Di antara do’a yang shahih yang dapat diamalkan dan memiliki keutamaan luar biasa adalah do’a yang diajarkan dalam hadits berikut.
Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا
وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ. غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang makan makanan
kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa
rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi
Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa
daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu."
(HR. Tirmidzi no. 3458. Tirmidzi berkata, hadits ini adalah hadits
hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)Namun jika mencukupkan dengan ucapan “alhamdulillah” setelah makan juga dibolehkan berdasarkan hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ
اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ
عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no. 2734) An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah.”[1]
Wallahu waliyyut taufiq.
@ Ummul Hamam, Riyadh KSA, 6/12/1432 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer