Wanita adalah di antara golongan yang mendapat keringanan tidak
dibebani kewajiban shalat Jum’at. Jika wanita tidak shalat Jum’at, ia
berarti menggantinya dengan shalat Zhuhur. Lalu berapa raka’at yang
mesti ia lakukan?
Dari web Asy Syabkah Al Islamiyah ada pertanyaan, “Jika
wanita mengerjakan shalat Zhuhur di hari Jum’at, apakah ia mesti
mengerjakannya 2 raka’at ataukah 4 raka’at?”
Jawaban:
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
Pertanyaan:
Aku ingin membuka usaha kecil-kecilan yang bisa memberi manfaat untuk keluarga dan umat akan tetapi di negeri kami semua perusahaan diharuskan memiliki rekening di bank padahal semua bank yang ada masih memakai sistem riba. Apa yang harus aku lakukan?
Jawaban:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Aku ingin membuka usaha kecil-kecilan yang bisa memberi manfaat untuk keluarga dan umat akan tetapi di negeri kami semua perusahaan diharuskan memiliki rekening di bank padahal semua bank yang ada masih memakai sistem riba. Apa yang harus aku lakukan?
Jawaban:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Sebagian besar kaum muslimin mungkin tidak asing dengan pembahasan
mengenai ‘Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa Agamamu?’ Banyak
kajian-kajian keislaman yang selalu membahas masalah ini, karena
ketiganya adalah tiga perkara pokok yang akan ditanyakan kepada seorang
hamba ketika di alam kubur nanti. Barang siapa yang selamat darinya
maka selamatlah dia dari siksa kubur. Namun bila tidak mampu
menjawabnya, maka siksa kubur pun menantinya. Termasuk di manakah kita?
Mengetahui Tiga Landasan Pokok
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Mengetahui Tiga Landasan Pokok
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Kita tahu bahwa amalan puasa adalah amalan yang mulia. Namun
pensyariatan puasa tersebut tentu saja harus mengikuti tuntunan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di samping kita harus
ikhlas dalam beribadah agar puasa kita diterima di sisi Allah. Lantas
bagaimana jika amalan yang kita lakukan tanpa dasar atau dalilnya lemah
sehingga tidak bisa dijadikan hujjah (pendukung)? Tentu saja amalan
tersebut tidak bisa kita amalkan dan kalau tetap diamalkan akan
tertolak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Amalan yang satu ini yaitu puasa di akhir tahun (29 atau 30 Dzulhijjah) dan awal tahun hijriyah (1 Muharram) adalah amalan yang saat ini tersebar di tengah-tengah kaum muslimin. Bagaimana tinjauan Islam akan puasa ini? Apakah benar dianjurkan?
Tinjauan Hadits
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Amalan yang satu ini yaitu puasa di akhir tahun (29 atau 30 Dzulhijjah) dan awal tahun hijriyah (1 Muharram) adalah amalan yang saat ini tersebar di tengah-tengah kaum muslimin. Bagaimana tinjauan Islam akan puasa ini? Apakah benar dianjurkan?
Tinjauan Hadits
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Kitab
//
0
Komentar
Al-Ibanah ‘an Kaifiyah At-Ta’amul ma’a Al-Khilaf baina Ahlus Sunnah wal Jama’ah,
(Penjelasan tentang Bagaimana Menyikapi Perselisihan antara Ahlus Sunnah wal Jama’ah)
karya terbaru : Asy Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah ta’ala
Murojaah dan Qiroah : Al Walid Imam Al-Jarh wa Ta’dil Rabi’ bin Hadi Al Madkholi hafizhahullah ta’alaTaqdim : Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab Al-Wushabi hafizhahullah ta’ala
Taqdim : Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Yahya Al-Bura’i hafizhahullah
Taqdim: Asy-Syaikh ‘Abdullah bin ‘Utsman Adz-Dzamari hafizhahullah
Taqdim : Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Ash-Shaumali hafizhahullah
Taqdim : Asy-Syaikh ‘Utsman bin ‘Abdillah As-Salimi hafizhahullah
Silahkan Download
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Informasi
//
0
Komentar
Ringkasan :
Mencari jodoh yang ideal memang gampang-gampang susah namun seseorang harus tetap berusaha untuk mendapatkannya, dengan syarat tidak melanggar syariat, semisal berpacaran. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkannya, anatara lain:
1. Berdoa'a kepada Allah Ta'ala
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Mencari jodoh yang ideal memang gampang-gampang susah namun seseorang harus tetap berusaha untuk mendapatkannya, dengan syarat tidak melanggar syariat, semisal berpacaran.
Mencari jodoh yang ideal memang gampang-gampang susah namun seseorang harus tetap berusaha untuk mendapatkannya, dengan syarat tidak melanggar syariat, semisal berpacaran. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkannya, anatara lain:
1. Berdoa'a kepada Allah Ta'ala
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33)Yang Memiliki Perkataan Terbaik, Siapa Mereka?
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Ilmu
//
0
Komentar
Landasan Kedua: Mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk suatu kewajiban setelah seorang hamba mengenal Allah subhanahu wa ta’ala. Para ulama mengatakan wajib karena Rasulullah menjadi perantara seorang hamba dengan Rabbnya. Karena hanya melalui Nabi, kita bisa mengetahui dan mengenal syari’at dan hukum-hukum yang telah Allah tetapkan. Bahkan seorang hamba tidak akan mengetahui bagaimana cara beribadah yang benar kepada Allah kecuali melalui wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ibadah itu sendiri bisa diterima jika telah memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas karena Allah ta’ala dan mengikuti sunnah Rasulullah.
Mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk suatu kewajiban setelah seorang hamba mengenal Allah subhanahu wa ta’ala. Para ulama mengatakan wajib karena Rasulullah menjadi perantara seorang hamba dengan Rabbnya. Karena hanya melalui Nabi, kita bisa mengetahui dan mengenal syari’at dan hukum-hukum yang telah Allah tetapkan. Bahkan seorang hamba tidak akan mengetahui bagaimana cara beribadah yang benar kepada Allah kecuali melalui wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ibadah itu sendiri bisa diterima jika telah memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas karena Allah ta’ala dan mengikuti sunnah Rasulullah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi | //
0
Komentar
(ditulis oleh: Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc.)
الْـحَمْدُ
لِلهِ الَّذِي خَلَقَ كُلَّ شَيْء فَقَدَّرَهُ تَقْدِيْرًا وَأَتْقَنَ مَا
شَرَعَهُ وَصَنَعَهُ حِكْمَةً وَتَدْبِيْرًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَكَانَ اللّهُ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَرْسَلَهُ إِلَى الْـخَلْقِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا وَدَاعِيًا إِلَى اللهِ
بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً
كَثِيْرًا.
أمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ اتّقُوْا رَبَّكُمْ واعْلَمُوْا مَا لِلهِ مِنَ الْـحِكْمَةِ الْبَالِغَةِ فِيْ تَعَاقُبِ الشُّهُوْرِ وَالأَعْوَامِ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah l yang menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ketentuan atas seluruh makhluk-Nya. Dialah satu-satunya yang menguasai serta mengatur seluruh alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah n, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejaknya hingga akhir zaman.
Saudara-saudaraku yang semoga dirahmati Allah l,
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
أمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ اتّقُوْا رَبَّكُمْ واعْلَمُوْا مَا لِلهِ مِنَ الْـحِكْمَةِ الْبَالِغَةِ فِيْ تَعَاقُبِ الشُّهُوْرِ وَالأَعْوَامِ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah l yang menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ketentuan atas seluruh makhluk-Nya. Dialah satu-satunya yang menguasai serta mengatur seluruh alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah n, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejaknya hingga akhir zaman.
Saudara-saudaraku yang semoga dirahmati Allah l,
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Salaf
//
0
Komentar
Tidak ada yang selamat dari kesyirikan, kecuali orang-orang yang diberi petunjuk dan penjagaan oleh Allah Ta’ala.
Mungkin kalimat ini sangat tepat untuk menggambarkan begitu tersebarnya
kesyirikan di tengah-tengah kaum muslimin saat ini. Bahkan kesyirikan
di zaman ini lebih parah dan lebih bervariasi bentuknya, dibandingkan
dengan kesyirikan pada masa jahiliyyah. Anehnya, sebagian
pelaku kesyirikan tidak mengakuinya, ataupun kalau mereka mengakui
kesalahannya, mereka tidak mau meninggalkan perbuatannya. Mereka lebih
memilih mengikuti ‘guru-guru’ mereka, daripada penjelasan ulama-ulama
kaum muslimin yang membawakan dalil-dalil yang sangat banyak dan
gamblang dalam mengingkari kesesatan-kesesatan yang mereka lakukan.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Banyak orang berkeyakinan, bulan Muharram adalah bulan yang istimewa. Sebenarnya ada tidak keutamaan bulan Muharram itu? Mohon dijelaskan dalilnya.
Matur nuwun
Abu Ahmad (texxxxxxxxx@yahoo.com)Assalamu’alaikum
Banyak orang berkeyakinan, bulan Muharram adalah bulan yang istimewa. Sebenarnya ada tidak keutamaan bulan Muharram itu? Mohon dijelaskan dalilnya.
Matur nuwun
Jawaban:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Ilmu
//
0
Komentar
Minggu ini kita akan memasuki bulan
suci Muharram di tahun baru 1433 Hijriah. Seakan tidak terasa, waktu
berjalan dengan cepat; pergantian hari, pekan, bulan, dan tahun berlalu
silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam.
Bagaimana dengan bulan Muharram, apa
saja keutamaannya dan ibadah apa yang dianjurkan padanya? Semoga tulisan
yang ringkas dan sederhana ini bisa memberikan pencerahan bagi anda,
wahai para pecinta sunnah Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Saya seorang yang sangat hobi sekali berburu dengan menggunakan senapan angin. Untuk menyalurkan hobi saya itu, seringkali saya berburu kelelawar dan lutung. Karena setahu saya kedua jenis binatang tersebut bukan pemakan daging dan bukan pula binatang buas, halalkah daging buruan saya itu?
Jazakumullah khairan atas jawaban ustadz.
Dari: Rachmat
Jawaban:
Wa’alaikumussalam,
Sementara Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Muhadzab menyatakan, “Kelelawar haram, sementara Ar-Rafi’i mengatakan, ‘Sebenarnya terdapat perbedaan dalam hal ini’.”
Demikian kesimpulan dari Fatawa Syabakah Islamiyah, no.103303
InsyaAllah, pendapat ulama yang menganggap tidak halalnya kelelawar lebih mendekati kebenaran. Di antara dalil yang menguatkan haramnya kelelawar keterangan sahabat, Abdullah bin Amr radhiallahu’anhuma, bahwa beliau mengatakan,
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Assalamu’alaikum
Saya seorang yang sangat hobi sekali berburu dengan menggunakan senapan angin. Untuk menyalurkan hobi saya itu, seringkali saya berburu kelelawar dan lutung. Karena setahu saya kedua jenis binatang tersebut bukan pemakan daging dan bukan pula binatang buas, halalkah daging buruan saya itu?
Jazakumullah khairan atas jawaban ustadz.
Dari: Rachmat
Jawaban:
Wa’alaikumussalam,
Hukum Makan Kelelawar
Ulama berselisih pendapat tentang hukum memakan kelelawar. Ada tiga pendapat utama dalam hal ini:- Madzhab Syafi’i dan Hambali mengharamkan memakan kelelawar.
- Madzhab Maliki menyatakan hukumnya makruh dan tidak sampai haram, namun bukan sesuatu yang mubah untuk dikonsumsi.
- Sementara para ulama dari Madzhab Hanafi berselisih pendapat, ada yang menyatakan halal dan ada yang berpendapat tidak halal.
Sementara Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Muhadzab menyatakan, “Kelelawar haram, sementara Ar-Rafi’i mengatakan, ‘Sebenarnya terdapat perbedaan dalam hal ini’.”
Demikian kesimpulan dari Fatawa Syabakah Islamiyah, no.103303
InsyaAllah, pendapat ulama yang menganggap tidak halalnya kelelawar lebih mendekati kebenaran. Di antara dalil yang menguatkan haramnya kelelawar keterangan sahabat, Abdullah bin Amr radhiallahu’anhuma, bahwa beliau mengatakan,
لا تقتلوا الضفادع فإن نقيقها تسبيح ولا تقتلوا الخفاش فإنه لما خرب بيت المقدس قال يا رب سلطني على البحر حتى أغرقهم
“Janganlah
kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbih. Janganlah
membunuh kelelawar, karena ketika baitul Maqdis dirobohkan, dia berdoa,
‘Ya Allah, berikanlah aku kekuasaan untuk mengatur lautan, sehingga aku
bisa menenggelamkan mereka (orang yang merobohkan baitul maqdis)’.” (Riwayat Al-Baihaqi, no. 19166. Al-baihaqi mengatakan, Keterangan ini mauquf (keterangan sahabat), dan sanadnya sahih).
Setelah menyebutkan hadis tersebut, Imam Al-Baihaqi menyatakan,
والذي نهى عن قتله يحرم أكله إذ لو كان حلالا لأمر بذبحه ولما نهى عنه كما لم ينه عن قتل ما يحل ذبحه وأكله والله أعلم
“Binatang yang dilarang untuk dibunuh haram untuk dimakan. Karena
jika hewan itu halal, tentunya akan diperintahkan untuk disembelih dan
tidak dilarang untuk dibunuh, sebagaimana binatang lainnya yang halal
dikonsumsi. Allahu a’lam” (Sunan Baihaqi, keterangan riwayat no. 19166).Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Siapakah Said Bin Al Musayyib????????
Beliau adalah pembesar para tabi’in yang sezaman dengan para sahabat senior yaitu Umar bin Al-Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah ridhwanullah ‘alayhim ajma’in. Beliau juga perawi yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sehingga beliau pun menikahkan Said dengan putrinya.
Beliau adalah seorang yang tidak pernah ketinggalan shalat berjamaah selama 40 atau 50 tahun, juga tidak pernah melihat punggung orang orang yang sedang shalat karena dia selalu di barisan terdepan. Beliau juga seorang yang tegas dan tidak mau tunduk dengan kemauan para penguasa. Namun beliau tetaplah seorang yang lembut dan mengedepankan rasa persaudaraan dalam pergaulan terutama dengan orang orang yang shalih dan bertaqwa. Banyak sanjungan dan pujian terlontar kepada beliau mengenai wawasan, kehormatan dan kemuliaan beliau.
Belia menolak pinangan khalifah Abdul Malik bin Marwan untuk dinikahkan kepada putranya, Al-Walid untuk putrinya dan memilih menikahkan putrinya kepada Katsir bin Abdul Muthallib bin Abi Wada’ah hanya dengan dua atau tiga dirham. Karena penolakannya ini beliau dihukum 60 kali cambuk, disiramkan air dingin ke tubuhnya saat muslim dingin, dan dipakaikan kepadanya jubah yang terbuat dari kain sutera.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Beliau adalah pembesar para tabi’in yang sezaman dengan para sahabat senior yaitu Umar bin Al-Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah ridhwanullah ‘alayhim ajma’in. Beliau juga perawi yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sehingga beliau pun menikahkan Said dengan putrinya.
Beliau adalah seorang yang tidak pernah ketinggalan shalat berjamaah selama 40 atau 50 tahun, juga tidak pernah melihat punggung orang orang yang sedang shalat karena dia selalu di barisan terdepan. Beliau juga seorang yang tegas dan tidak mau tunduk dengan kemauan para penguasa. Namun beliau tetaplah seorang yang lembut dan mengedepankan rasa persaudaraan dalam pergaulan terutama dengan orang orang yang shalih dan bertaqwa. Banyak sanjungan dan pujian terlontar kepada beliau mengenai wawasan, kehormatan dan kemuliaan beliau.
Belia menolak pinangan khalifah Abdul Malik bin Marwan untuk dinikahkan kepada putranya, Al-Walid untuk putrinya dan memilih menikahkan putrinya kepada Katsir bin Abdul Muthallib bin Abi Wada’ah hanya dengan dua atau tiga dirham. Karena penolakannya ini beliau dihukum 60 kali cambuk, disiramkan air dingin ke tubuhnya saat muslim dingin, dan dipakaikan kepadanya jubah yang terbuat dari kain sutera.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Fatwa
//
0
Komentar
Syaikhuna –Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah-, anggota Al Lajnah Ad Daimah (komisi Fatwa di Saudi Arabia) ditanya, “Apa hukum atau pendapat terkuat mengenai ucapan basmalah saat (mulai) wudhu? Bagaimana kita mengucapkan basmalah sedangkan kita berwudhu di toilet?”
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Shalat
//
0
Komentar
Tata Cara Shalat Istikharah
Terkadang kita menghadapi beberapa masalah yang memiliki urgensi (tingkat kepentingan) yang sama bagi kita. Kita pun ingin memohon dengan cara istikharah, tapi bingung tentang tata caranya. Mudah-mudahan tulisan berikut ini bisa jadi jalan keluarnya.Shalat istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang hendak memohon petunjuk kepada Allah, untuk menentukan keputusan yang benar ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan keputusan. Sebelum datangnya Islam, masyarakat jahiliyah melakukan istikharah (menentukan pilihan) dengan azlam (undian). Setelah Islam datang, Allah melarang cara semacam ini dan diganti dengan shalat istikharah.
Dalil disyariatkannya shalat istikharah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Sebagai pelengkap, rasanya kurang pas kalau kita bicara panjang lebar
tentang bid’ah namun tidak memberikan solusi bagi mereka yang telah
lama ‘mengidap’ penyakit yang satu ini. Karenanya, kami berusaha untuk
menawarkan beberapa terapi yang diharapkan mampu membantu ‘kesembuhan’
mereka.
Terapi pertama: Kenali penyakitnya terlebih dahulu
Seperti layaknya penyakit, sebelum seorang dokter bisa menentukan obat apa yang cocok untuknya, terlebih dahulu ia harus mengadakan diagnosa. Ia harus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang penyakit yang diderita si pasien, baru kemudian menentukan terapi apa yang cocok untuknya.
Demikian pula bid’ah, ia tak ubahnya seperti penyakit yang menggerogoti agama seseorang. Kalau orang tersebut tidak merasa dirinya sakit, bagaimana ia akan berobat? Oleh karena itu, berikut ini kami sebutkan beberapa pengaruh buruk bid’ah terhadap agama seseorang, mudah-mudahan dengan menyadarinya, seseorang akan lebih waspada terhadap bahaya bid’ah dan berusaha sekuat tenaga untuk membasminya [1].
a. Amalan yang tercampuri bid’ah tidak akan diterima Allah
Beberapa bid’ah memang sangat buruk dampaknya, seperti bid’ahnya faham qadariyyah. Diriwayatkan dalam Shahih Muslim bahwa salah seorang tabi’in yang bernama Yahya bin Ya’mar menceritakan, bahwa yang pertama kali menyoal masalah takdir di Basrah ialah Ma’bad Al Juhany. Ia menuturkan: Ketika itu, aku bersama Humaid bin Abdirrahman Al Himyari hendak berangkat menunaikan haji atau umrah. Maka kukatakan kepadanya: “Andai saja kita berjumpa dengan salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian kita tanyai dia tentang orang-orang qadariyyah itu…”. Lalu tiba-tiba kami berpapasan dengan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, maka segeralah kami mengapitnya dari sebelah kiri dan kanan. Saat itu nampaknya temanku ingin agar aku yang memulai pembicaraan, maka kukatakan kepada Ibnu ‘Umar:
“Hai Abu Abdirrahman, sesungguhnya di daerah kami muncul sekelompok orang yang pandai membaca Al Qur’an, dan mendalami berbagai ilmu… akan tetapi mereka mendakwakan bahwa takdir Allah itu tidak ada, dan bahwa segala sesuatu terjadi dengan sendirinya (tanpa ada ketentuan terlebih dahulu -pen)”
Setelah mendengar uraian tadi, Ibnu Umar radhiallahu’anhuma menjawab:
“Kalau kamu bertemu dengan mereka, sampaikan bahwa aku berlepas diri dari mereka dan mereka pun berlepas diri dariku… kabarkan bahwa Ibnu Umar bersumpah kalau pun ada di antara mereka yang menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya Allah tak akan menerima infaknya sampai ia beriman kepada takdir…”
Kemudian Ibnu Umar radhiallahu’anhuma mengutip hadits dari ayahnya yang bercerita tentang kedatangan Malaikat Jibril dalam sosok orang yang tak dikenal, lalu menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang makna Islam, Iman dan Ihsan (H.R. Muslim no 8).
setelah sebelumnya Ia berfirman:
Seakan Allah ingin mengisyaratkan bahwa takwa yang sesungguhnya ialah dengan berpegang teguh dengan tali Allah, dan semua yang diluar itu adalah perpecahan, karenanya Allah mengatakan: “janganlah berpecah”. Sedangkan perpecahan merupakan karakter terburuk setiap pelaku bid’ah, karena ia meninggalkan aturan Allah dan memisahkan diri dari jama’ah kaum muslimin.
c. Pelaku bid’ah adalah orang yang dilaknat menurut syari’at
Dalilnya ialah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi,
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Terapi pertama: Kenali penyakitnya terlebih dahulu
Seperti layaknya penyakit, sebelum seorang dokter bisa menentukan obat apa yang cocok untuknya, terlebih dahulu ia harus mengadakan diagnosa. Ia harus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang penyakit yang diderita si pasien, baru kemudian menentukan terapi apa yang cocok untuknya.
Demikian pula bid’ah, ia tak ubahnya seperti penyakit yang menggerogoti agama seseorang. Kalau orang tersebut tidak merasa dirinya sakit, bagaimana ia akan berobat? Oleh karena itu, berikut ini kami sebutkan beberapa pengaruh buruk bid’ah terhadap agama seseorang, mudah-mudahan dengan menyadarinya, seseorang akan lebih waspada terhadap bahaya bid’ah dan berusaha sekuat tenaga untuk membasminya [1].
a. Amalan yang tercampuri bid’ah tidak akan diterima Allah
Beberapa bid’ah memang sangat buruk dampaknya, seperti bid’ahnya faham qadariyyah. Diriwayatkan dalam Shahih Muslim bahwa salah seorang tabi’in yang bernama Yahya bin Ya’mar menceritakan, bahwa yang pertama kali menyoal masalah takdir di Basrah ialah Ma’bad Al Juhany. Ia menuturkan: Ketika itu, aku bersama Humaid bin Abdirrahman Al Himyari hendak berangkat menunaikan haji atau umrah. Maka kukatakan kepadanya: “Andai saja kita berjumpa dengan salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian kita tanyai dia tentang orang-orang qadariyyah itu…”. Lalu tiba-tiba kami berpapasan dengan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, maka segeralah kami mengapitnya dari sebelah kiri dan kanan. Saat itu nampaknya temanku ingin agar aku yang memulai pembicaraan, maka kukatakan kepada Ibnu ‘Umar:
“Hai Abu Abdirrahman, sesungguhnya di daerah kami muncul sekelompok orang yang pandai membaca Al Qur’an, dan mendalami berbagai ilmu… akan tetapi mereka mendakwakan bahwa takdir Allah itu tidak ada, dan bahwa segala sesuatu terjadi dengan sendirinya (tanpa ada ketentuan terlebih dahulu -pen)”
Setelah mendengar uraian tadi, Ibnu Umar radhiallahu’anhuma menjawab:
“Kalau kamu bertemu dengan mereka, sampaikan bahwa aku berlepas diri dari mereka dan mereka pun berlepas diri dariku… kabarkan bahwa Ibnu Umar bersumpah kalau pun ada di antara mereka yang menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya Allah tak akan menerima infaknya sampai ia beriman kepada takdir…”
Kemudian Ibnu Umar radhiallahu’anhuma mengutip hadits dari ayahnya yang bercerita tentang kedatangan Malaikat Jibril dalam sosok orang yang tak dikenal, lalu menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang makna Islam, Iman dan Ihsan (H.R. Muslim no 8).
b. Pelaku bid’ah tak akan mendapat perlindungan Allah, namun diserahkan pada dirinya sendiri
Imam Asy Syathiby mengatakan: “Allah mengutus Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rahmatan lil ‘aalamin;
Sedangkan kita, sebelum diutusnya beliau, tidaklah mengenal manakah
jalan kebenaran itu. Kita tidak mengerti tentang apa-apa yang baik bagi
urusan dunia melainkan sedikit, apalagi urusan akhirat, maka sedikitpun
kita tak tahu. Sampai Allah mengutus Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mencabut semua keraguan dalam dada, dan mengangkat semua perselisihan diantara manusia.
Ketika seorang pelaku bid’ah meninggalkan karunia Allah dan
pemberian-Nya yang sedemikian besar, lantas menganggap dirinya cukup
faham akan apa yang baik baginya atau bagi dunianya, padahal Allah tidak
menyebutkan satu dalil pun tentangnya; maka bagaimana mungkin orang
semacam ini layak mendapat perlindungan Allah dan naungan rahmat-Nya,
sedangkan ia telah melepaskan tangannya dari tali Allah dan
menyerahkannya pada dirinya sendiri?! Sungguh, orang semacam ini amat
layak untuk dijauhkan dari rahmat Allah. Bukankah Allah Ta’ala berfirman :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Berpegang teguhlah kalian semuanya kepada tali Allah, dan janganlah berpecah-belah…” (Ali ‘Imran: 103),setelah sebelumnya Ia berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar takwa…” (Aali ‘Imran: 102).Seakan Allah ingin mengisyaratkan bahwa takwa yang sesungguhnya ialah dengan berpegang teguh dengan tali Allah, dan semua yang diluar itu adalah perpecahan, karenanya Allah mengatakan: “janganlah berpecah”. Sedangkan perpecahan merupakan karakter terburuk setiap pelaku bid’ah, karena ia meninggalkan aturan Allah dan memisahkan diri dari jama’ah kaum muslimin.
c. Pelaku bid’ah adalah orang yang dilaknat menurut syari’at
Dalilnya ialah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi,
مَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (متفق عليه)
“Barangsiapa berbuat bid’ah di dalamnya (Madinah), atau
melindungi pelaku bid’ah, maka baginya laknat Allah, para malaikat, dan
manusia seluruhnya” (Muttafaq ‘Alaih).[2]Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Sebagai pelengkap, berikut ini kami nukilkan beberapa masalah penting
yang harus kita perhatikan mengenai hakikat bid’ah yang sering kali
tersamarkan bagi kebanyakan orang.[1]
1. Bid’ah kadang memiliki dalil yang bersifat umum.
Ketika sesuatu dihukumi sebagai bid’ah, bukan berarti hal itu harus seratus persen di luar Islam dan tidak ada dalilnya sama sekali. Bahkan kebanyakan bid’ah justeru memiliki dalil yang tidak akan terlepas dari salah satu keadaan berikut: pertama, dalil tersebut shahih namun bersifat umum; atau yang kedua: dalil tersebut khusus namun tidak shahih.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
1. Bid’ah kadang memiliki dalil yang bersifat umum.
Ketika sesuatu dihukumi sebagai bid’ah, bukan berarti hal itu harus seratus persen di luar Islam dan tidak ada dalilnya sama sekali. Bahkan kebanyakan bid’ah justeru memiliki dalil yang tidak akan terlepas dari salah satu keadaan berikut: pertama, dalil tersebut shahih namun bersifat umum; atau yang kedua: dalil tersebut khusus namun tidak shahih.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
فأقول وبالله التوفيق:
أولاً: حكم التهنئة ببداية العام الجديد في بداية هذا الشهر:
لم يأتِ في النصوص ما يدل على مشروعية التهنئة ببداية العام ؛ كما لم ينقل عن السلف شيءٌ في ذلك، وقد شاع في هذه الأزمنة المتأخرة التهنئة ببداية العام بقول بعض الناس لبعض “كل عام وأنتم بخير” ،وتفاوتت أقوال العلماء في بيان حكم ذلك :
أولاً: حكم التهنئة ببداية العام الجديد في بداية هذا الشهر:
لم يأتِ في النصوص ما يدل على مشروعية التهنئة ببداية العام ؛ كما لم ينقل عن السلف شيءٌ في ذلك، وقد شاع في هذه الأزمنة المتأخرة التهنئة ببداية العام بقول بعض الناس لبعض “كل عام وأنتم بخير” ،وتفاوتت أقوال العلماء في بيان حكم ذلك :
Dengan meminta taufiq dari Allah, aku katakan :
Hukum mengucapkan selamat tahun baru diawal bulan Muharram :
Tidak ada dalil yang tegas yang menunjukkan
disyariatkannya mengucapkan selamat tahun baru. Demikian juga tidak
dinukil dari ulama’ salaf dalam masalah ini. Perbuatan mengucapkan
selamat tahun baru ini baru muncul pada masa akhir-akhir yaitu sebagian
orang mengucapkan kepada yang lainnya “ Semoga engkau dalam kebaikan
setiap tahunnya”. Terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama’ tentang hukum mengucapkan selamat tahun baru :
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
Terkait masalah bulan madu yang banyak tersebar di eropa, terkadang disertai dengan keyakinan yang aneh-aneh dari doktri agamanya. Apakah jika ada sebagian kaum muslimin yang melakukannya, termasuk bentuk meniru kebiasaan orang barat, meskipun hanya melakukan perjalanan di negeri islam?
Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik bagi anda..
Jawaban Syaikh Abdurrahman as-Suhaim:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Jawab:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Kisah
//
0
Komentar
Abul ‘Aliyah rahimahullah
menceritakan:”Ketika kami menaklukan kota Tustar (salah satu kota di
Persia), kami mendapati di antara kekayaan istana Hurmuzan sebuah tempat
tidur yang di atasnya ada jenazah seorang laki-laki yang di atas
kepalanya ada Mushaf. Lalu, kami mengambil Mushaf itu dan membawanya ke
hadapan ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu. Lalu ‘Umar radhiyallahu 'anhu
memanggil Ka’b dan menyuruhnya untuk menyalinnya kedalam bahasa Arab.
Dan akulah orang Arab pertama yang membaca Mushaf tersebut, aku
membacanya seperti aku membaca al-Qur’an.”
Maka aku (perawi) berkata kepada Abul ‘Aliyah:”Apa yang ada di dalamnya?” Dia menjawab:”(di dalamnya ada) Sejarah kalian, berbagai persoalan kalian, ucapan-ucapan kalian serta apa yang terjadi setelahnya.” Lalu aku bertanya lagi:”Lalu apa yang engkau lakukan terhadap mayat yang kalian temukan tersebut?” Dia menjawab:”Kami menggali lubang kubur pada siang harinya sebanyak tiga belas lubang secara terpisah. Lalu ketika malam tiba kami kuburkan dan kami menyamakan (meratakan) seluruh kuburan tersebut dengan tujuan agar kami menyembunyikannya dari manusia agar mereka tidak menggalinya.”
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Maka aku (perawi) berkata kepada Abul ‘Aliyah:”Apa yang ada di dalamnya?” Dia menjawab:”(di dalamnya ada) Sejarah kalian, berbagai persoalan kalian, ucapan-ucapan kalian serta apa yang terjadi setelahnya.” Lalu aku bertanya lagi:”Lalu apa yang engkau lakukan terhadap mayat yang kalian temukan tersebut?” Dia menjawab:”Kami menggali lubang kubur pada siang harinya sebanyak tiga belas lubang secara terpisah. Lalu ketika malam tiba kami kuburkan dan kami menyamakan (meratakan) seluruh kuburan tersebut dengan tujuan agar kami menyembunyikannya dari manusia agar mereka tidak menggalinya.”
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Ilmu
//
0
Komentar
Bahagian Kedua
Dalam bagian ini, kami tidak akan membahas seluruh syubhat yang ada di buku Mana Dalilnya 1, sebab hal itu akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga di samping menjadikan buku ini tebal dan membosankan. Akan tetapi kami hanya menjawab syubhat-syubhat yang kami nilai paling berbahaya dan menyesatkan.
Sekali lagi kami mohon maaf bila ada sebagian tulisan yang agak tajam bagi kalangan tertentu, tujuan kami hanyalah menjelaskan kebenaran yang kami yakini dengan dalil-dalilnya. Dan seperti kata pepatah, “Siapa menebar angin pasti menuai badai“, alias siapa menebar syubhat yang menyesatkan, pasti menuai bantahan yang menyakitkan!
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Dalam bagian ini, kami tidak akan membahas seluruh syubhat yang ada di buku Mana Dalilnya 1, sebab hal itu akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga di samping menjadikan buku ini tebal dan membosankan. Akan tetapi kami hanya menjawab syubhat-syubhat yang kami nilai paling berbahaya dan menyesatkan.
Sekali lagi kami mohon maaf bila ada sebagian tulisan yang agak tajam bagi kalangan tertentu, tujuan kami hanyalah menjelaskan kebenaran yang kami yakini dengan dalil-dalilnya. Dan seperti kata pepatah, “Siapa menebar angin pasti menuai badai“, alias siapa menebar syubhat yang menyesatkan, pasti menuai bantahan yang menyakitkan!
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Pertanyaan:
Dalam acara radio di Arab Saudi -Nur ‘ala Darb- Syekh Muhammad bin Salih Al-Utsaimin pernah ditanya. Apa hukumnya ber-nadzar, apakah halal atau haram?
Dalam acara radio di Arab Saudi -Nur ‘ala Darb- Syekh Muhammad bin Salih Al-Utsaimin pernah ditanya. Apa hukumnya ber-nadzar, apakah halal atau haram?
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Sungguh menghafal Al Qur’an memiliki keutamaan yang luar biasa.
Lembaran ini berisi uraian singkat mengenai keutamaan menghafal Al
Qur’an dan kiat utama untuk menghafalkannya. Moga semakin menyemangati
para remaja muslim sekalian.
Keutamaan Penghafal Al Qur’an
Orang yang menghafal Al Qur’an akan mudah mendapatkan syafa’at di hari kiamat kelak. Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Keutamaan Penghafal Al Qur’an
Orang yang menghafal Al Qur’an akan mudah mendapatkan syafa’at di hari kiamat kelak. Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya.” (HR. Muslim no. 1910)Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Akidah
//
0
Komentar
“Alhamdulillah, baru saja dapat rezeki”.
Ketika mendengar kalimat ini, kebanyakan orang berpikir bahwa obyek
yang sedang dibicarakan dalam kalimat tersebut adalah rezeki duniawi,
lebih khusus lagi adalah rezeki berupa harta. Kalau kita mau mencermati,
sebenarnya rezeki berupa harta adalah sebagian saja dari rezeki yang
Allah berikan kepada makhluk-Nya. Namun, sifat kebanyakan manusia yang
jauh dari rasa syukur dan lebih berorientasi dengan gemerlap dunia yang
fana, terkadang hanya membatasi rezeki dengan harta duniawi semata.
Padahal sesungguhnya Allah Ta’ala telah banyak memberi rezeki kepada manusia dengan bentuk yang beragam.
Rezeki Umum dan Rezeki KhususRezeki yang Allah berikan kepada makhluk ada dua bentuk :
1. Rezeki yang sifatnya umum (الرزق العم )
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Fiqh
//
0
Komentar
oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al Atsariyyah
Bahasan
selanjutnya setelah tatacara memandikan jenazah adalah shalat jenazah.
Barangkali sebagian kita telah berulang kali mengamalkannya.
Namun kajian ini insya Allah tetap memiliki nuansa lain karena kita diajak untuk menyelami dalil-dalilnya.
Purna sudah tugas memandikan dan mengafani jenazah. Yang tertinggal sekarang adalah menshalati, mengantarkannya ke pekuburan dan memakamkannya. Untuk mengantarkan ke pekuburan dan memakam-kannya merupakan tugas laki-laki, karena Rasulullah n telah melarang wanita untuk mengikuti jenazah sebagaimana diberitakan Ummu ‘Athiyyah x:
“Kami dilarang (dalam satu riwayat: Rasulullah n melarang kami) untuk mengikuti jenazah namun tidak ditekankan (larangan tersebut) terhadap kami.”1
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Namun kajian ini insya Allah tetap memiliki nuansa lain karena kita diajak untuk menyelami dalil-dalilnya.
Purna sudah tugas memandikan dan mengafani jenazah. Yang tertinggal sekarang adalah menshalati, mengantarkannya ke pekuburan dan memakamkannya. Untuk mengantarkan ke pekuburan dan memakam-kannya merupakan tugas laki-laki, karena Rasulullah n telah melarang wanita untuk mengikuti jenazah sebagaimana diberitakan Ummu ‘Athiyyah x:
“Kami dilarang (dalam satu riwayat: Rasulullah n melarang kami) untuk mengikuti jenazah namun tidak ditekankan (larangan tersebut) terhadap kami.”1
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Asal Penamaan
Nama Muharram berasal dari kata: haram yang artinya suci atau
terlarang. Dinamakan Muharram, karena bulan ini termasuk salah satu
bulan suci.(http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=27755)
Keutamaan Bulan Muharram
- Termasuk empat bulan haram (suci) Allah berfirman:
- Dari Abu Bakrah radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
- Dinamakan Syahrullah (Bulan Allah)
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At Taubah: 36)
Keterangan:
a. Yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan) dan Rajab.
b. Disebut bulan haram, karena bulan ini dimuliakan masyarakat arab, sejak zaman jahiliyah sampai zaman islam. Pada bulan-bulan haram tidak boleh ada peperangan.
c. Az Zuhri mengatakan:
كان المسلمون يعظمون الأشهر الحرم
“Dulu para sahabat menghormati syahrul hurum” (HR. Abdurrazaq dalam al-Mushannaf, 17301)
“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Sudah ma’ruf perkataan Imam Syafi’i di tengah-tengah kita mengenai
jeleknya hafalan karena sebab maksiat. Tulisan ini sebagai ibrah bagi
kita bahwa maksiat bisa mempengaruhi jeleknya hafalan dan mengganggu
ibadah kita.
Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata,
Padahal Imam Syafi’i sebenarnya orang yang hafalannya sungguh amat luar biasa. Diriwayatkan dari Imam Asy Syafi’i, ia berkata, “Aku telah menghafalkan Al Qur’an ketika berumur 7 tahun. Aku pun telah menghafal kitab Al Muwatho’ ketika berumur 10 tahun. Ketika berusia 15 tahun, aku pun sudah berfatwa.” (Thorh At Tatsrib, 1: 95-96). Sungguh luar biasa hafalan beliau rahimahullah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata,
شَكَوْت
إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى
لِعَاصِي
“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku.
Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau
memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah
tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2: 190).Padahal Imam Syafi’i sebenarnya orang yang hafalannya sungguh amat luar biasa. Diriwayatkan dari Imam Asy Syafi’i, ia berkata, “Aku telah menghafalkan Al Qur’an ketika berumur 7 tahun. Aku pun telah menghafal kitab Al Muwatho’ ketika berumur 10 tahun. Ketika berusia 15 tahun, aku pun sudah berfatwa.” (Thorh At Tatsrib, 1: 95-96). Sungguh luar biasa hafalan beliau rahimahullah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
Sering kita jumpai sebagian orang yang hendak mengerjakan shalat dhuha
masih bingung mengenai jumlah rakaatnya. Akhirnya mereka pun kurang
merasakan kenyamanan ketika mengerjakannya. Salah satu saudara kita
mengirimkan pertanyaan yang mudah-mudahan bisa menghilangkan kebingungan
yang menghinggapi banyak orang.
Pertanyaan:
Berapa rakaatkah shalat dhuha itu?
Dari: Pupu Yudha PermanaPertanyaan:
Berapa rakaatkah shalat dhuha itu?
Jawaban:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Akidah
//
0
Komentar
Penindasan yang dilakukan oleh negara super power Amerika dan
sekutunya terhadap negara-negara Islam yang lemah, juga intimidasi
(tekanan dan ancaman) yang dialami umat Islam di Eropa dan Amerika oleh
sebagian warga sipil memunculkan pemahaman bahwa setiap orang kafir layak diperangi dan halal darahnya. Benarkah demikian?
Pertanyaan:
Kami sering membaca pernyataan ulama semisal Ibnu Taimiyah, Ibnu Al-Qayyim, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, dan selainnya yang menyatakan, siapa yang menghina Allah, rasul-Nya, dan agama Islam atau mempraktikkan sihihr maka halal darahnya. Apakah setiap kafir yang ada sekang halal darahnya? Baik yang sudah sampai dakwah Islam kepadanya ataupun belum.
Jawaban:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Pertanyaan:
Kami sering membaca pernyataan ulama semisal Ibnu Taimiyah, Ibnu Al-Qayyim, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, dan selainnya yang menyatakan, siapa yang menghina Allah, rasul-Nya, dan agama Islam atau mempraktikkan sihihr maka halal darahnya. Apakah setiap kafir yang ada sekang halal darahnya? Baik yang sudah sampai dakwah Islam kepadanya ataupun belum.
Jawaban:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Fiqh
//
0
Komentar
Berikut ini kami
sajikan kepada anda secara ringkas tata cara mengkafani, memandikan dan
menguburkan jenazah sesuai tuntunan syariat disertai ilustrasi gambar
pendukungnya. Semoga bermanfaat.
A. TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
1. Alat dan bahan yang dipergunakanAlat-alat yang dipergunakan untuk memandikan jenazah adalah sebagai berikut:
- Kapas
- Dua buah sarung tangan untuk petugas yang memandikan
- Sebuah spon penggosok
- Alat penggerus untuk menggerus dan menghaluskan kapur barus – Spon-spon plastik
- Sidrin (daun bidara)
- Kapur barus
- Masker penutup hidung bagi petugas
- Gunting untuk memotong pakaian jenazah sebelum dimandikan
- Air
- Pengusir bau busuk dan Minyak wangi
>Daun Sidr (Bidara)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Ilmu
//
0
Komentar
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah ditanya :
Fadhilatusy Syaikh ditanya : Tentang hukum perkataan ( fulan al maghfur lahu), ( fulan al marhum) ?
Syaikh rahimahullah menjawab : Sebagian orang mengingkari orang yang berkata (fulan al maghfur lahu, fulan al marhum).
Mereka mengatakan : Sesungguhnya kita tidak mengetahui, apakah mayit
ini termasuk orang yang mendapatkan rahmat dan ampunan atau tidak ?
Pengingkaran ini dibawa sesuai dengan tempatnya, yaitu jika orang
tersebut memberitakan bahwa mayit ini telah mendapatkan rahmat atau
telah mendapatkan ampunan. Karena tidak boleh mengabarkan bahwa mayit
ini termasuk orang yang telah mendapatkan rahmat atau ampunan tanpa
ilmu.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Informasi
//
0
Komentar
Alhamdulillah, telah hadir website baru ‘tuk menghiasi dakwah Islam di dunia maya, yaitu CintaSunnah.com.
CintaSunnah.com merupakan website pribadi Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. (Pengasuh Radio Rodja).
Semoga dengan hadirnya website CintaSunnah.com dapat menambah khasanah keislaman kita, serta bermanfaat bagi siapapun yang ingin mempelajari Islam dengan benar. Silakan kunjungi websitenya pada link:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
CintaSunnah.com merupakan website pribadi Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. (Pengasuh Radio Rodja).
Semoga dengan hadirnya website CintaSunnah.com dapat menambah khasanah keislaman kita, serta bermanfaat bagi siapapun yang ingin mempelajari Islam dengan benar. Silakan kunjungi websitenya pada link:
www.CintaSunnah.com
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Pernikahan
//
0
Komentar
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Sesungguhnya perbuatan dosa bisa
mematikan hati dan melemahkan jiwa, hal ini dikarenakan jika seorang
hamba berbuat dosa maka ada noktah hitam yang melekat di hatinya, jika
bertambah dosanya, bertambah pula noktah hitam di hatinya, hingga
tidaklah seorang hamba membiasakan dosa, kecuali hatinya menjadi hitam
pekat, sehingga cahaya kebenaran sulit menembus dan menerangi hatinya.
Tetapi, dosa itu bertingkat-tingkat, ada
yang ditangguhkan balasannya pada hari kiamat dan ada pula yang
disegerakan di dunia sebelum di akhirat, maka pada edisi kali ini, akan
kami paparkan untuk para pembaca, di antara dosa-dosa yang disegerakan
balasannya di dunia sebelum di akhirat, supaya kita –kaum muslimin- bisa
terhindar dan tidak terjatuh di dalamnya.
1. Rakus dan tamak terhadap dunia
Berlebihan dalam mengejar dunia bisa
menyeret pelakunya dalam kebinasaan dan kesedihan, Allohpun
menghadiahkan untuknya dua balasan yang disegerakan di dunia, yang
pertama : Alloh cerai-beraikan urusannya, dan yang kedua : Alloh jadikan
dia terpuruk dalam kefakiran dan terputus dari sifat qona’ah, hal ini sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Barangsiapa menjadikan akhirat
sebagai orientasi hidupnya, maka Alloh akan jadikan kekayaan ada dalam
hatinya, Alloh himpun kekuatannya, dan dunia akan menghampirinya, sedang
ia tidak menginginkannya, dan (sebaliknya) barangsiapa menjadikan dunia
sebagai cita-citanya, Alloh jadikan kefakiran ada di depan matanya,
Alloh cerai beraikan urusannya dan dunia tidak menghampirinya kecuali
apa yang sudah Alloh takdirkan untuknya. (HR. at-Tirmidzi : 2465 dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah L 949)
2. Dzolim dan Durhaka kepada orang tua
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Ada dua pintu (amalan) yang disegerakan balasannya di dunia; kedzoliman dan durhaka (pada orang tua). (HR. Hakim dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah : 1120)
Hal ini dikarenakan terkabulnya doa orang
tua, apalagi di saat orang tua terdzolimi, kemudian ia menengadahkan
tangannya ke langit, mengadukan sakit hatinya kepada Alloh, maka doa
orang tua ini akan bergerak dan berhembus menuju angkasa, menembus awan,
mencapai langit, dan diamini oleh para malaikat, kemudian Alloh Ta’ala mengabulkannya .. Maka berhati-hatilah wahai kaum muslimin dari berbuat dzolim dan durhaka kepada kedua orang tua!
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tiga doa yang tidak tertolak : doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa orang yang terdzolimi. (HR. al-Baihaqi dalam Sunan Kubro : 6185 dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah : 1797)
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
Takutlah terhadap doa orang yang
terdzolimi, karena ia akan terbang di atas awan, kemudian Alloh berkata :
‘Demi kemuliaan dan kebesaranKu, Aku pasti menolongmu meskipun setelah
berlalunya waktu’. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 117)
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
Takutlah terhadap doa orang yang terdzolimi, karena ia akan terbang menuju langit. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 118)
Hal ini juga menunjukkan betapa agungnya
hak kedua orang tua kita, sampai-sampai Alloh meletakkan kewajiban
berbakti kepada kedua orang tua setelah kewajiban menyembah kepadaNya,
Alloh Ta’ala berfirman ;
Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. (QS. an-Nisa’ : 36)
3. Meninggalkan dakwah (amar ma’ruf dan nahi mungkar).
Dakwah merupakan perkara penting yang
harus ditegakkan di tengah-tengah masyarakat, karena jika tiang dakwah
ini tumbang maka hancurlah masyarakat, tersebarlah maksiat, dan disaat
itulah murka Alloh datang menyapa.
Berikut ini kami cantumkan hadits yang memberikan perumpamaan apik tentang akibat meninggalkan dakwah, Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Perumpamaan orang yang melaksanakan
amar ma’ruf dan orang tidak melakukannya ibarat suatu kaum yang naik
sebuah kapal kemudian sebagian ada yang di atas dan sebagian yang lain
ada di bawah, kemudian orang yang berada di bawah apabila ingin
mengambil air maka mereka melewati orang-orang yang ada di atasnya dan
otomatis mengganggunya, maka (orang-orang yang ada di bawah) berkata :
seandainya kita lubangi saja perahu ini niscaya kita bisa mengambil air
dengan mudah tanpa mengganggu orang yang ada di atas kita, maka jika
mereka biarkan melaksanakan apa yang mereka inginkan niscaya mereka
semua akan tenggelam binasa, dan apabila mereka dicegah maka mereka
semua akan selamat. (HR. Al-Bukhori : 2361)
Demikianlah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi perumpamaan tentang bahaya meninggalkan amar ma’ruf, yang mana Alloh Ta’ala akan menyegerakan akibat menginggalkan dakwah, sebagaimana yang dituturkan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Sesungguhnya jika manusia melihat
orang yang berbuat dzolim kemudian tidak mencegahnya, maka dikhawatirkan
Alloh akan mengirim adzab kepada mereka secara merata. (Diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya : 4340, dan dishohihkan al-Albani dalam asy-Shohihah : 1564).
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
Demi Alloh yang jiwaku ada di
tanganNya, hendaklah kalian benar-benar mengajak kebaikan dan mencegah
kemungkaran, atau jika tidak, hampir dipastikan Alloh akan mengiirm
adzab untuk kalian. (Diriwayatkan at-Tarmidzi dalam Sunannya : 2169, dan Al-Albani mengatakan, “hasan lighorihi”, dalam Shohih at-Targhib wa at-Tarhib : 2313)
4. Sombong
Sombong merupakan perangai tercela, yang mengundang murka Alloh Ta’ala, Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Alloh ‘Azza wa
Jalla berkata, ’Kemuliaan adalah sarungKu dan kesombongan adalah
selendangKu, maka barangsiapa menyaingiKu dalam satu di antara dua hal
tersebut, Aku akan mengadzabnya’. (HR. Muslim)
Tidak hanya cukup di sini, bahkan
Allohpun menyegerakan balasan bagi orang yang berbuat sombong dengan
menjadikannya dalam kehinaan, Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tidaklah seorang hamba kecuali di
atas kepalanya ada hakamah (kinayah untuk kehormatan atau kedudukan)
yang berada di tangan malaikat, maka jika hamba tadi rendah hati
(tawadhu’) maka dikatakan kepada malaikat : angkatlah kedudukannya dan
jika dia sombong maka dikatakan kepada malaikat : rendahkankan dirinya. (HR. Thobroni dan dihasankan al-Albani dalam asy-Shohihah : 538).
5. Al-Mas’alah (meminta-minta/mengemis)
Meminta-minta adalah pekerjaan hina dan
nista yang dibenci Islam, dan barangsiapa menjadikan pekerjaan ini
sebagai suatu profesi untuk menumpuk harta dan memperkaya diri, maka
Alloh akan menjadikan dirinya terjatuh dalam lembah kemiskinan dan
selalu dalam kekurangan.
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tidaklah seorang hamba membuka pintu meminta-minta kecuali Alloh bukakan untuknya pintu kefakiran. (HR. Ahmad dan dishohihkan al-Albani dalam shohih at-Targhib :2462)
Selain balasan yang disegerakan di dunia berupa kemiskinan, perbuatan meminta-minta juga diancam dengan adzab pada hari Kiamat.
Barangsiapa meminta-minta manusia untuk memperkaya diri, maka sebenarnya dia meminta bara api. (HR. Muslim).
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
Tidaklah salah satu di antara kalian
selalu meminta-minta kecuali dia akan bertemu Alloh pada hari kiamat
sedang wajahnya tidak berdaging. (HR. Bukhori : 1405 dan Muslim : 2443)
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata dalam kitabnya Madarij as-Salikin :
”Hukum asal meminta-minta adalah haram kecuali dalam kondisi darurat.”
6. Memutus silaturahim, khianat dan berdusta.
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tidaklah sebuah dosa yang lebih
pantas untuk disegerakan balasannya di dunia dan juga disimpan di
akhirat dibandingkan dosa memutuskan silaturrohim, khianat, dan juga
berdusta, dan sesungguhnya amalan ketaatan yang paling disegerakan
pahalanya adalah menyambung silaturrohim, sesungguhnya dengan
silaturrohim keluarga akan bahagia, harta akan melimpah dan jumlah
keluarga akan bertambah, jika mereka saling menyambung tali
silaturrohim. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 5591)
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juta bersabda :
Tali silaturrohim bergantung di Arsy,
kemudian ia berkata : Barangsiapa menyambungku maka Alloh akan
menyambungnya dan barangsiapa memutuskannya, maka Alloh akan
memutuskannya. (HR. Muslim : 6683)
7. Berprasangka buruk kepada Alloh
Su’udzon atau berprasangka buruk
kepada Alloh merupakan sifat tercela yang mengakibatkan seseorang
pesimis, takut, cemas dan khawatir dalam mengarungi kehidupan, serta
membuat seseorang berputus asa dari rahmat Alloh Ta’ala.
Orang yang berprasangka buruk kepada
Alloh, dikhawatirkan Alloh akan merealisasikan apa yang ia sangka dan
Alloh menyegerakannya di dunia, hal ini sebagaimana yang disabdakan
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Aku sesuai dengan prasangka hambaku
kepadaKu, jika ia berprasangka baik maka baginya kebaikan, dan jika ia
berprasangka buruk maka baginyalah keburukan. (HR. Ahmad dan dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 4191)
Dari sini, maka wajiblah bagi kita kaum muslimin untuk berprasangka baik kepada Alloh sehingga kita mendapat kebaikan tadi.
8. Membongkar aib saudaranya seiman dan menuduhnya
Termasuk dosa yang disegerakan balasannya
di dunia adalah dosa ghibah, dosa yang Alloh perumpamakan dalam
al-Qur’an dengan memakan daging bangkai saudara kita, sebagaimana yang
difirmankan :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan
satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati ? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurot : 12)
Dan balasan yang disegerakan bagi para pengghibah adalah Allohpun akan membeberkan aibnya di mata manusia. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Janganlah membeberkan aib kaum
muslimin dan janganlah mencari-cari kesalahan mereka, barangsiapa
melakukannya maka Alloh akan mencari-cari aibnya dan Alloh akan
membeberkannya (di hadapan manusia). (HR. Tirmidzi : 2032)
Dan Allohpun menyegerakan adzab yang pedih di dunia bagi para penyebar gosip dan tukang fitnah. Alloh Ta’ala berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang ingin
agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan
orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di
akhirat. Dan Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. an-Nur : 19)
Alloh Ta’ala berfirman juga :
Sesungguhnya orang-orang yang menuduh
wanita yang baik-baik yang lengah (untuk berbuat dosa) lagi beriman
(berbuat zina), mereka terlaknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka
azab yang besar. (QS. an-Nur : 23)
9. Riya’
Riya’ merupakan amalan yang paling ditakutkan oleh Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpa para umatnya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Sesungguhnya amalan yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil”, mereka bertanya, ”Apa syirik kecil itu ya Rosululloh ?” Beliau menjawab, ”Riya’”. (Dishohihkan al-Albani dalam asy-Shohihah : 951)
Maka tidaklah heran bila Alloh Ta’ala menyegerakan balasan orang yang melakukan riya’, hl ini sebagaimana yang disabdakan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Barangsiapa melakukan amalan supaya didengar dan dilihat manusia maka Allohpun akan menampakkan niatnya (di hadapan manusia). (HR. Al-Bukhori : 6134, Muslim : 7667)
10. Riba.
Riba merupakan dosa besar yang Alloh dan
RosulNya menyatakan perang terhadap pelakunya, yang mana tidak ada dosa
yang Alloh dan RosulNya menyatakan perang terhadap pelakunya kecuali
dosa riba. Sebagaimana yang Alloh Ta’ala katakan dalam al-Qur’an :
Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Alloh dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut)
jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Alloh dan RosulNya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka
bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (QS. Al-Baqoroh : 278-279).
Dan Allohpun akan menyegerakan balasan bagi pelaku riba, Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Jika zina dan riba telah tampak pada suatu daerah maka penduduknya menghalalkan adzab Alloh turun atas mereka. (HR. Thobroni dalam al-Kabir dan dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 1859)
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tidaklah seseorang membiasakan riba kecuali Alloh membalasnya dengan kekurangan. (HR. Ibnu Majah : 2279 dan dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ :5518)
Dan para pelaku riba akan mendapat laknat dari Alloh Ta’ala, hal ini sebagaimana yang ditegaskan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Alloh melaknat pemakan riba dan juga pemberinya (dua pihak yang melakukan transaksi riba), saksinya dan juga juru tulisnya. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 5089)
Dan makna dari laknat adalah dijauhkan dari rahmat.
11. Berhutang dengan niat tidak membayar
Hutang merupakan perkara penting yang
harus kita perhatikan karena seseorang bisa terhalangi masuk surga
dikarenakan hutangnya, hal ini sebagaimana yang disabdakan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Sesungguhnya saudara kalian tertawan di pintu surga dikarenakan hutangnya. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 1550)
Allohpun menyegerakan balasan bagi orang
yang berhutang dengan niat tidak membayarnya dengan menyulitkan dirinya
untuk melunasi hutangnya sebagaimana yang ia inginkan sendiri,
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Barangsiapa mengambil harta manusia
dengan niatan mengembalikannya, Alloh akan melunasinya dan barangsiapa
mengambilnya dengan niat merusaknya Allohpun akan merusaknya. (HR. Al-Bukhori : 2257)
Demikianlah telah kami paparkan secara
singkat di antara dosa-dosa yang disegerakan balasannya di dunia. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Wallohu alhaadi ’ilaa aqwaami aath-thoriiq
Sumber: Majalah Adz-Dzakhiirah vol. 9 no. 2 edisi: 68. 1432/2011
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Sunnah
//
0
Komentar
Setiap hari, selama lima kali kaum muslimin mendengar seruan adzan
yang berkumandang di masjid-masjid. Adzan ini memberitahukan telah
masuknya waktu shalat agar manusia-manusia yang tengah sibuk dengan
pekerjaannya istirahat sejenak memenuhi seruan Allah ‘azza wajalla.
Demikian pula, yang tengah terlelap tidur menjadi terbangun lantas
berwudhu dan mengenakan pakaian terbaiknya untuk menunaikan shalat
berjama’ah.
Pengertian Adzan
Adzan secara bahasa bermakna al i’lam yang berarti pengumuman atau pemberitahuan, sebagaimana firman Allah ‘azza wajalla
Adapun secara syar’i adzan adalah pemberitahuan masuknya waktu shalat dengan ,lafazh-lafazh yang khusus. (Al Mughni, 2: 53, Kitabush Shalat, Bab Adzan. Dinukil dari Taisirul Allam , 78).
Ibnul Mulaqqin rahimahullah berkata, “Para ulama’ menyebutkan 4 hikmah adzan : (1) menampakkan syi’ar Islam, (2) menegakkan kalimat tauhid, (3) pemberitahuan masuknya waktu shalat, (4) seruan untuk melakukan shalat berjama’ah.” (Taudhihul Ahkam, 1: 513)
Keutamaan Adzan
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Pengertian Adzan
Adzan secara bahasa bermakna al i’lam yang berarti pengumuman atau pemberitahuan, sebagaimana firman Allah ‘azza wajalla
وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُه
“Dan pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di
hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum
musyrikin…..” (QS. At Taubah : 3)Adapun secara syar’i adzan adalah pemberitahuan masuknya waktu shalat dengan ,lafazh-lafazh yang khusus. (Al Mughni, 2: 53, Kitabush Shalat, Bab Adzan. Dinukil dari Taisirul Allam , 78).
Ibnul Mulaqqin rahimahullah berkata, “Para ulama’ menyebutkan 4 hikmah adzan : (1) menampakkan syi’ar Islam, (2) menegakkan kalimat tauhid, (3) pemberitahuan masuknya waktu shalat, (4) seruan untuk melakukan shalat berjama’ah.” (Taudhihul Ahkam, 1: 513)
Keutamaan Adzan
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Sesat
//
0
Komentar
Perputaran waktu dari tahun ke tahun berikutnya merupakan tanda dari
tanda-tanda kekuasaan Allah q. Banyak sekali kejadian dan kenangan
selama perputaran waktu tersebut yang semestinya membuahkan pelajaran
berharga bagi kita semua.
Detik-detik pergantian tahun adalah saat-saat yang sangat bersejarah dalam lembaran umat manusia, sehingga menjadikan sebagian orang membuat ritual-ritual dan amalan yang keabsahan dalilnya dipertanyakan. Berikut ini pembahasan ringkas tentang “amalan akhir tahun dan awal tahun”, kemudian pembahasan tambahan tentang amalan lainnya serta renungan akan pergantian tahun. Semoga Allah memberkahi waktu kita semua dalam ketaatan kepada Allah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Detik-detik pergantian tahun adalah saat-saat yang sangat bersejarah dalam lembaran umat manusia, sehingga menjadikan sebagian orang membuat ritual-ritual dan amalan yang keabsahan dalilnya dipertanyakan. Berikut ini pembahasan ringkas tentang “amalan akhir tahun dan awal tahun”, kemudian pembahasan tambahan tentang amalan lainnya serta renungan akan pergantian tahun. Semoga Allah memberkahi waktu kita semua dalam ketaatan kepada Allah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Sarana komunikasi saat ini sangat mudah menjadi sarana meraih pahala. Dengan handphone mungil, hanya dengan mengirim short message kepada kerabat atau shohib dekat berisi nasehat yang menyentuh qolbu,
kita pun bisa meraih pahala. Nasehat tersebut bisa jadi kita dapatkan
dari bacaan buku atau seorang ustadz dan tinggal kita forward pada nomor
kontak lainnya. Ini tips mudah untuk mendapatkan pahala lewat dakwah
pesan singkat, walau mungkin kita bukan seorang da’i, hanya sekedar
pem-forward pesan.
Keutamaan Berdakwah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Keutamaan Berdakwah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Akhwat
//
0
Komentar
Pengaruh syahwat terhadap manusia
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Bersabar menghadapi nafsu syahwat itu lebih mudah daripada bersabar menghadapi arah yang dituju oleh syahwat, karena syahwat akan menimbulkan rasa sakit dan siksaan.
Bisa saja syahwat itu akan memutus kelezatan yang lebih sempurna.
Bisa saja ia akan menyia-nyiakan waktu, yang itu merupakan kerugian dan penyesalan.
Bisa saja ia akan merobek kehormatan, padahal dimanfaatkannya kehormatan itu untuk mengabdi kepada Allah Ta’ala akan lebih bermanfaat.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Bersabar menghadapi nafsu syahwat itu lebih mudah daripada bersabar menghadapi arah yang dituju oleh syahwat, karena syahwat akan menimbulkan rasa sakit dan siksaan.
Bisa saja syahwat itu akan memutus kelezatan yang lebih sempurna.
Bisa saja ia akan menyia-nyiakan waktu, yang itu merupakan kerugian dan penyesalan.
Bisa saja ia akan merobek kehormatan, padahal dimanfaatkannya kehormatan itu untuk mengabdi kepada Allah Ta’ala akan lebih bermanfaat.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Ilmu
//
0
Komentar
Sebagian remaja menghabiskan waktunya di masa muda dengan hal
sia-sia. Jauh dari masjid, jauh dari majelis taklim, jauh dari mengenal
Allah. Padahal masa muda adalah cerminan dari masa tua kita.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi nasehat pada Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma-,
Keutamaan dari seseorang yang menjaga hak Allah, di antaranya Allah akan memberikan penjagaan pada dirinya ketika ia di usia senja. Ketika muda, ia taat mengerjakan shalat di masjid, ia rajin menghadiri majelis ilmu dan mendalami Islam, balasannya Allah akan menjaga pendengaran, penglihatan, kekuatan dan kecerdasannya meskipun ia sudah berusia di atas 60 tahun bahkan 100 tahun. Kisah-kisah berikut sebagai buktinya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi nasehat pada Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma-,
احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.”[1] Yang dimaksud menjaga Allah di sini adalah menjaga batasan-batasan, hak-hak, perintah, dan larangan-larangan Allah.
Yaitu seseorang menjaganya dengan melaksanakan perintah Allah, menjauhi
larangan-Nya, dan tidak melampaui batas dari batasan-Nya (berupa
perintah maupun larangan Allah).Keutamaan dari seseorang yang menjaga hak Allah, di antaranya Allah akan memberikan penjagaan pada dirinya ketika ia di usia senja. Ketika muda, ia taat mengerjakan shalat di masjid, ia rajin menghadiri majelis ilmu dan mendalami Islam, balasannya Allah akan menjaga pendengaran, penglihatan, kekuatan dan kecerdasannya meskipun ia sudah berusia di atas 60 tahun bahkan 100 tahun. Kisah-kisah berikut sebagai buktinya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Saya ingin bertanya mengenai hadis berikut:
Telah menceritakan kepada kami ‘Amr An-Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu ‘Umar semuanya dari Sufyan – dan lafadh ini milik ‘Amr-; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau telah bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sembilan puluh sembilan nama. Maka barang siapa dapat menjaganya niscaya ia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Ganjil dan Dia sangat menyukai bilangan yang Ganjil.” Di dalam riwayat Ibnu Abu Umat disebutkan dengan lafazh; ‘Barang siapa yang menghitung-hitungnya’
Apa maksud hadis di atas ustadz? Lalu apa yang dimaksud menjaga 99 nama Allah, maka akan masuk surga?
Weyah (75XXXXXXX@gmail.com)
Jawaban:
Keterangan Syekh Abdul Aziz bin Baz megenai makna hadis:
Makna dari ‘menjaga’ adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya… mengingat adanya kebaikan yang banyak dan ilmu yang bermanfaat dalam mengamalkan kandungan makna asmaul husna tersebut. Karena mengamalkannya merupakan sebab kebaikan bagi hati, kesempurnaan takut kepada Allah, dan menunaikan hak-Nya.
(http://www.binbaz.org.sa/mat/12132 )
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Telah menceritakan kepada kami ‘Amr An-Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu ‘Umar semuanya dari Sufyan – dan lafadh ini milik ‘Amr-; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau telah bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sembilan puluh sembilan nama. Maka barang siapa dapat menjaganya niscaya ia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Ganjil dan Dia sangat menyukai bilangan yang Ganjil.” Di dalam riwayat Ibnu Abu Umat disebutkan dengan lafazh; ‘Barang siapa yang menghitung-hitungnya’
Apa maksud hadis di atas ustadz? Lalu apa yang dimaksud menjaga 99 nama Allah, maka akan masuk surga?
Weyah (75XXXXXXX@gmail.com)
Jawaban:
Makna hadis: Allah memiliki 99 nama (asmaul husna), siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.
Teks hadis :
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493).Keterangan Syekh Abdul Aziz bin Baz megenai makna hadis:
Makna dari ‘menjaga’ adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya… mengingat adanya kebaikan yang banyak dan ilmu yang bermanfaat dalam mengamalkan kandungan makna asmaul husna tersebut. Karena mengamalkannya merupakan sebab kebaikan bagi hati, kesempurnaan takut kepada Allah, dan menunaikan hak-Nya.
(http://www.binbaz.org.sa/mat/12132 )
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Sunnah
//
0
Komentar
Tawadhu’ adalah sifat yang amat mulia, namun sedikit orang yang
memilikinya. Ketika orang sudah memiliki gelar yang mentereng, berilmu
tinggi, memiliki harta yang mulia, sedikit yang memiliki sifat
kerendahan hati, alias tawadhu’. Padahal kita seharusnya seperti ilmu
padi, yaitu “kian berisi, kian merunduk”.
Memahami Tawadhu’
Tawadhu’ adalah ridho jika dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah dari yang sepantasnya. Tawadhu’ merupakan sikap pertengahan antara sombong dan melecehkan diri. Sombong berarti mengangkat diri terlalu tinggi hingga lebih dari yang semestinya. Sedangkan melecehkan yang dimaksud adalah menempatkan diri terlalu rendah sehingga sampai pada pelecehan hak (Lihat Adz Dzari’ah ila Makarim Asy Syari’ah, Ar Roghib Al Ash-fahani, 299). Ibnu Hajar berkata, “Tawadhu’ adalah menampakkan diri lebih rendah pada orang yang ingin mengagungkannya. Ada pula yang mengatakan bahwa tawadhu’ adalah memuliakan orang yang lebih mulia darinya.” (Fathul Bari, 11: 341)
Keutamaan Sifat Tawadhu’
Pertama: Sebab mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tawadhu’ juga merupakan akhlak mulia dari para nabi ‘alaihimush sholaatu wa salaam. Lihatlah Nabi Musa ‘alaihis salam melakukan pekerjaan rendahan, memantu memberi minum pada hewan ternak dalam rangka menolong dua orang wanita yang ayahnya sudah tua renta. Lihat pula Nabi Daud ‘alaihis salam makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Nabi Zakariya dulunya seorang tukang kayu. Sifat tawadhu’ Nabi Isa ditunjukkan dalam perkataannya,
Kedua: Sebab adil, disayangi, dicintai di tengah-tengah manusia.
Orang tentu saja akan semakin menyayangi orang yang rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Itulah yang terdapat pada sisi Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
Mencontoh Sifat Tawadhu’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Memahami Tawadhu’
Tawadhu’ adalah ridho jika dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah dari yang sepantasnya. Tawadhu’ merupakan sikap pertengahan antara sombong dan melecehkan diri. Sombong berarti mengangkat diri terlalu tinggi hingga lebih dari yang semestinya. Sedangkan melecehkan yang dimaksud adalah menempatkan diri terlalu rendah sehingga sampai pada pelecehan hak (Lihat Adz Dzari’ah ila Makarim Asy Syari’ah, Ar Roghib Al Ash-fahani, 299). Ibnu Hajar berkata, “Tawadhu’ adalah menampakkan diri lebih rendah pada orang yang ingin mengagungkannya. Ada pula yang mengatakan bahwa tawadhu’ adalah memuliakan orang yang lebih mulia darinya.” (Fathul Bari, 11: 341)
Keutamaan Sifat Tawadhu’
Pertama: Sebab mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ
مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا
تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan
kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan
dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah
diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR.
Muslim no. 2588). Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan
derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan
menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah
manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat,
Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat
tawadhu’nya di dunia (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16: 142)Tawadhu’ juga merupakan akhlak mulia dari para nabi ‘alaihimush sholaatu wa salaam. Lihatlah Nabi Musa ‘alaihis salam melakukan pekerjaan rendahan, memantu memberi minum pada hewan ternak dalam rangka menolong dua orang wanita yang ayahnya sudah tua renta. Lihat pula Nabi Daud ‘alaihis salam makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Nabi Zakariya dulunya seorang tukang kayu. Sifat tawadhu’ Nabi Isa ditunjukkan dalam perkataannya,
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”
(QS. Maryam: 32). Lihatlah sifat mulia para nabi tersebut. Karena sifat
tawadhu’, mereka menjadi mulia di dunia dan di akhirat.Kedua: Sebab adil, disayangi, dicintai di tengah-tengah manusia.
Orang tentu saja akan semakin menyayangi orang yang rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Itulah yang terdapat pada sisi Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
“Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat
tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan
melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim no. 2865).Mencontoh Sifat Tawadhu’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Informasi
//
0
Komentar
Ma’had ISLAMIC CENTER BIN BAZ Yogyakarta membutuhkan beberapa tenaga pengajar sebagai guru diniyah untuk Madrasah Aliyah. Kualifikasi untuk posisi tersebut adalah sebagai berikut:
ISLAMIC CENTER BIN BAZ, up. Bagian SUMBER DAYA MANUSIA (SDM), Jl. Wonosari KM 10, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY
atau via email ke sdm.icbb@gmail.com.
Lamaran paling lambat diterima tanggal 30 November 2011.
2) Berkas-berkas penunjang di-scan dan di lampirkan pada attachment.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
- Pendidikan minimal sarjana (S1) agama dalam/luar negeri (diutamakan dari timur tengah).
- Pria & Wanita
- Mampu berbahasa Arab dengan baik secara lisan, bacaan dan tulisan.
- Berpengalaman mengajar bidang agama minimal 1 tahun di tingkat Madrasah Aliyah.
- Mampu mengoperasikan MS Office.
- Diutamakan memiliki hafalan Al-Qur’an minimal 10 Juz.
- Bermanhaj salaf.
- Daftar riwayat hidup (curriculum vitae)
- Fotocopy KTP
- Foto ijazah terakhir.
- Fotocopy transkrip nilai.
- Fotocopy sertifikat-sertifikat lainnya yang relevan dengan bidang pendidikan (jika ada).
ISLAMIC CENTER BIN BAZ, up. Bagian SUMBER DAYA MANUSIA (SDM), Jl. Wonosari KM 10, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY
atau via email ke sdm.icbb@gmail.com.
Lamaran paling lambat diterima tanggal 30 November 2011.
Catatan: Jika pengiriman via email, mohon diperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Surat lamaran diketik dalam bentuk MS Word, dilampirkan di attachment, bukan diketik langsung pada badan email.2) Berkas-berkas penunjang di-scan dan di lampirkan pada attachment.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Bagi yang tidak bisa membaca Arab Gundul/Pegon/Arab Melayu, disertakan tulisan latinnya
Nasihat ijtihad kepada jamaah : bagi tiap-tiap daerah dan tiap-tiap desa SUPAYA mengirimkan kurban satu ekor kambing ke pusat berupa UANG sebanyak Rp.600.000,00 per ekor dan supaya disetorkan ke pusat kediri selambat-lambatnya tanggal 2 November 2008 untuk Indonesia timur. Adapun untuk Indonesia bagian barat disetorkan ke Jakarta selambat-lambatnya tanggal 9 November 2008 (pengajian daerahan). Bagi yang jauh-jauh uang kurbannya bisa dikirim lewat wesel atau lewat :
BANK BRI atau BCA ………………..
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Sunnah
//
0
Komentar
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.
Kaum muslimin rahimakumullah, Hari Kiamat pasti terjadi, akan tetapi tidak ada seorang manusia maupun Malaikat yang tahu kapan terjadinya. Itulah keyakinan yang harus tertanam kuat dalam hati setiap muslim. Manusia yang paling mulia dan paling dekat dengan Allah Ta’ala, yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak mengetahui kapan terjadinya. Demikian pula Malaikat yang paling mulia dan paling dekat dengan Allah Ta’ala, yakni Malaikat Jibril ‘alaihis salam, tidak mengetahuinya.
Hari Kiamat Terjadi di Hari Jum’at
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Kaum muslimin rahimakumullah, Hari Kiamat pasti terjadi, akan tetapi tidak ada seorang manusia maupun Malaikat yang tahu kapan terjadinya. Itulah keyakinan yang harus tertanam kuat dalam hati setiap muslim. Manusia yang paling mulia dan paling dekat dengan Allah Ta’ala, yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak mengetahui kapan terjadinya. Demikian pula Malaikat yang paling mulia dan paling dekat dengan Allah Ta’ala, yakni Malaikat Jibril ‘alaihis salam, tidak mengetahuinya.
Hari Kiamat Terjadi di Hari Jum’at
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Setelah
memahami kekeliruan mereka yang membagi bid’ah persis dengan pembagian
hukum syar’i (wajib, mandub, mubah, makruh dan haram). Ada baiknya kalau
di sini kami jelaskan klasifikasi bid’ah yang benar, yang tidak
bertentangan dengan sabda Nabi: “wa kullu bid’atin dholalah”. Yaitu dengan meninjau dari segi hubungannya dengan syari’at, atau dari kadar bahayanya.
Ditinjau dari hubungannya dengan syari’at, bid’ah terbagi menjadi dua:
Ditinjau dari hubungannya dengan syari’at, bid’ah terbagi menjadi dua:
- Bid’ah Haqiqiyyah.
- Bid’ah Idhafiyyah.
اَلْبِدْعَةُ الحَقِيْقِيَّةُ:
هِيَ الَّتِي لَمْ يَدُلَّ عَلَيْهَا دَلِيْلٌ شَرْعِيٌّ لاَ مِنْ كِتَابٍ
وَلاَ سُنَّةٍ وَلاَ إِجْمَاعٍ وَلاَ اسْتِدْلاَلٍ مُعْتَبَرٍ عِنْدَ
أَهْلِ الْعِلْمِ لاَ فِي الْجُمْلَةِ وَلاَ فِي التَّفْصِيْلِ, وَلذَلِكَ
سُمِّيَتْ بِدْعَةً لأَِنَّهَا شَيْءٌ مُخْتَرَعٌ عَلىَ غَيْرِ مِثَالٍ
سَابِقٍ (مختصر الاعتصام, ص 71).
Bid’ah haqiqiyyah ialah bid’ah yang tidak ada dalil syar’inya sama sekali. Baik dari Al Qur’an, Sunnah, Ijma’, maupun istidlal yang mu’tabar[1])
menurut para ulama. Ia sama sekali tak memiliki dalil baik secara umum
maupun terperinci, karenanya ia dinamakan bid’ah berangkat dari
hakekatnya yang memang diada-adakan tanpa ada contoh sebelumnya.Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Informasi
//
0
Komentar
Jamaah haji Indonesia yang saat ini berada di Makkah dan akan
kembali ke Tanah Air, mulai 10 November akan digerakkan menuju Jeddah
untuk bermalam di hotel transito lalu diberangkatkan menuju Indonesia.
Jamaah haji Indonesia saat pulang ke Indonesia tidak langsung dari Makkah menuju bandaradi Jeddah, tapi bermalam dulu sekitar 24 jam di hotel transito.
Saat ini proses pelaksanaan ibadah haji sudah mendekati selesai sehingga jamaah yang saat itu masuk dalam kloter pertama kedatangan ke Arab Saudi, mulai akan dipulangkan secara bertahap mulai Kamis depan.
Jamaah gelombang I itu telah menikmati salat arbain di Madinah selama 8-9 hari. Sementara jamaah haji Indonesia yang masuk kloter-kloter akhir, beberapa hari ini secara bertahap akan diarahkan menuju Madinah untuk arbain.
14 Kloter yang akan pulang ke Tanah Air pada hari pertama (11 November) adalah :
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Jamaah haji Indonesia saat pulang ke Indonesia tidak langsung dari Makkah menuju bandaradi Jeddah, tapi bermalam dulu sekitar 24 jam di hotel transito.
Saat ini proses pelaksanaan ibadah haji sudah mendekati selesai sehingga jamaah yang saat itu masuk dalam kloter pertama kedatangan ke Arab Saudi, mulai akan dipulangkan secara bertahap mulai Kamis depan.
Jamaah gelombang I itu telah menikmati salat arbain di Madinah selama 8-9 hari. Sementara jamaah haji Indonesia yang masuk kloter-kloter akhir, beberapa hari ini secara bertahap akan diarahkan menuju Madinah untuk arbain.
14 Kloter yang akan pulang ke Tanah Air pada hari pertama (11 November) adalah :
- Debarkasi Medan (MES) menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA3201
- Debarkasi Palembang (PLM) menggunakan pesawat Garuda dengan nomer penrbangan GA7801
- Debarkasi Aceh (BTJ) menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penrbangan GA2201
- Debarkasi Balikpapan (BPN) menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA4201
- DebarkasiPadang ( PDG) menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA3600
- Debarkasan Solo (SOC) menggunkana pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA6501
- Debarkasi Makasar (UPG) menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA1400
- Debarkasi DKI Jakarta (JKG) menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA7401
- Debarkasi Jawa Barat (JKS) menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5500
- Debarkasi Surabaya (SUB) menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5502
- Debarkasi Batam (BTH) menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5504.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Kisah
//
0
Komentar
Kisah berikut adalah kisah shahih yang menceritakan mengenai 3 orang
Bani Israil. Ada yang buta, berkepala botak dan berpenyakit lepra. Kisah
ini menandakan ada orang yang bersyukur dan ada yang kufur terhadap
nikmat Allah. Kita tentu saja mencontoh perliaku yang baik dan
meninggalkan perilaku yang jelek dari kisah ini.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu: penderita penyakit lepra, orang berkepala botak dan orang buta. Kemudian AllahTa’ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ ثَلاَثَةً مِنْ بَنِي إِسْرَائِيْلَ أَبْرَصَ وَأَقْرَعَ وَأَعْمَى،
فَأَرَادَ اللهُ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ، فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَلَكًا،
“Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu: penderita penyakit lepra, orang berkepala botak dan orang buta. Kemudian AllahTa’ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Pernikahan
//
0
Komentar
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki
dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui. Dan orangorang yang tidak mampu kawin hendaklah
menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya. QS. An-Nūr [24]: 32–33
Zaman sekarang perzinaan menyebar di mana-mana, terlebih lagi dengan kemajuan teknologi canggih berupa internet, HP (telepon genggam), dan media elektronik lainnya, cukup melancarkan syahwat yang haram bagi orang yang tipis imannya. Lalu bagaimana solusinya? Ikutilah kajian berikut ini
Makna Ayat Secara Umum
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata, “Allah memerintah orang tua atau yang mewakilinya agar menikahkan anggota keluarganya yang sendirian—yang belum menikah—baik dia pria, gadis, atau janda. Kerabat dekat dan wali anak yatim hendaknya menikahkan mereka. Apabila dia diperintah untuk menikahkan keluarganya, maka yang memerintah lebih berhak untuk menikah juga.”
Hukum Menikah
Imam Nawawi v berkata, “Mana yang lebih utama, menikah atau tidak? Sahabat kami (pengikut Imam Syafi’i) berkata, ‘Manusia dalam hal ini ada empat macam:
1. Orang yang sangat kuat keinginan menikah dan mampu menikah, hendaknya dia menikah.
2. Orang yang tidak punya keinginan menikah dan tidak punya bekal untuk menikah, maka
dibenci menikah.
3. Orang yang punya keinginan menikah tetapi belum punya bekal untuk menikah, dia dibenci menikah dan hendaknya berpuasa untuk membendung syahwatnya.
4. Orang yang punya bekal untuk menikah tetapi tidak ingin menikah, maka menurut Imam Syafi’i dan pengikutnya; sebaiknya dia tidak menikah agar murni menjalankan ibadah, tetapi seandainya dia menikah pun tidak dilarang. Imam Abu Hanifah dan sebagian pengikut Imam Syafi’i dan pengikut Imam Malik berpendapat lebih utama apabila dia mau menikah. Wallahu A’lam.’”
Keutamaan Menikah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Zaman sekarang perzinaan menyebar di mana-mana, terlebih lagi dengan kemajuan teknologi canggih berupa internet, HP (telepon genggam), dan media elektronik lainnya, cukup melancarkan syahwat yang haram bagi orang yang tipis imannya. Lalu bagaimana solusinya? Ikutilah kajian berikut ini
Makna Ayat Secara Umum
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata, “Allah memerintah orang tua atau yang mewakilinya agar menikahkan anggota keluarganya yang sendirian—yang belum menikah—baik dia pria, gadis, atau janda. Kerabat dekat dan wali anak yatim hendaknya menikahkan mereka. Apabila dia diperintah untuk menikahkan keluarganya, maka yang memerintah lebih berhak untuk menikah juga.”
Hukum Menikah
Imam Nawawi v berkata, “Mana yang lebih utama, menikah atau tidak? Sahabat kami (pengikut Imam Syafi’i) berkata, ‘Manusia dalam hal ini ada empat macam:
1. Orang yang sangat kuat keinginan menikah dan mampu menikah, hendaknya dia menikah.
2. Orang yang tidak punya keinginan menikah dan tidak punya bekal untuk menikah, maka
dibenci menikah.
3. Orang yang punya keinginan menikah tetapi belum punya bekal untuk menikah, dia dibenci menikah dan hendaknya berpuasa untuk membendung syahwatnya.
4. Orang yang punya bekal untuk menikah tetapi tidak ingin menikah, maka menurut Imam Syafi’i dan pengikutnya; sebaiknya dia tidak menikah agar murni menjalankan ibadah, tetapi seandainya dia menikah pun tidak dilarang. Imam Abu Hanifah dan sebagian pengikut Imam Syafi’i dan pengikut Imam Malik berpendapat lebih utama apabila dia mau menikah. Wallahu A’lam.’”
Keutamaan Menikah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Terikatnya jalinan cinta dua orang insan dalam sebuah pernikahan
adalah perkara yang sangat diperhatikan dalam syariat Islam yang mulia
ini. Bahkan kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan ini dan
dilarang menjadikan hal ini sebagai bahan candaan atau main-main.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
Salah satunya dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup, insya Allah. Jika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
ثلاث جدهن جد وهزلهن جد: النكاح والطلاق والرجعة
“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.’” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)Salah satunya dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup, insya Allah. Jika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Tafsir
//
0
Komentar
Alhamdulillah, berikut ini lanjutan faedah dari surat Luqman ayat 12 :
Faedah keempat : Sesungguhnya syukur nikmat harus dengan hati, lisan dan amal perbuatan. Ketiga hal ini terkumpul dari firman Allah ta’ala :
Seorang hamba yang diberi oleh Allah ta’ala hikmah, ilmu yang bermanfaat serta amal shalih hendaknya dia bersyukur dengan hatinya yaitu dengan mengakui dan meyakini bahwa yang memberikan nikmat adalah Allah ta’ala. Kemudian memuji Allah ta’ala dengan lisannya, dan yang tidak kalah penting lagi adalah menjadikan nikmat tersebut dalam ketaatan kepada Allah ta’ala.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Faedah keempat : Sesungguhnya syukur nikmat harus dengan hati, lisan dan amal perbuatan. Ketiga hal ini terkumpul dari firman Allah ta’ala :
أن اشكر لله
“ dan hendaknya dia bersyukur kepada Allah”Seorang hamba yang diberi oleh Allah ta’ala hikmah, ilmu yang bermanfaat serta amal shalih hendaknya dia bersyukur dengan hatinya yaitu dengan mengakui dan meyakini bahwa yang memberikan nikmat adalah Allah ta’ala. Kemudian memuji Allah ta’ala dengan lisannya, dan yang tidak kalah penting lagi adalah menjadikan nikmat tersebut dalam ketaatan kepada Allah ta’ala.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Sebagian Ahlul bid’ah kadang berhujjah dengan
mengatakan bahwa lafazh ‘kullu bid’atin dholalah’ (semua
bid’ah itu sesat) dalam hadits yang masyhur itu tidak benar-benar berarti
‘semua’ tanpa kecuali. Mereka mengqiyaskannya dengan nash-nash lain yang juga
mengandung lafazh ‘kullu’ namun
artinya tidak ‘semua’. Seperti ayat berikut:
“Angin yang
menghancurkan segala sesuatu karena perintah Rabbnya, maka
jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali tempat tinggal
mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa” (Al
Ahqaf: 25).
Mereka mengatakan: “Lihatlah bagaimana Allah
mengatakan bahwa angin tersebut menghancurkan ‘segala sesuatu’ padahal tidak
semuanya hancur, buktinya rumah mereka masih tersisa, demikian pula bumi,
langit, dan sebagainya. Ini berarti bahwa kata ‘kullu’ dalam bahasa Arab tidak
selamanya berarti ‘semua’ tanpa kecuali. Namun dalam sabda beliau tersebut
tersisipkan sebuah kalimat yang tidak terucap, –yang menurut mereka– bunyinya
ialah: “yang
bertentangan dengan syari’at”. Jadi konteks sabda Nabi
selengkapnya berbunyi: “Semua bid’ah –yang bertentangan dengan syari’at– adalah
sesat”. Nah, mafhum-nya
berarti bahwa bid’ah yang tidak bertentangan dengan syari’at tidaklah sesat…” [1]).
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Manhaj
//
0
Komentar
Tidak Ekstrim Keras Tidak Juga Ekstrim Lembek
Mungkin ada yang bertanya: Kenapa dakwah Salafiyah sering membicarakan kejelekan fulan dan fulan, kelompok ini dan kelompok itu? Apakah ini bukan termasuk ghibah?Ketahuilah wahai saudaraku, tidaklah semua ghibah diharamkan. Ada jenis ghibah tertentu yang diperbolehkan. Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan: Ketahuilah, bahwasanya ghibah diperbolehkan bila untuk tujuan yang benar dan syar’i yang tidak mungkin dapat dicapai (tujuan itu) kecuali dengannya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Ilmu
//
0
Komentar
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saking ingin menambah cinta dan kemesraan, sebagian pasangan suami istri melakukan hubungan seks yang terlarang, apalagi ditambah karena tidak pernah “ngaji” atau mendalami ilmu agama. Karena jauh dari agama, apa pun dianggap halal.
Dalam hubungan seksual (coitus), asalnya boleh-boleh saja dengan berbagai cara asalkan tidak melanggar syariat atau tuntunan Islam. Berikut kami sebutkan dua hubungan seks yang terlarang, ditambah dengan bahasan hukum oral seks. Semoga bermanfaat bagi pasutri sekalian.
Pertama: Seks anal
Seks anal adalah menyetubuhi istri pada duburnya (anus). Kita tahu bersama bahwa anus adalah tempat keluarnya kotoran dan berbagai macam kuman. Apalagi anus tidak menghasilkan cairan sebagaimana pada vagina wanita, sehingga dapat berakibat fatal bagi alat seksual saat berhubungan. Dari sinilah di antara alasan mengapa seks anal seperti ini terlarang.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Saking ingin menambah cinta dan kemesraan, sebagian pasangan suami istri melakukan hubungan seks yang terlarang, apalagi ditambah karena tidak pernah “ngaji” atau mendalami ilmu agama. Karena jauh dari agama, apa pun dianggap halal.
Dalam hubungan seksual (coitus), asalnya boleh-boleh saja dengan berbagai cara asalkan tidak melanggar syariat atau tuntunan Islam. Berikut kami sebutkan dua hubungan seks yang terlarang, ditambah dengan bahasan hukum oral seks. Semoga bermanfaat bagi pasutri sekalian.
Pertama: Seks anal
Seks anal adalah menyetubuhi istri pada duburnya (anus). Kita tahu bersama bahwa anus adalah tempat keluarnya kotoran dan berbagai macam kuman. Apalagi anus tidak menghasilkan cairan sebagaimana pada vagina wanita, sehingga dapat berakibat fatal bagi alat seksual saat berhubungan. Dari sinilah di antara alasan mengapa seks anal seperti ini terlarang.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Fiqh
//
0
Komentar
Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Risalah berikut akan menerangkan bagaimana tata cara wudhu sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Panduan berikut begitu mudah karena disertai dengan gambar. Semoga bemanfaat.
Pertama:
Jika seorang muslim hendak berwudhu, terlebih dahulu ia berniat dalam hatinya.
Kedua:
Mengucapkan ‘bismillah’ karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Pertama:
Jika seorang muslim hendak berwudhu, terlebih dahulu ia berniat dalam hatinya.
Kedua:
Mengucapkan ‘bismillah’ karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ
“Tidak ada wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah”.[1] Namun jika lupa, maka tidak ada kewajiban apa-apa.Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
Saya seorang pelajar SMA, sekarang duduk di kelas 3. Saya telah berbuat zina dengan pacar saya. Apakah dosa zina tak dapat diampuni?
I di LJawaban:
Taubat Dari Zina
Ananda I di L, dosa zina termasuk dosa yang dapat diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdasarkan firman-Nya dalam Surat An-Nisaa’, ayat ke-48 dan ke-116:
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya…”Berkaitan dengan penjelasan ayat di atas, Syekh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah mengatakan, “(Dalam ayat ini) Allah mengabarkan kepada kita bahwa orang yang berbuat syirik kepada-Nya (menyekutukan-Nya dengan sesuatu) tidak akan diampuni oleh-Nya.[1] Allah akan mengampuni dosa-dosa lainnya selain syirik, baik itu dosa besar ataupun dosa kecil. Itupun, jika Allah menghendakinya” (Taisirul Karimirrohman fi Tafsir Kalami Al-Mannan, 1: 425-426).
Itu pun dengan catatan, jika si pelaku dosa (maksiat) tersebut tidak istihlaal (menganggap atau berkeyakinan bahwa perbuatan haram tersebut boleh atau halal dilakukan). Karena orang yang melakukan perbuatan yang haram (maksiat) dengan berkeyakinan bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang boleh dan halal dilakukan, maka orang ini kafir berdasarkan kesepakatan para ulama (Al Hukmu bi Ghairi Maa Anzalallaahu wa Ushuulut Takfiir, Hal. 28).
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Ilmu
//
0
Komentar
Namun bagaimana Islam menilai perbuatan seks semacam ini?
Mengenai hukum oral seks (jika yang dimaksud adalah mencium kemaluan pasangan saat berhubungan) diperselisihkan oleh para ulama. Ulama Hambali membolehkan mencium kemaluan istri sebelum jima’, namun dimakruhkan jika dilakukan setelah itu. Hal ini yang disebutkan dalam kitab Kasyful Qona’, salah satu buku fikih madzhab Hambali. Yang bermasalah, jika yang dicium adalah kemaluan yang sudah terdapat najis seperti kencing dan madzi.
Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdirrahman Al Jibrin ditanya, “Bolehkah seorang wanita mencium kemaluan suaminya, begitu pula sebaliknya?”
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Sunnah
//
0
Komentar
Seorang muslim harus mencintai Al Qur’an, membaca, mentadabburi
dan berusaha mengamalkan isi kandungan Al Qur’an. Namun ada salah satu
masalah yang terkait dengan Al Qur’an, yaitu tentang hukum mencium
mushaf Al Qur’an. Karena ada diantara kaum muslimin yang melakukan
perbuatan tersebut. Mereka mencium mushaf Al Qur’an setelah selesai
membacanya. Bagaimanakah sebenarnya hukum mencium mushaf Al Qur’an ?
Jika terlarang, mengapa kita boleh mencium Hajar Aswad ? Insya Allah Anda dapat menemukan jawaban dari masalah tersebut pada fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berikut ini.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
السؤال: تقبيل القران الكريم أيهما
أفضل هل الأفضل تقبيل القران الكريم أم الحجر الأسود مع العلم بأن الحجر لا
ينفع ولا يضر والقران ينفع ويضر وأنا أجد راحة نفسية في تقبيل القران
الكريم فهو كلام الله تعالى علماً بأن القران في زمن الرسول صلى الله عليه
وسلم لم يكن مجموعا في مصحف واحد بل كان موزعاً , فماذا تقولون في هذا؟
Pertanyaan :
Manakah yang lebih utama, antara mencium Al Qur’an dan mencium Hajar Aswad ? Padahal sudah diketahui bahwa Hajar Aswad tidak dapat memberi manfaat dan menimpakan madharat, sedangkan Al Qur’an dapat memberi manfaat dan menimpakan madharat. Dan saya mendapatkan ketenangan jiwa saat mencium Al Qur’an, ia Kalamullah. Demikian juga, sudah diketahui bahwa pada zaman Rasul shallallahu’alaihi wa sallam, Al Qur’an belum dikumpulkan dalam satu mushaf namun keadaanya masih terpencar-pencar. Apa pendapatmu dalam masalah ini ?
Manakah yang lebih utama, antara mencium Al Qur’an dan mencium Hajar Aswad ? Padahal sudah diketahui bahwa Hajar Aswad tidak dapat memberi manfaat dan menimpakan madharat, sedangkan Al Qur’an dapat memberi manfaat dan menimpakan madharat. Dan saya mendapatkan ketenangan jiwa saat mencium Al Qur’an, ia Kalamullah. Demikian juga, sudah diketahui bahwa pada zaman Rasul shallallahu’alaihi wa sallam, Al Qur’an belum dikumpulkan dalam satu mushaf namun keadaanya masih terpencar-pencar. Apa pendapatmu dalam masalah ini ?
الجواب
الشيخ: أقول في هذا إن تقبيل المصحف بدعة ليس بسنة والفاعل لذلك إلي الإثم اقرب منه إلي السلامة فضلا عن الأجر فمقبل المصحف لا أجر له
الشيخ: أقول في هذا إن تقبيل المصحف بدعة ليس بسنة والفاعل لذلك إلي الإثم اقرب منه إلي السلامة فضلا عن الأجر فمقبل المصحف لا أجر له
Jawaban :
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
Ciri-ciri ahlul haq (pengikut kebenaran) ialah:
- Tidak terkenal dengan nama tertentu di tengah-tengah manusia, yang nama tersebut menjadi simbol golongan tersebut.
- Mereka tidak mengikat dirinya dengan satu amalan, sehingga dijuluki karena amalan tersebut, dan dikenal dengan amalan tersebut tanpa dikenal dengan amal lainnya. Ini merupakan penyakit dalam beribadah, yaitu ibadah yang terikat (ubudiyyah muqayyadah). Adapun ibadah yang mutlak (ubudiyyah muthlaqah) akan menjadikan pelakunya tidak dikenal dengan nama tertentu dari jenis-jenis ibadah yang dilakukannya. Ia akan memenuhi setiap panggilan ibadah apa pun bentuknya. Dia memiliki ‘saham’ bersama setiap kalangan ahli ibadah. Dia tidak terikat dengan model, isyarat, nama, pakaian, maupun cara-cara buatan.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Syubhat 4: Pembagian bid’ah menjadi lima
Sebagian ulama berpendapat bahwa bid’ah terbagi menjadi lima sebagai berikut:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Sebagian ulama berpendapat bahwa bid’ah terbagi menjadi lima sebagai berikut:
- Bid’ah Wajibah: yaitu setiap bid’ah yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan dalil-dalil diwajibkannya sesuatu dalam syariat. Contohnya pembukuan Al Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dikhawatirkan keduanya akan tersia-siakan. Berhubung menyampaikan risalah Islam kepada generasi berikutnya adalah suatu kewajiban menurut ijma’, dan mengabaikan hal ini hukumnya haram menurut ijma’, karenanya hal-hal seperti ini mestinya tidak perlu diperselisihkan lagi bahwa hukumnya wajib.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum ustadz.
Saat sedang shalat berjamaah di masjid, handphone kita berbunyi. Kita sadar bahwa lupa menyeting hp dalam keadaan diam sebelum shalat dan khawatir akan terus berbunyi sehingga mengganggu shalat kita dan jamaah lainnya. Pada kasus-kasus tersebut, bolehkah kita bergerak untuk mematikannya?
Syukron..
Ali
Jawaban:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Assalamu’alaikum ustadz.
Saat sedang shalat berjamaah di masjid, handphone kita berbunyi. Kita sadar bahwa lupa menyeting hp dalam keadaan diam sebelum shalat dan khawatir akan terus berbunyi sehingga mengganggu shalat kita dan jamaah lainnya. Pada kasus-kasus tersebut, bolehkah kita bergerak untuk mematikannya?
Syukron..
Ali
Jawaban:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah
Perkara apa saja
yang harus dikaitkan dengan masyi’ah (kehendak Allah)? Dan perkara apa
saja yang tidak harus dikaitkan dengan masyi’ah (kehendak Allah)?
Jawab:
Jawab:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Sesat
//
0
Komentar
Muqoddimah
Di tanah air Indonesia ini, perayaan haul
seorang syaikh, wali, sunan, kiai, habib, atau tokoh lainnya bukanlah
hal yang asing bagi kebanyakan kita. Di pinggir-pinggir jalan sering
dipajang spanduk bertuliskan “Hadirilah acara peringatan haul
Syaikh—fulan—yang ke—sekian kalinya.”
Acara haul sudah merupakan upacara ritual
seremonial yang biasa dilakukan oleh umumnya masyarakat Indonesia untuk
memperingati hari kematian seseorang. Awalnya, acara ini biasanya
diselenggarakan setelah proses penguburan, kemudian berlanjut setiap
hari sampai hari ke-7. Lalu diselenggarakan lagi pada hari ke-40 dan
ke-100. Untuk selanjutnya acara tersebut diadakan tiap tahun di hari
kematian si mayit atau yang masyhur dikenal dengan “haul” yang berarti
“tahun” dalam bahasa Arab.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Sunnah
//
0
Komentar
Assalamu’alaikum.
Ustadz, bagaimanakah ucapan atau lafal ijab kabul pernikahan yang benar menurut islam?
Mohon penjelasan.
Donar
Jawaban:
Wa’alaikum salam.
Di antara rukun nikah adalah adanya ijab kabul. Ijab adalah perkataan wali pengantin wanita kepada pengantin pria: Zawwajtuka ibnatii…, saya nikahkan kamu dengan putriku…. Sedangkan kabul adalah ucapan pengantin pria: Saya terima…
Jika sudah dilakukan ijab kabul dan dihadiri dua saksi laki-laki atau diumumkan (diketahui halayak), maka nikahnya sah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Ustadz, bagaimanakah ucapan atau lafal ijab kabul pernikahan yang benar menurut islam?
Mohon penjelasan.
Donar
Jawaban:
Wa’alaikum salam.
Di antara rukun nikah adalah adanya ijab kabul. Ijab adalah perkataan wali pengantin wanita kepada pengantin pria: Zawwajtuka ibnatii…, saya nikahkan kamu dengan putriku…. Sedangkan kabul adalah ucapan pengantin pria: Saya terima…
Jika sudah dilakukan ijab kabul dan dihadiri dua saksi laki-laki atau diumumkan (diketahui halayak), maka nikahnya sah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Hukum
//
0
Komentar
Oleh: Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrâhîm Alusy Syaikh rahimahullâh
Tanya:
Apakah dibolehkan bagi
seseorang untuk membenarkan atau menganggap sial angka tertentu,
demikian pula hari, bulan dan seterusnya?
Jawab:
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Keempat: Ikhtilath (bercampurnya laki-laki dan wanita yang bukan mahram)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita karena sesungguhnya setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (H.r. Ahmad, 1:18; Ibnu Hibban (lihat Shahih Ibnu Hibban, 1:463); At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Aushath, 2:184; Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Baihaqi, 7:91; dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 1:792, no. 430)
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (H.r. Ahmad dari hadits Jabir, 3:339; dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, jilid 6, no. 1813)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita karena sesungguhnya setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (H.r. Ahmad, 1:18; Ibnu Hibban (lihat Shahih Ibnu Hibban, 1:463); At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Aushath, 2:184; Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Baihaqi, 7:91; dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 1:792, no. 430)
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (H.r. Ahmad dari hadits Jabir, 3:339; dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, jilid 6, no. 1813)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
undefined
undefined
Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Dakwah
//
0
Komentar
Ketujuh: Majalah porno dan kisah-kisah murahan
Berbagai bentuk majalah yang mengumbar nafsu, kisah-kisah yang penuh senda gurau, film-film murahan, serta cerita-cerita yang merusak akhlak sangat berperan dalam membangkitkan dan menyebarkan perbuatan zina dan keji.
Apa bedanya memandang seorang wanita di majalah-majalah dengan di dunia nyata? Mungkin ada yang mengatakan, “Sudah tentu berbeda karena di dunia nyata objeknya nyata, sedangkan jika melihat di majalah, objeknya tidak nyata.”
Mungkin memang benar perkataan itu, namun tidakkah kita tahu bahwasannya hanya dengan melihat gambar-gambar yang tidak senonoh, nafsu para lelaki dapat dibangkitkan dengan mudah? Untuk apa kita melihat gambar-gambar yang ada di majalah membuat pikiran tidak karuan? Allahu a’lam.
Majalah-majalah yang berisi aneka bentuk dan tampilan bertujuan mengajak kepada perbuatan fasik dan dosa yang membangkitkan hawa nafsu serta melanggar larangan Allah Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Berbagai bentuk majalah yang mengumbar nafsu, kisah-kisah yang penuh senda gurau, film-film murahan, serta cerita-cerita yang merusak akhlak sangat berperan dalam membangkitkan dan menyebarkan perbuatan zina dan keji.
Apa bedanya memandang seorang wanita di majalah-majalah dengan di dunia nyata? Mungkin ada yang mengatakan, “Sudah tentu berbeda karena di dunia nyata objeknya nyata, sedangkan jika melihat di majalah, objeknya tidak nyata.”
Mungkin memang benar perkataan itu, namun tidakkah kita tahu bahwasannya hanya dengan melihat gambar-gambar yang tidak senonoh, nafsu para lelaki dapat dibangkitkan dengan mudah? Untuk apa kita melihat gambar-gambar yang ada di majalah membuat pikiran tidak karuan? Allahu a’lam.
Majalah-majalah yang berisi aneka bentuk dan tampilan bertujuan mengajak kepada perbuatan fasik dan dosa yang membangkitkan hawa nafsu serta melanggar larangan Allah Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Subscribe to:
Posts (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
1319339
Blog Archive
-
▼
2011
(1346)
-
▼
November
(126)
- Shalat Zhuhur bagi Wanita di Hari Jum’at
- Hukum Mempunyai Rekening di Bank
- Saudariku.. Kenalilah Tuhanmu, Nabimu, Dan Agamamu...
- Hukum Puasa di Awal dan Akhir Tahun Hijriyah
- Kitab Baru: Al-Ibanah Karya Syaikh Muhammad Al-Imam
- Tips Bagaimana Mendapatkan Pasangan Idaman
- Da’i Ilallah, Pemilik Perkataan Terbaik
- Saudariku.. Kenalilah Tuhanmu, Nabimu, Dan Agamamu...
- Hukum doa akhir tahun dan doa awal tahun
- Melampaui Batas dalam Mengagungkan Orang Shalih
- Keutamaan Bulan Muharram
- Support untuk Jihad di Dammaj Yaman
- Keutamaan Bulan Muharram
- Hukum Makan Kelelawar
- Fitnah Wanita Menurut Said Bin Al Musayyib
- Mengucapkan ‘Bismillah’ Ketika Berwudhu di Toilet
- Tata Cara Shalat Istikharah
- Ini Dalilnya (10): Terapi Intensif bagi Pelaku Bid’ah
- Ini Dalilnya (9): Meluruskan Pemahaman Tentang Bid’ah
- Hukum mengucapkan selamat tahun baru
- Hukum Bulan Madu
- Haramkah Wanita Memperdengarkan Suaranya?
- KISAH NABI DANIAL 'Alaihissalam
- Ini Dalilnya (11): Benarkah Rasulullah Tidak Khawa...
- Hukum Nadzar
- Kiat Menghafal Al Qur’an
- Memahami Dua Jenis Rezeki
- Shalat Jenazah
- Muharram
- Cahaya Allah akan Jauh dari Pelaku Maksiat
- Rakaat Shalat Dhuha
- Apakah semua orang kafir pada zaman ini halal dara...
- Tata Cara Pengurusan Jenazah [disertai gambar!] & ...
- Ucapan “al marhum fulan”
- Launching Website CintaSunnah.com | Website Pribad...
- Nikah Beda Agama
- Dosa-Dosa Yang Disegerakan Adzabnya
- Keutamaan Adzan
- Kritik Ritual Awal Tahun
- Berdakwah lewat Pesan Singkat
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … 6 (Pengaruh Syahwat)
- Masa Muda Taat, Masa Tua akan Allah Jaga
- Bernarkah Menjaga 99 Nama Asmaul Husna Akan Masuk...
- Memiliki Sifat Tawadhu’
- Lowongan Kerja Untuk Guru Diniyah Madrasah Aliyah ...
- Ini Mengikuti Sunnah Siapa?
- Hari Kebangkitan
- Ini Dalilnya (8): Pembagian Bid’ah yang Tepat
- (LENGKAP) JADWAL PEMULANGAN & TANGGAL KEDATANGAN J...
- Kisah 3 Orang Bani Israil: Pelajaran Mengenai Syukur
- Nikah peredam fitnah
- Memilih Pasangan Idaman
- Pelajaran dari kisah Luqman Al Hakim (2)
- INI DALILNYA (5): MAKNA SETIAP BID’AH ADALAH SESAT
- Islam Adalah Pertengahan
- Hubungan Seksual yang Terlarang
- Panduan Wudhu Praktis
- Nauzubillah, Masih SMA Pernah Berzina
- Hukum Oral Seks
- Antara mencium Al Qur’an dan Hajar Aswad
- Ciri-Ciri Pengikut Kebenaran
- Ini Dalilnya (6): Benarkah Pembagian Bid’ah Menjad...
- Bolehkah Mematikan Dering Hp Saat Shalat?
- Seputar Kata ‘Insya Allah’ (Jika Allah menghendaki)
- Sorotan Tajam Terhadap Perayaan Haul
- Lafal Ijab Kabul Akad Nikah
- Anggapan Sial terhadap Angka, Hari/Bulan Tertentu
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … (4)
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … 5 (Internet, HP, d...
- Haruskah Jabat Tangan Memasuki Majelis?
- Jujur Akan Menuai Berkah
- Hukum Sungkeman
- Hukum Sujud Kepada Manusia
- Ini Dalilnya (3): Tidak Semua yang Baru Berarti Bi...
- Air Zam-zam
- Kisah Perdebatan Al-Qadhi Al-Baqillani Dengan Raja...
- Ucapkanlah Alhamdulillah Sesudah Makan
- Faidah Dari Surah Al-Mulk : Hanya Allah Pemberi Rizqi
- Polemik Puasa Hari Sabtu
- Menghidupkan Sunnah, kenikmatan tiada tara
- Amalan Hari Tasyrik
- Memperlama Sujud Ketika Shalat Jamaah
- Faidah Dari Surah Al-Mulk : Mereka yang Berjalan T...
- Doamu Tak Kunjung Terkabul? Mungkin Ini Penyebabnya
- Daging Kurban Untuk Walimah Nikah
- Derajat Hadits Puasa Hari Tarwiyah [8 Dzulhijjah]
- Hukum Mengucapkan “Halo” ketika Menjawab Telepon
- Logo Halal Pada Kemasan Produk Makanan
- Surat Terbuka untuk Saudariku Muslimah
- Bagi siapakah syariat ibadah kurban ?
- Kehormatanmu, Wahai Saudariku… 2 (Menjaga Kemuliaa...
- Pendalilan Habib Munzir dengan Perkataan Al-Baidha...
- Amalan Ringan yang Besar Pahalanya
- Sabar, Syukur, dan Istighfar
- Syarat Agar Hewan Sembelihan Menjadi Halal
- Takbiran Sebelum Idul Adha
- Ini Dalilnya (2): Jadikan Manhaj Salaf Sebagai Ruj...
- Jangan Sembarangan Memakai Wadah Plastik!
- Lowongan Kerja Untuk Guru Diniyah Madrasah Aliyah ...
- Cara KB yang Mudah Dan Sederhana [Selamat Mencoba!]
-
▼
November
(126)