Ulama syiah meriwayatkan hadits Nabi Musa menampar malaikat maut, bukan hanya Abu Hurairah yang meriwayatkan hadits itu.
Ternyata ulama syiah meriwayatkan hadits Nabi Musa menampar malaikat maut. Tapi sengaja abdul husein menyembunyikan, atau dia memang belum pernah membacanya. Saya jadi geli, dan bertanya-tanya, kok bisa orang seperti itu dielu-elukan.

Muhammad Nabi At Tuwaisirkani dalam kitab La’ali’ Al Akhbar, jilid 1 hal 91, bab Suluk Musa :
Tentang suluk Nabi Musa di dunia, zuhud Nabi Musa terhadap dunia, kisah Nabi Musa menampar malaikat maut saat akan mengambil nyawanya, dan malaikat maut mengecoh Nabi Musa untuk mengambil nyawanya. Nabi Musa adalah Nabi yang sangat membenci kematian, diriwayatkan bahwa saat malaikat maut mendatanginya untuk mencabut nyawa, Nabi Musa menamparnya sampai matanya buta satu. Lalu Malaikat berkata pada Allah : wahai Rabbku, Engkau mengutusku pada hamba yang membenci kematian. Lalu Allah mewahyukan pada Nabi Musa, letakkan tanganmu di kulit kerbau, umurmu akan bertambah setahun pada setiap bulu yang ada tersentuh oleh tanganmu. Lalu Nabi Musa bertanya: lalu apa setelah itu? Allah menjawab: setelah itu adalah mati, lalu Musa berkata: aku mentaati perintah Rabbmu.

Riwayat ini juga dikutip oleh NI’matullah Al Jaza’iri dalam Al Anwar An Nu’maniyah jilid 4 hal 205

abdul husein mengingkari riwayat ini, sambil mencela Abu Hurairah :
anda perhatikan dengan jelas bahwa hadits ini memiliki banyak hal, yang tidak akan pernah dapat dinisbatkan untuk Allah, nabi-nabiNya, dan para malaikatNya. Pantaskan untuk Allah memilih d I antara hamba-hambaNya, yang menyerang sebagaimana orang-orang yang zalim yang bahkan kepada maliakat-malaikat Allah hanya karena marah, serta bertindak sepertiorang-orang sombong yang memberontahk, atau membenci kematian demikian besar sebagaimana orang yang bodoh? Apakah itu mungkin bagi Musa, yang telah Allah pilih untuk menjalankan misiNya, serta mempercayainya dengan wahyuNya.

abdul husein menulis pada bagian akhir:
semoga Allah menyelamatkan kita dari ketumpulan akal serta ucapan dan perbuatan yang sia-sia.

Ternyata tuduhan itu teralamatkan ke ulama syiah sendiri.
Masihkah kita bisa percaya pada abdul husein? Atau kita masih menikmati tipuan-tipuannya?
Mana ustadz-ustadz syiah yang cerdik pandai?
Ataukah objektifitas sudah hilang ditelan fanatisme buta?

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers