangat sedikit jika dibanding dengan jumlah pengikut sekte-sekte bid’ah seperti Rafidlah, Asy’ariyah, Shufiyyah dan sebagainya. Dari Tsauban t bahwa Rasulullah r bersabda:
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ
“Akan senantiasa muncul sebuah Thaifah (kelompok kecil) dari ummatku yang menang di atas kebenaran. Tidak membahayakan mereka orang-orang yang meninggalkan mereka sampai datangnya perkara Allah dalam keadaan mereka tetap demikian.” (HR. Muslim: 3544, At-Tirmidzi: 2155, Ibnu Majah: 10).
Dan Al-Imam Ishaq bin Rahuyah pernah ditanya tentang arti “Thaifah” dalam hadits di atas dan beliau menjawab:
الطائفَة دُون الألْف وسيَبْلُغ هذا الأمرُ إلى أن يكون عدد المُتَمَسِّكِيَن بما كان عليه رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم وأصْحابه ألفاً يُسَلّي بذلك أن لا يُعْجبَهم كَثْرَةُ أهل الباطل
“Thaifah’ berjumlah kurang dari 1000 orang. Dan perkara ini akan sampai pada kejadian yang mana jumlah orang-orang yang berpegang teguh kepada ajaran Rasulullah r dan para sahabat beliau hanya 1000 orang sebagai (hadits, pen) penghibur agar mereka tidak tertipu dengan banyaknya jumlah orang-orang yang di atas kebatilan.” (An-Nihayah fii Gharibil Atsar: 3/336).
Namun ketika kabar gembira itu datang maka jumlah Ahlus Sunnah Salafiyyin akan semakin banyak sebagaimana hadits tentang munculnya 12.000 Salafiyyin dari Aden dan juga hadits-hadits yang lainnya.
Kapan dan Dimana?
Al-Imam Al-Mu’tamir bin Sulaiman At-Taimi Al-Bashri berkata tentang hadits di atas:
أظنه قال : في الأعماق
“Menurutku beliau berkata: “Di kota A’maq.” (Majma’uz Zawa’id: 10/29).
Maksud beliau adalah bahwa mereka (pasukan dari Aden) akan berangkat dan bergabung ke kota A’maq bersama pasukan kaum muslimin untuk berperang melawan tentara Romawi (Kristen Salibis Eropa) pada peristiwa Al-Malhamah Al-Kubra (Pertempuran Besar) dan Penaklukan Konstantinopel pada akhir zaman sebelum munculnya Dajjal –la’natullah alaih-.
Al-Allamah Yaqut Al-Hamawi berkata:
الأعماق جاء ذكره في فتح القسطنطينية قال فينزل الروم بالأعماق وبدابق ولعله جاء بلفظ الجمع والمراد به العمق وهي كورة قرب دابق بين حلب وانطاكية
“Kota A’maq disebutkan dalam hadits tentang penaklukan Konstantinopel. Beliau bersabda: “Kemudian pasukan Romawi turun di kota A’maq dan Dabiq. Dan mungkin juga ada hadits dengan bentuk jamak dan yang dimaksud adalah Umuq. Yaitu sebuah distrik (kota kecil) dekat kota Dabiq di antara kota Halab (Aleppo) dan kota Anthakiah.”(Mu’jamul Buldan: 1/222).
Hadits yang diisyaratkan oleh Yaqut adalah sabda Rasulullah r:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ الرُّومُ بِالْأَعْمَاقِ أَوْ بِدَابِقٍ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِمْ جَيْشٌ مِنْ الْمَدِينَةِ مِنْ خِيَارِ أَهْلِ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ..
“Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum pasukan Romawi turun di kota A’maq atau kota Dabiq kemudian dihadapi oleh pasukan (muslimin) dari Madinah dari sebaik-baik penduduk bumi pada hari itu….dst.” (HR. Muslim: 5157, Ibnu Hibban dalam Shahihnya: 6813 (15/224)).
Kota A’maq dan Aleppo adalah terletak di sebelah utara kota Damaskus. Semua kota tersebut masuk wilayah Syam. Sedangkan kota Damaskus –yaitu daerah Ghuthah- merupakan pusat kendali kaum muslimin dalam pertempuran ini.
Rasulullah r bersabda dalam hadits panjang:
وَالسَّادِسَةُ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الْأَصْفَرِ فَيَسِيرُونَ إِلَيْكُمْ عَلَى ثَمَانِينَ غَايَةً قُلْتُ وَمَا الْغَايَةُ قَالَ الرَّايَةُ تَحْتَ كُلِّ رَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا فُسْطَاطُ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَئِذٍ فِي أَرْضٍ يُقَالُ لَهَا الْغُوطَةُ فِي مَدِينَةٍ يُقَالُ لَهَا دِمَشْقُ
“Dan periode keenam adalah perdamaian antara kalian (kaum muslimin) dengan Bani Ashfar (yaitu Romawi atau Eropa). Kemudian mereka akan berjalan (memerangi kalian) di atas 80 ghayah.” Aku (perawi hadits) bertanya: “Apa itu ghayah?” Beliau menjawab: “Yaitu bendera. Masing-masing bendera membawahi 12.000 pasukan. Perkemahan kaum muslimin ketika itu adalah di sebuah tempat yang bernama Ghuthah di kota yang bernama Damasykus.” (HR. Ahmad: 22860. Syaikh Syu’aib Al-Arna’uth dalam Tahqiq Musnad Ahmad berkata: “Isnadnya shahih menurut kriteria Muslim.” Dan di-shahih-kan pula oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Fadla’ilus Syam wa Damsyiq: 30 (23))
Penulis katakan bahwa periode keenam adalah periode perdamaian antara negara-negara kaum muslimin dengan negara-negara Kristen melalui PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa). Peran PBB akan segera berakhir dengan adanya Al-Malhamah Al-Kubra di atas.
Adapun peran pasukan dari Aden maka disebutkan oleh Al-Imam Abdur Razzaq Ash-Shan’ani dalam Jami’ Ma’mar bin Rasyid:
أخبرنا عبد الرزاق، قال أخبرنا معمر، عن أيوب، عن ابن سيرين، عن عقبة بن أوس الدوسي (الصواب: السدوسي)، عن عبد الله بن عمرو بن العاص، قال: « يكون على الروم ملك لا يعصونه – أو لا يكادون يعصونه – ، فيجيء حتى ينزل بأرض كذا وكذا » ، قال عبد الله: « أنا ما نسيتها » ، قال: « ويستمد المؤمنون بعضهم بعضا حتى يمدهم أهل عدن أبين على قلصاتهم »….
Abdullah bin Amr bin Al-Ash t berkata: “Romawi akan memiliki raja yang mereka taati –atau yang hampir tidak pernah didurhakai-. Kemudian mereka turun di tempat demikian dan demikian (yaitu kota A’maq atau kota Dabiq, pen).” Abdullah berkata:“Aku tidak melupakan tempat tersebut.” Kemudian beliau berkata: “Kaum mukminin ketika itu saling meminta bantuan kepada yang lainnya (dalam menghadapi tentara Romawi yang banyak, pen) sampai akhirnya penduduk Aden Abyan membantu (dan bergabung dengan, pen) mereka di atas air sumur-sumur mereka…..dst.” (Atsar riwayat Abdur Razzaq dalam Jami’ Ma’mar bin Rasyid: 1433 (4/174) dan juga dalam Mushannafnya: 20813 (11/287)).
Para perawi atsar Abdullah bin Amr di atas adalah para Imam Ahlul Hadits seperti Abdur Razzaq Ash-Shan’ani, Ma’mar bin Rasyid Ash-Shan’ani, Ayyub As-Sakhtiyani dan Muhammad bin Sirin. Adapun Uqbah bin Aus As-Sadusi maka ia adalah seorang tabi’in yang di-tsiqat-kan oleh Ibnu Hibban, Al-Ijli dan Ibnu Sa’d. (Tahdzibut Tahdzib: 7/211). Adapun Al-Hafizh Ibnu Hajar maka beliau menilainya “shaduq”. (Taqribut Tahdzib: 682). Maka isnad atsar di atas adalah hasan. Alhamdulillah.
Semoga Allah U merahmati Al-Allamah Al-Albani yang mendhai’ifkan atsar di atas dalam Silsilah Al-Ahadits Adl-Dlaifah karena adanya Ali bin Zaid bin Jud’an yang di-dla’if-kan oleh banyak ulama. (Silsilah Al-Ahadits Adl-Dla’ifah hadits no: 6169).
Penulis katakan bahwa sanad yang dilemahkan oleh Al-Allamah Al-Albani adalah milik Al-Bazzar yaitu:
حدثنا طالوت بن عباد ، قال : أخبرنا حماد بن سلمة ، عن علي بن زيد ، عن عبد الرحمن بن أبي بكرة ، قال : أتيت عبد الله بن عمرو…
“Telah menceritakan kepada kami Thalut bin Ibad, ia berkata: “Telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid (bin Jud’an) dari Abdurrahman bin Abi Bakrah, ia berkata: “Aku mendatangi Abdullah bin Amr (bin Al-Ash)…dst.” (HR. Al-Bazzar dalam Al-Bahruz Zahhar: 2175 (6/473)).
Maka Ali bin Zaid bin Jud’an yang dilemahkan oleh Al-Albani ternyata memiliki mutaba’ahyaitu Al-Imam Muhammad bin Sirin dari Uqbah bin Aus dari Abdullah bin Amr. Sehinggaisnad atsar di atas adalah hasan. Insya Allah.
Meskipun atsar di atas hanya merupakan ucapan shahabi (yaitu Abdullah bin Amr) akan tetapi Al-Allamah Hamud At-Tuwaijiri berkata:
وله حكم الرفع؛ لأنه لا دخل للرأي في مثل هذا، وإنما يقال عن توقيف
“Atsar di atas memiliki hukum hadits marfu’ (sabda Nabi r secara langsung), karena tidak ada pintu bagi ra’yu (rasio) atasnya. Atsar di atas hanyalah tauqif (berasal dari wahyu, pen).” (Ithaful Jama’ah bimaa Ja’a fil Fitan wal Malahim wa Asyrathis Sa’ah: 1/395).
Surat Al-Allamah Muqbil Al-Wadi’i kepada Salafiyyin di Aden
Setelah khutbah risalahnya, Al-Allamah Muqbil berkata:
فهذه رسالتي إلى إخواني في الله أهل السنة، من أهل عدن حفظهم الله ودفع عنهم كل سوء ومكروه.. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته:
إنني أحمد الله سبحانه وتعالى، ففي عدن إخوان محبون لسنة رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم ومحبون للعلم النافع، ويعلم الله أنني أتمنى في كثير من الأوقات أنني أسكن عندهم في الأيام الباردة من أجل إفادتهم، ومن أجل المحافظة على الصحة وإننا نستبشر بقول النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم: ((يخرج من عدن أبين اثنا عشر ألفًا ينصرون الله ورسوله هم خير من بيني وبينهم))، فنرجو أن يحقق الله ذلك الحديث في ذلك الشباب المبارك، الذين أنقذهم الله سبحانه وتعالى من الشيوعية، ونحن نفرح لهم إذ أنقذهم الله من الشيوعية…الخ
“Maka ini adalah suratku kepada saudara-saudaraku fillah Ahlus Sunnah, dari kalangan penduduk kota Aden. Semoga Allah menjaga mereka dan melindungi mereka dari segala keburukan dan perkara yang dibenci…
As-salamu alaikum warahmatullah wabarakatuh:
Sesungguhnya aku memuji Allah subhanahu wata’ala. Di kota Aden terdapat ikhwan-ikhwan yang mencintai sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan mencintai Al-Ilmu An-Nafi’ (ilmu yang bermanfaat). Dan Allah mengetahui bahwa aku berangan-angan dalam banyak kesempatan untuk tinggal di sisi mereka di hari-hari yang dingin dalam rangka memberikan faedah (pelajaran) kepada mereka dan juga dalam rangka menjaga kesehatan. Dan kami bergembira dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: “Akan muncul dari Aden Abyan, 12.000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.” Maka kami berharap Allah merealisasikan hadits ini pada pemuda-pemuda yang mendapat kebaikan tersebut, yang mana Allah telah menyelamatkan mereka dari komunisme. Dan kami bergembira untuk mereka ketika Allah menyelamatkan mereka dari komunisme….dst.”(Tuhfatul Mujib ala As’ilatil Hadlir wal Gharib: 292-293).
Dan Alhamdulillah dakwah salafiyyah di Aden dan juga kota-kota lainnya di Yaman semakin semarak. Para ulama dakwah salafiyyah murid-murid Al-Allamah Muqbil memiliki markaz-markaz Sunnah termasuk di kota Aden.
Penutup
Demikianlah pujian dan rekomendasi kepada Salafiyyin Aden dari lisan Rasulullah r secara langsung. Semoga kita dijadikan oleh Allah U menjadi golongan mereka atau orang-orang yang mencintai mereka bukan malah mencela dan mentahdzir mereka. Amien. Wallahu a’lam.
sumber : https://sulaifi.wordpress.com/2010/05/31/pasukan-dari-kota-aden/
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer