Penulis: Ummul Hasan
Pemuraja’ah: Ustadz Abu Salman
Semangat manusia mempelajari “bahasa ibu” suatu bangsa menunjukkan
seberapa besar perhatian mereka terhadap bahasa tersebut. Banyaknya jasa
kursus bahasa Inggris menunjukkan bahwa banyak orang yang berminat
untuk memperdalam bahasa Inggris. Bahasa Inggris telah menjadi “bahasa
dunia”, yang seperti menjadi satu “kartu bebas kunjung internasional”.
Cobalah kita saksikan, dengan bekal bahasa Inggris seseorang bisa
berkunjung ke negara manapun dengan menggunakannya sebagai bahasa
komunikasi di sana.
Beberapa tahun belakangan ini, mulai lagi muncul tren bahasa Mandarin.
Banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti kursus bahasa Mandarin.
Ada yang mengatakan bahwa bahasa Mandarin adalah bekal kedua–setelah
bahasa Inggris–untuk memasuki era globalisasi. Apalagi sepak terjang
Cina dalam perdagangan internasional semakin meluas.
Orangtua tak ingin kalah untuk memasukkan anak-anaknya ke berbagai
tempat kursus kedua bahasa tersebut. Orang kantoran dan mahasiswa pun
tak ingin ketinggalan roda modernisasi. Intinya, banyak orang tak ingin
ketinggalan zaman gara-gara tidak menguasai bahasa Inggris ataupun
bahasa Cina. Seperti itu pulakah kita kaum muslimah? Lalu, dimanakah
kedudukan bahasa Arab di hati kita?
Bahasa Arab, Bahasa Kebanggaan Kaum Muslimin
Jika sesuatu itu memiliki keutamaan, bukankah dia pantas untuk
diperebutkan? Tentu saja! Nah, demikianlah bahasa Arab. Sebuah bahasa
yang telah Allah jadikan sebagai bahasa al-Quran, kitab yang paling
agung dan senantiasa dijaga oleh-Nya ‘Azza wa Jalla sampai kiamat.
Dengan demikian, bahasa manakah yang lebih mulia dan lebih utama
daripadanya?
Jika seseorang mampu berpayah-payah dalam mempelajari bahasa Inggris,
Mandarin, Jerman, atau yang lainnya demi dunia, maka marilah kita
bersikap yang jauh lebih baik daripada itu terhadap bahasa Arab. Jika
seseorang rela mengeluarkan banyak uang agar sampai ke level bahasa
asing yang paling mahir, maka marilah kita bersikap yang jauh lebih
baik daripada itu terhadap bahasa Arab.
Bukan Berarti Kita Tidak Boleh Belajar Bahasa Asing Selain Bahasa Arab
Untuk menghindari kerancuan pemahaman dalam permasalahan ini, marilah
kita simak penjelasan seorang ulama besar kaum muslimin abad ini, Syekh
Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah.
(?) Syekh ‘Utsaimin rahimahullah ditanya:
Apakah pendapat Anda jika seorang penuntut ilmu mempelajari bahasa
Inggris, terlebih lagi jika dia mempelajarinya untuk berdakwah di jalan
Allah?
(+) Syekh ‘Utsaimin menjawab:
Menurut saya, tidak diragukan lagi bahwa mempelajari bahasa Inggris merupakan salah satu sarana,
dan sarana tersebut akan menjadi sarana yang baik jika memiliki tujuan
yang baik, dan akan menjadi sarana yang membinasakan jika tujuannya
buruk. Akan tetapi, yang perlu dihindari adalah menjadikan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab,
karena sesungguhnya menggantikan kedudukan bahasa Arab yang merupakan
bahasa al-Quran dan juga bahasa yang paling mulia dengan bahasa Inggris
adalah sebuah keharaman. Telah diriwayatkan dari salah seorang salaf
(yaitu ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu -ed) tentang
larangan bercakap-cakap menggunakan bahasa orang kafir. Adapun jika
digunakan sebagai sarana dakwah, maka tidak diragukan lagi bahwa
terkadang hal tersebut menjadi wajib. Saya pun terkadang berangan-angan
seandainya saya mempelajari bahasa Inggris dan pada sebagian waktu aku
sangat butuh untuk menggunakan bahasa Inggris, sampai-sampai penerjemah
tidak dapat mengungkapkan maksud hati saya secara sempurna. (Kitabul ‘Ilmi, hlm.116)
Anda Semakin Tertarik Belajar Bahasa Arab?
Jika Anda benar-benar tertarik belajar bahasa Arab, kami sarankan agar
Anda menentukan sasaran yang ingin Anda tuju. Bisa jadi sasaran
tersebut Anda tentukan berdasarkan kebutuhan atau berdasarkan minat.
Selanjutnya, fokuslah pada salah satu atau beberapa sub-pelajaran yang
dapat memenuhi sasaran tersebut. Untuk permulaan belajar, berikut ini
adalah beberapa bidang pelajaran dalam bahasa Arab yang dapat Anda
pilih:
(1) Nahwu dan sharaf
Nahwu dan sharaf adalah dua di antara beberapa sub-pelajaran dalam
bahasa Arab. Nahwu dan sharaf merupakan pelajaran tentang tata bahasa.
Atas pertolongan Allah kemudian dengan bekal keduanya, insya Allah
seseorang dapat lebih memahami kandungan Al-Quran dan hadits-hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain itu, kemahiran
membaca kitab bahasa Arab yang tanpa harakat (lebih terkenal dengan
istilah “kitab gundul”) dapat diperoleh. Karya tulis para ulama yang
sarat dengan ilmu sebagian besar ditulis dalam bahasa Arab. Sungguh
sayang jika kita tak mampu menggali manfaatnya. Nahwu dan sharaf adalah
jembatan menuju ke sana.
Nahwu adalah ilmu yang mempelajari perubahan keadaan akhir suatu kata, contoh:
Dalam suatu teks, susunan huruf محمد memiliki tiga kemungkinan cara
baca, yaitu مُحَمَّدٌ (Muhammadun), مُحَمَّدٍ (Muhammadin), atau
مُحَمَّدًا (Muhammadan). Jika kita membaca “Muhammadun”, maka fungsi
kata tersebut dalam suatu kalimat akan berbeda dengan jika kita
membacanya “Muhammadan” atau “Muhammadin”. Perubahan keadaan akhir
(harakat atau huruf) suatu kata akan menyebabkan fungsinya dalam kalimat
menjadi berbeda, yaitu apakah dia akan menjadi subjek, objek, kata
keterangan, atau yang lainnya.
Kata مُسْلِمُوْنَ (muslimun) dan kata مُسْلِمِيْنَ (muslimin) memiliki
arti yang sama, namun fungsi yang berbeda dalam suatu kalimat.
“Muslimun” dapat berfungsi sebagai subjek, namun tidak dapat berfungsi
sebagai objek. Adapun kata “muslimin” dapat berfungsi sebagai objek,
tetapi tidak dapat berfungsi sebagai subjek.
Adapun sharaf, dia adalah ilmu yang mempelajari
pembentukan kata dan perubahannya karena penambahan atau pengurangan.
Contoh: dari kata كَتَبَ (artinya: dia (seorang laki-laki) telah
menulis) dapat kita peroleh kata كِتَابٌ (artinya: buku).
(2) Muhaddatsah/Hiwar (Percakapan)
Sasaran muhaddatsah/hiwar adalah untuk meraih kemampuan menggunakan
bahasa Arab secara aktif. Pelajaran ini i sya Allah bermanfaat untuk
orang-orang yang membutuhkan percakapan sehari-hari dalam bahasa Arab,
misalnya orang non-Arab yang akan bermukim di wilayah yang penduduknya
berbahasa Arab. Dapat pula bermanfaat bagi orang-orang yang ingin
menambah kosakatanya dalam bahasa Arab agar mempermudah pada saat
menelaah kitab berbahasa Arab (sehingga tidak perlu sering membuka
kamus).
(3) Khath
Sebagaimana dalam bahasa-bahasa lain, dalam bahasa Arab pun terdapat
berbagai bentuk keterampilan, yaitu membaca, berbicara, menulis, dan
mendengarkan. Khath adalah bidang ilmu yang mengajarkan tata cara
menulis aksara-aksara arab (lebih kita kenal dengan istilah “huruf
hijaiyyah”), baik pada saat aksara tersebut berdiri sendiri maupun pada
saat bersambung dengan aksara lain.
Tetap Ingat yang Satu Ini
Bahasa Arab adalah ilmu yang menjadi sarana untuk memahami
cabang-cabang ilmu syariat yang lain. Karena itulah, kita sepatutnya
bersungguh-sungguh mengejar ilmu bahasa Arab di jalan mana pun yang mesi
ita susuri. Namun, tetaplah ingat bahwa ilmu adalah makanan (bagi
jiwa), maka perhatikanlah dari siapa ilmu bahasa Arab kita peroleh.
Pilihlah guru yang lurus akidahnya dan bersih pemahamannya tentang
Islam. Sungguh banyak orang yang pandai berbahasa Arab, tetapi
kepandaiannya itu justru menyesatkannya semakin jauh dari jalan
kebenaran, karena ilmu tersebut diperolehnya dari orang-orang yang kelam
pandangannya dan sungguh buruk pemahamannya tentang Islam.
Demikianlah sedikit ilmu yang dapat kita jikmati bersama kali ini.
Semoga bermanfaat dan beralir berkah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi
kita semua.
Saudariku, Belajar bahasa Arab sungguh menyenangkandan bermanfaat. Selamat mencoba.
Maraji’ (referensi):
- Kitabul ‘Ilmi, Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, 1426 H/2005 M, Kairo: Maktabah Islamiyah.
- Qawa’idul Asasiyyah (Cetakan ke-3), 1427 H/2007 M, Beirut: Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2012
(753)
-
▼
October
(116)
- Subhanallah Mulianya Permintaanmu
- Yuk tanyakan pada hati kita
- Mengerjakan Amal Sunnah VS Taat Orang Tua; Mana ya...
- Info: daftar TV Sunnah
- Bakat terkubur
- Hari Kebangkitan
- Biar tak Sepi Sendiri di Barzakh Nanti
- KETIKA LEHER KITA DISEMBELIH
- Awas! Film Kartun Giring Anak-anak ke Jurang Kemus...
- Curhatlah hanya kepada Allah
- Sesatkah Jama'ah Tabligh ???
- Hari Tasyrik
- Download Ebook Islam.CHM
- Download Maktabah Asy-Syamilah versi 3.5
- Buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi Menghina...
- Waspada! Buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahab...
- Pertanyaan Malaikat Pada Orang Yang Mati Tenggelam
- Jumlah Nabi dan Rasul
- Stop! Simpan Janjimu, Akhi!
- Cantiknya bidadari
- Cara menjadi wanita pendidik
- Perjalanan Cinta
- Istri Sering Main Facebook, Suami Marah
- Takfir, Bukan Masalah Ringan!
- Mengubah Niat Ketika Shalat
- Hadits Dhaif: Puasa ‘Arafah Seperti Puasa 1000 Hari
- Selamat Hari Raya Iedul Adha 1433 H
- Patungan Hewan Qurban
- Hikmah Memilih Jalan yang Berbeda ketika Berangkat...
- Tahukah Anda tentang Asal Mula Penyembahan Berhala?
- Sebaik-Baik Do’a, Do’a Hari Arafah
- Anjuran Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha
- Hukum Khitan dengan Laser
- Berikut adalah fatwa Lajnah Daimah tentang peristi...
- Menunda Menyembelih Qurban karena Idul Adha Pada H...
- Mau Dizinai atau Dinikah Mut’ah Sama Saja
- Sebab Mendapatkan Ampunan di Hari Arafah
- Berakibat Fatal, Menyoal Salafi Wahabi Secara Sala...
- Alhamdulillah!! Terbongkar, Kebohongan Idahram dan...
- Pantesan, Idahram Berani Ngawur Mengusung Syi’ah d...
- Mencacah Daging Qurban di dalam Masjid
- Jangan Pernah Menyepelakan Doa !!!
- Wajib Umrah Sekali Seumur Hidup
- Menunaikan Sembelihan Hadyu Sebelum Idul Adha
- Hukum Makan Daging Qurban Nadzar
- Apakah Orang Kafir Boleh Diberikan Hasil Qurban?
- Doa-doa menyembelih hewan korban
- Bila Hari ‘Ied Jatuh pada Hari Jum’at
- Panduan Shalat Idhul Adha
- Keutamaan Berpuasa pada 9 Hari Awal Dzulhijjah
- Orang yang Memotong Kuku Sebelum Menyembelih, Qurb...
- Syarat halalnya sembelihan ada 10:
- Model-Model Para Pengghibah
- Tidak Ada Istilah “Nganggur”
- Beda Zakat, Sedekah, Infak, Hibah, dan Hadiah
- Arisan Dalam Timbangan
- Tak Hanya Waktu yang Terus Berjalan
- Olah Raga Muslimah
- Hukum Menggunakan Handuk setelah Wudhu
- Arab Saudi dan Indonesia: Kamis Hari Arafah, Jum’a...
- Bersama Orang Tua Menuju Surga (Tafsir Q.S at-Thuu...
- Mengusir Jin Pengganggu dari Rumah
- 17 alasan ulama Islam mengkafirkan kaum Syi’ah
- Sebuah makna dari Qona’ah
- Di balik sebuah canda
- Bahtera yang Kandas
- Ujung Pakaianku, Penyapu Jalanan??
- Inilah Bahasa Arab!
- Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi
- Bahaya Syiah
- Melihat Orang di Bawah Kita yang Lebih Melarat
- Gambaran sebagian Ummat Islam, kenapa mereka tidak...
- Sst.., Ada group pelacuran mut’ah di Facebook!
- Luangkan Waktumu untuk Membaca Al-Qur’an!
- KPK dan Negeri Koruptor (Sebuah Nasihat)
- Keluar Paku dari Tubuh dan Cara Pengobatannya
- Saudariku, Inilah Kemuliaanmu!
- Fatwa Sesat Tidak Harus Dikeluarkan Secara Lembaga
- Hukum-hukum yang Berkaitan dengan Adzan
- Istriku Bukan Bidadari, Tapi Aku Pun Bukan Malaikat
- bismillah..mari kita berubah
- BAHAYA SYI’AH SEBUAH REALITA
- Info:Streaming Radio Sunnah
- Menyemat Cinta di Hati Kekasih
- Ahli Taat & Ahli Maksiat
- Hukum Memanjangkan Kuku
- Makanan Bermanfaat Merawat Otak
- Saudariku… Kuingin Meraih Surga Bersamamu
- Tiada Maaf Bagimu
- Sembuh & Tobat Dari Islam Liberal
- Saat Sujud, Seorang Imam Masjid Mendengar Seruan P...
- Tata Cara Mandi Wajib
- Misteri Bunga Tujuh Rupa
- Sisa Makanan di Mulut Saat Shalat
- Bolehkah Shalat Dhuha Berjamaah
- Antara Aku, Dia dan Kalung Itu
- Pacaran Islami ?! Emang Ada ?!
- Resep Jitu Obat Anti Malas
- Panduan Shalat Istisqa (Video)
- Tipu Daya Setan
-
▼
October
(116)