Diantara
syubhat yang seringkali diulang oleh orang nasrani dan telah
menjerumuskan banyak orang bodoh adalah ucapan bahwa al-Quran telah
memberikan kesaksian akan kebenaran injil (?). Bahwa injil adalah sebuah
kitab yang diturunkan dari sisi Allah Subhana wa ta’ala , mereka
mendasarkan ucapan tersebut pada beberapa ayat dari al-Quran,
diantaranya adalah Allohu ta’ala memerintahkan untuk berhukum kepadanya
sebagaimana dalam firmanNya :
وَلْيَحْكُمْ
أَهْلُ الإنْجِيلِ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فِيهِ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ
بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan
hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa
yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang
yang fasik.” (Al Maedah : 47)
Kemudian
pensifatan al-Quran akan injil bahwa injil adalah sebuah kitab,
petunjuk, cahaya dan penjelas bagi orang-orang mukmin, sebagaimana
firman Allohu ta’ala :
وَقَفَّيْنَا
عَلَى آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ
يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَآتَيْنَاهُ الإنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ
وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى
وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
“Dan
Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan
dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya,
yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk
orang-orang yang bertakwa.” (Al Maidah :46)
Bahkan,
al-Quran menjelaskan bahwa mengamalkan injil adalah sebab kebahagiaan
dunia dan akherat, sebagaimana firman Allohu ta’ala :
وَلَوْ
أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالإنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ
مِنْ رَبِّهِمْ لأكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ
مِنْهُمْ أُمَّةٌ مُقْتَصِدَةٌ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ سَاءَ مَا يَعْمَلُونَ
“Dan
sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil
dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya
mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka.
Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa
yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.” (Al Maidah : 66)
Dan ayat –ayat lain yang membenarkan injil,….
Sebelum kita mulai menjawab, kita ajukan dulu dua pertanyaan yang sangat mendasar :
1. Apakah orang nasrani mengimani al-Quran sehingga boleh bagi mereka untuk berhujjah dengannya ??!
Jika
jawabannya tidak, maka bagaimana mereka akan berhujjah dengan al-Quran
sementara mereka tidak meyakini kebenarannya ??! Bukankah hujjah
seseorang dengan sesuatu yang diyakini kebatilannya berarti telah
mengakui dan membenarkan kebatilannya ?
Tidak
bias dikatakan ; sesungguhnya hujjah mereka denagn al qur’an serupa
dengan berhujjahnya kaum muslimin dengan injil dalam membathilkan
keyakinan nashrani, karena terdaapat perbedan antara pandangan kaum
muslimin terhadap injil dengan pandangan kaum nasrani terhadap al
Qur’an.
Pandangan
orang nasrani terhadap al Qur’an adalah bahwa al QQuran adalah sebuah
kebathilan yang didustakan atas nama Allohu ta’ala.
Sedangkan
kaum muslimin, beranggapan bahwa injil yang ada di tangan kaum nasrani
saat ini telah mencakup tentang riwayat-riwayat tentang Isa alaihissalam, didalamnya terdapat kebenaran dan kebatilan.
Jadi seorang muslim berhujjah dengan kebenaran yang ada didalamnya serta meninggalkan kebatilannya.
2. Apakah
kaum nasrani berkeyakinan bahwa sifat-sifat injil yang ada dalam al
Qur’an berbicara tentang injil-injil yag sekarang ada ditangan mereka?
Jika
jawabnya TIDAK, maka tidak boleh bagi mereka untuk berhujjah dengan al
Qur’an atas kebenaran injil tersebut, sebab injil tersebut berbeda
dengan apa yang disucikan dan disaksikan al Qur’an.
Jika
jawabnya YA, maka sesungguhnya itu bertentangan dengan kenyataan,
karena sesungguhnya al Qur’an menyebutkan sifat –sifat injil yang tidak
sesuai dengan sifat-sifat injil yang berada ditangan nasrani, seperti……
a. Bahwasanya
Allohu ta’ala telah mensifati injil dalam al Qur’an sebagai kitab yang
diturunkan dari sisiNya , firman Allohu ta’ala:
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالإنْجِيلَ
Dia
menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, (Ali Imran :3)
Sementara
orang nasrani tidak meyakini demikian,bahkan berkeyakinan bahwa injil
ditulis oleh laki-laki pilihan Allohu ta’ala dengan ilham Roh Kudus.
b. Bahwa
al Qur’an telah terang menyebutkan kabar gembira akan datagnya nabi
umat islam tertulis didalam injil sebagaimana firman Allohu ta’ala :
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil … (Al A’raff :57)
Sementara orang nasrani tidak meyakini adanya kabar gembira apapun tentang kedatangan Nabi umat islam dalam injil.
c. Bahwa al Quran telah menyebutkan didalam injil terdapat penyebutan sifat-sifat bagi sahabat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihiwassalam. Firman Allohu ta’ala :
مُحَمَّدٌ
رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ
رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ
اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ
أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ
يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا
عَظِيمًا
Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas
sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya
Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan
tegak lah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan
orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar. (Al Fath :29)
Sementara orang-orang nasrani tidak mengakui adanya sifat-sifat tersebut didalam injil.
Semua
menjadikan kita semakin yakin bahwa injil yang disebutkan al Qur’an,
yang disanjungnya, dan memerintahkan untuk berhukum dengannya berbeda
sama sekaali dengan apa yang sekarang ada ditangan orang-orang nasrani. Karena
tidak masuk akal jika al Qur’an menyanjung injl yang menentangnya dalam
pokok akidah dan menisbatkan kepadanya beberapa perkara yang tidak ada
didalamnya.
Disini ada petanyaan penting ; injil apakah yang sedang dibicarakan oleh al Qur’an, dan dimanakah dia ??
Maka jawabnya ; injil tersebut adalah injil Nabi Isa Alaihissalam
yang diturunkan Allohu ta’ala kepada beliau yang didalamnya terdaapat
firman dan pelajaranNya. Adapun dimanakah tempatnya ? Maka ini adalah
sebuah perkara yang tidak kita ketahui. Orang-orang nasrani telah
teledor terhadap penjagaan kitab mereka. Mereka menyia-nyiakan dan
menggantinya. Para ahli sejarah telah mencatat bahwa para pendeta dan
paus telah memilih empat macam injil, yakni Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes dari puluhan injil yang pemiliknya telah diputuskan kafir, yang
berhak untuk dibunuh dan disiksa.
Jika
mereka berkata ; sesungguhnya injil yang ada sekarang ditangan kami
adalah injil yang sama, yang ada di zama turunnya al Qur’an, dan nasrani
tidak tahu yang lainnya. Maka jawabnya adalah, keberadaaan injil
tersebut di zaman turunnya al Quran tidak mengharuskan bahwa injil yang
lain tidak ada. Didalam injil barnabas terdapat kesaksian terbesar
tentang hal ini, yang terdapat hal-hal yang sesuai dengan al Qur’an
(termasuk aqidah), didalamnya terdapat kabar gembira akan datangnya
seorang Nabi Islam yang menafikan ketuhanan Isa alahissalam
Jika
mereka membantah bahwa injil tersebut tidak benar secara sejarah, maka
jawabnya adalah ; bahwa segala sesuatu yang disebutkan didalam injil
Barnabas kemungkinan juga dikatakan pada injil-injil lain.
Ucapan
bahwa injil Barnabas ditemukan baru-baru ini, adalah ucapan yang
tertolak, telah disebutkan dalam maklumat yang diterbitkan oleh Paus
Glasius tentang penjelasan kitab-kitab yang haram dibaca, termasuk
didalamnya injil Barnabas. Paus Glasius telah merampungkannya di abad ke
5 masehi, yaitu sebelum diutusnya Nabi kita Muhammad Shalallahu’alaihiwassalam.
Dengan
demikian menjadi jelaslah kebatilan bahwa al Qur’an telah membenarkan
injil yang sekarang berada ditangan kau nasrani. Perkara yang wajib atas
seorang muslim adalah menjaga dengan rinci perkataannya, bertanya
kepada ahli ilmu terhadap apa yang dihadapkan kepadanya terutama dalam
bdang aqidah, hingga dia bisa menjaga agama dan menyelamatkan hatinya
dari penyakit syubhat dan dampaknya.
Allohu ‘alam walhamdulillahi robbil ‘alamin
(dinukil dengan perubahan seperlunya dari majalah Qiblati edisi 10 tahun II Juli 2007)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer