Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo dan Mahasiswa Akademi Al-‘Asyiroh Al-Muhammadiyah Kairo
MALAS memang salah satu penyakit yang sering hinggap pada kita, kadang ia datang di saat-saat yang sangat genting seperti dateline tugas atau ujian semester.
Ditinjau
dari sisi psikologis, malas memang bukan penyakit fisik yang dapat
terlihat secara kasat mata, bisa dikonsultasikan ke dokter lalu kita
cari obatnya di Apotek. Ia adalah salah satu penyakit dalam yang
berbahaya karena menyerang hati, pusat seluruh organ kita. Ia juga
dapat disebut sebagai kelemahan mental, karena memang virus malas
menyerang bagian penting dalam pergerakan hidup manusia, mental.
Dengannya kita dapat bersemangat dan optimis menatap hidup,
ketiadaannya akan membuat manusia terus berada dalam jurang pesimistis.
Ternyata penyakit inipun tak memandang usia, golongan, tua, muda,
anak-anak, remaja, semua dapat terkena penyakit ini.
Banyak faktor yang menyebabkan orang
menjadi malas, di antaranya; terlalu terbebani dengan tugas, tidak suka
dengan pekerjaan yang ia kerjakan, keadaan yang tertekan, bawaan sejak
lahir, terlalu banyak harapan (muluk) yang tidak dapat direalisasikan
dan lain-lain. Tapi semua itu tak dapat dijadikan alasan seseorang untuk
bermalas-malasan.
....Malas adalah salah satu penyakit dalam yang berbahaya karena menyerang hati, pusat seluruh organ kita...
Mudah-mudahan
tulisan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang sedang terjangkit “virus
abu-abu” ini, atau paling tidak dapat sedikit memberi pencerahan dalam
gelapnya dunia di bawah naungan awan malas.
Beberapa trik di bawah ini dapat anda coba ketika malas atau mulai merasakan gejala-gejala penyakit ini:
1. Intropeksi dan berkeinginan kuat untuk berubah.
Seluruh
orang sadar bahwa malas adalah perbuatan yang kurang baik, anehnya
ternyata kita sering melakukan hal ini. Tak bijak rasanya kalau kita
terus menyalahkan diri tanpa ada niat untuk berubah, selain memang
malas adalah perbuatan yang manusiawi, menyesal tanpa adanya usaha
untuk berubah sama saja nihil.
Langkah
awal yang tepat ketika kita malas adalah introspeksi dan berniat untuk
berubah, karena ketika seseorang mempunyai niat dan keinginan yang
kuat maka ia akan menemukan cara dan jalan keluar dari setiap masalah
yang ia hadapi. Bahkan seorang guru kami pernah berpesan, “Himmatu rijal tahdimul jibal”
(keinginan yang kuat seseoarang dapat menghancurkan gunung). Tak ada
yang tak mungkin di dunia ini, selama niat masih terpatri dalam diri
maka yakinlah kesuksesan akan selalu menghampiri.
...Harus ada introspeksi dan berniat untuk berubah, karena ketika seseorang mempunyai niat dan keinginan yang kuat maka ia akan menemukan cara dan jalan keluar dari setiap masalah...
Keinginan
untuk berubah ini dibarengi dengan sedikit merenung akan dampak
negative dan positif yang kita dapat dari kemalasan ini. Sesudah
merenung dan intropeksi diri kita bisa meninggalkannya sambil sedikit
tersenyum dan katakan dalam diri; “Saya akan selalu semangat dan tidak
akan malas lagi”. Kabarnya, sedikit senyum dapat merenggangkan
otot-otot kita yang sedang tegang.
Untuk berubah, tak etis kalau kita masih menunda-nunda (taswif)
hingga esok. Mulailah dari sekarang, tak ada kata nanti, esok, ini dan
itu. Semua sudah harus dimulai saat ini juga karena tugas kita lebih
banyak dari kesempatan yang kita miliki. Kalau bukan sekarang kapan
lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi? Dan kalau bukan dari hal ini
darimana lagi? 3M.
2. Bangkit, bergerak dan cari Motifasi tuk terus bangkit.
Setelah
membulatkan tekad dan niat untuk meninggalkan kemalasan, kita mulai
kembali beraktivitas. Kita bisa memulai dari kegiatan yang paling kita
sukai namun masih membawa manfaat. Mencoba kegiatan baru yang tak biasa
juga tak ada salahnya, semakin banyak kita menyibukkan diri semakin
terkikis pula kemalasan kita. Usahakan penuhi hari-harimu dengan
kegiatan dan aktifitas. Dari aktivitas-aktivitas yang kita lakukan
mungkin akan membentuk sebuah kebiasaan baru yang menyenangkan hingga
kita akan merasa enjoy melakukannya.
Di bawah ini ada beberapa opsi untuk mengisi hari-hari malasmu:
a. Menonton acara TV yang dapat membangkitkan semangat dan motivasi seperti Kick Andy, Mario Teguh, ESQ dan lain-lain.
b.
Mengunjungi kawan dan saudara (silaturahmi), selain menjalin
persaudaraan, kita juga mendapat pahala dan karunia berupa umur panjang
dan rizki yang luas. Kita juga dapat mengendurkan otot yang sedang
tegang dengan saling bercanda ria dan bertukar cerita.
c.
Rekreasi, mungkin kegiatan yang penuh kadang membuat kita jenuh.
Rekreasi dapat menjadi selingan dari sekian kegiatan kita yang padat.
Berkunjung ke taman dan kebun bisa jadi pilihan yang baik dan ekonomis,
selain harganya murah, rekreasi ini bisa mencerahkan pikiran dan
menyehatkan mata.
d. Membaca buku
yang memotivasi untuk dapat bangkit dan bergerak kembali, seperti 7
Habits, buku para Trainer. Bagi para pelajar pencari ilmu ada beberapa
buku yang dapat dijadikan bahan bacaan seperti; Ta’limul Muta’allim Thariqut Ta’allum karya Imam Zarnuji, Shafahat min Shabril Ulama karya Syekh Abdul Fattah Abu Guddah , Uluwul Himmah karya Muhammad Ismail Al Muqaddim, La Tahzan karya ‘Aidh Al Qarny, Al Jami’ Li Akhlaqi Rowi wa Adabus Sami’ karya Imam Khatib Al Baghdadi, Tadzkirotus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim karya Imam Ibnu Juma’ah, Al Mufid fi Adabil Mufid wal Mustafid karya Imam Al ‘Almawi.
3. Ciptakan tujuan dan target hidup.
Tujuan
dan target ibarat peta, tanpanya perjalanan hidup akan terasa hampa
dan tak terarah. Sudah seyogyanya bagi seorang yang ingin bangkit dari
kemalasan untuk membuat tujuan dan target dalam hidupnya, kalaupun
sudah ada ia dapat mengeceknya kembali serta menganalisis kelemahan apa
saja yang ia miliki dalam (awakness).
Setelah
menentukan tujuan dan arah hidup, hal penting lainnya adalah disiplin.
Tanpanya semua yang sudah direncanakan akan nihil dan sia-sia. Jangan
pernah memberi peluang pada hawa nafsu untuk menjatuhkan kita dalam
lubang kemalasan untuk yang kesian kalinya.
4. Benahi hati.
Pusat
penyakit malas adalah hati. Semua akan dapat diselesaikan dengan
menyembuhkan hati. Para Ulama memberikan lima alternatif untuk
membenahi hati yang sedang eror; membaca Al Qur’an dengan penuh
penghayatan, mendirikan shalat malam, perbanyak zikir, berkumpul dengan
orang shaleh dan berpuasa. Hati adalah sentral dari semua organ
manusia, ketika ia sudah baik maka seluruh tubuh akan baik begitupun
ketika hati masih rusak maka jangan harap organ lain akan baik.
Sering-seringlah berbenah hati, Karena kalau sudah rusak kita akan
sulit mengobatinya. Pastikan kondisi hati selalu mood dengan banyak bertaqarrub pada yang Maha Kuasa.
5. Bentuk komunitas yang baik.
“Bergaul
denagan tukang minyak wangi, akan terkena wangi. Bergaul dengan tukang
las akan terkena baunya juga.” begitulah kiranya pepatah berkata.
Pergaulan sedikit banyak mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku
seseorang. Ketika kita sedang merasakan penyakit ini, cepat-cepatlah
mencari komunitas dan lingkungan yang baik untuk dapat memprotek
kita dari segala keburukan yang dapat ditimbulkan olehnya. Banyak
orang yang dapat menaklukan hawa nafsu dan kemalasannya seorang diri,
tapi tak sedikit dari kita yang tak dapat bangkit dari kemalasan hanya
dengan seorang diri. Disinilah peran penting seorang teman dan orang
lain untuk dapat memberikan support dan dukungan bagi kita untuk dapat
bangkit kembali.
Dari komunitas
yang baik pula kita akan dapat mengembangkan kemampuan yang lainya.
Kenali diri, gali potensi, raih prestasi. Kiranya trilogi ini yang
sering didengungkan para sahabatku untuk terus berpacu dan berjuang.
Masih banyak potensi yang terpendam dalam diri kita, sudah saatnya kita
mengeksploitasi sumber daya itu.
6. Ciptakan kegiatan baru
6. Ciptakan kegiatan baru
Setiap
sesuatu punya sebab akibat. Karenanya, usahakan semaksimal mungkin
untuk meninggalkan segala faktor pendorong munculnya kemalasan ini.
Tidur-tiduran, menonton film yang kurang bermanfaat, ngerumpi,
berleha-leha dan menunda-nunda adalah sebagian aktivitas yang sudah
harus menjadi “Black List” dalam agenda hidup kita ke depan. Tak jarang
dari kegiatan baru inilah kita menemukan kegiatan yang sesuai dengan
karakter atau menjadi income keuangan kita.
....Tidur-tiduran, menonton film yang kurang bermanfaat, ngerumpi, berleha-leha dan menunda-nunda adalah sebagian aktivitas yang harus menjadi black list...
7. Perbanyak doa.
RasulullahShalallahu 'alaihi wasallam pernah memohon dijauhi dari beberapa perkara; kesulitan,
kesedihan, lemah, malas, penakut, pelit, banyak hutang, dan tertindas.
Tak ada sesuatu yang dijauhi Rasul kecuali memang ia memiliki dampak
negative yang luar biasa. Salah satu permhonan Rasul di atas adalah
dijauhi dari penyakit malas.
Salah satu doa yang sering Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam panjatkan adalah, “Allahumma inna na’udzubika minal hammi wal hazan
wa na’udzubika minal ajzi wal kasal wa na’udzubika minal jubni wal
bukhl wa naudzubika min galabatid daini wa qahril rijal”.
Terakhir,
mungkin kita akan merasakan semua ini terasa sulit awalnya, tapi
yakinlah kawan, dengan berjalannya waktu dan proses kita pasti kan
dapat melewati itu semua.
Selamat Berjuang, selamat mencoba dan selamat meraih sukses. Semoga selalu ada berkah dalam setiap langkah. Wallahu wa RasuluHu ‘alam
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer