Pertanyaan:
Sekarang lagi santer membahas Nyi Roro Kidul? Bagaimana hukum orang yang mempercayainya?
Nuwun.
Dari: Wong Ciran
Jawaban:
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du
Fenomena yang cukup aneh bagi masyarakat kita adalah hobi klenik.
Rasa penasaran mereka bangkit meluap untuk semua yang berbau klenik.
Bahkan ada diantara mereka yang menghabiskan waktunya, hartanya, dan
semua yang dia miliki, untuk membongkar tabir klenik. Dia tidak sadar,
sejatinya dia sedang menjadi boneka bulan-bulanan setan. Wajar saja jika
hampir semua media massa tidak ada yang kosong dari klenik. Sayangnya,
mereka tidak mengkaji alam jin dengan kaca mata syariat, tapi melalui
narasumber dukun dan paranormal.
Fenomena Nyi Roro Kidul adalah
salah satu contohnya. Masyarakat sibuk membahas, tanpa ada manfaat yang
dia dapatkan. Kalaupun dia benar-benar ada, apa dia bisa membantu
menyelesaikan masalah kita? Kalaupun kita kenal dia, apa rizki kita
menjadi bertambah? Atau amal kita menjadi semakin sempurna?
Adakah Nyi Roro Kidul?
Ahlus Sunah dan mayortias kaum muslimin sepakat bahwa jin itu ada. Berbeda dengan pemikiran liberal yang menyangkal keberadaan makhluk berupa jin. Mereka beranggapan bahwa jin bukan makhluk konkrit namun kekuatan jiwa yang buruk. Namun pendapat mereka jelas salahnya dan tidak perlu dilirik.Dengan demikian, kita sepakat jin itu ada, meskipun tidak bisa terindra oleh manusia, sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firmannya,
يَا
بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم
مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا
سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ
تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ
يُؤْمِنُونَ
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh
setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga;
ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan–kepada
keduanya–‘auratnya. Sesungguhnya iblis dan para pengikutnya melihat kamu
dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka.
Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin
bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Qs. Al-A’raf:27)
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala pada ayat ini, “Sesungguhnya iblis dan para pengikutnya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka,” menunjukkan bahwa manusia tidak dapat melihat jin, yaitu pada bentuk mereka yang asli.
Akan tetapi jin bisa menjelma
menjadi makhluk yang lain, sehingga bisa terindra oleh manusia. Baik
dengan dilihat, didengar, atau diraba. Sebagaimana kisah Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pada hadis berikut,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau pernah ditugasi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
untuk menjaga zakat ramadhan. Malam harinya datang seorang pencuri dan
mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku
laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan
punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.”
Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan
memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini
tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku
ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Dia mengatakan:
إِذَا
أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ
إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ}، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ،
فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ
يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat.
Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan
mendekatimu sampai pagi.”Di pagi harinya, kejadian ini dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. kemudian beliau bersabda: “Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta.” (HR. Bukhari 2311)
Yang ditangkap oleh Abu Hurairah
waktu itu adalah jin yang menjelma menjadi bentuk lain. Ketika
menjelaskan hadis ini, al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Jin terkadang
menjelma dengan berbagai bentuk sehingga memungkinkan bagi manusia untuk
melihatnya. Firman Allah Ta’ala, ‘Sesungguhnya
iblis dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di
sana) kamu tidak bisa melihat mereka,’ khusus pada kondisi bentuknya
yang asli sebagaimana dia diciptakan.” (Fathul Bari, 4:489).
Sebagaimana jin bisa menjelma
seperti anak kecil, jin juga bisa menjelma menjadi makhluk yang lain
seperti yang diilustrasikan oleh manusia. Bisa saja jin berubah wujud
seperti anak kecil gundul yang suka mencuri, kemudian diistilahkan
masyarakat kita dengan tuyul, atau menjelma seperti wanita berambut
panjang dengan wajah pucat, kemudian diistilahkan dengan kuntilanak,
bisa juga berbentuk pocong, atau model-model lainnya. Tentu saja ini
akan berbeda lagi dengan model klenik masyarakat di belahan daerah
lainnya. Sebagian ada yang mengilustrasikan seperti vampire atau
dracula, atau mayat hidup seperti zombi. Meskipun model-model hantu
‘luar negeri’ ini tidak dikenal di masyarakat kita, sebagaimana model
kuntilanak juga tidak dikenal di masyarakat cina.
Apapun itu, yang jelas semua itu bukan bentuk asli mereka, tapi
perubahan wujud mereka yang ‘dilaporkan’ pernah terlihat oleh manusia.
Sementara berbagai istilah yang beredar, tuyul, kuntilanak, vampire,
dst. semuanya murni penamaan dari masyarakat.
Tidak jauh berbeda dengan kasus
Nyi Roro Kidul. Sejatinya itu merupakan perubahan wujud jin yang
dilaporkan pernah dilihat seseorang. Kemudian dia gambar dan dinamai Nyi
Roro Kidul. Namun, sekali lagi, itu bukan wajah asli. Itu wajah jelmaan
si jin. Karena itu, bisa jadi yang menjelma seperti ratu kidul itu
tidak hanya satu jin tapi banyak jin. Ketika dia ingin mengundang
perhatian seseorang yang sedang ‘ngefans’ sama ratu kidul, si jin usil
ini kemudian mengubah diri menjelma seperti wajah si ratu, dan menipu
orang yang melihatnya. Sungguh tertipu ketika ada orang yang merasa
bangga setelah ketemu gambar Roro Kidul bergerak-gerak, disangkanya dia
ketemu si ratu kidul, padahal aslinya sedang ditipu jin.
Bumbu Klenik
Untuk membuat kesan meyakinkan,
para fans Ratu Kidul mengarang cerita dan mendongeng atas nama sejarah.
Mereka sangkut pautkan cerita dusta itu dengan cuplikan sejarah yang
sama sekali tidak ada hubungannya. Itulah tahayul yang dihembuskan para
aktivis klenik dan paranormal, untuk menciptakan rasa penasaran bagi
konsumen bodoh di sekitarnya.
Bagian inilah yang wajib anda
waspadai. Karena sejatinya itu adalah ulah para dukun dan paranormal,
yang ngaku-ngaku punya hubungan erat dengan jin, untuk menarik simpati
pasien. Sayangnya, media dan para selebritis terlalu membesar-besarkan
para komentar mereka, sehingga menarik perhatian banyak orang.
Kita berharap agar pihak yang berwenang turut menertibkan masalah
ini, sehingga tayangan televisi di tempat kita akan lebih mendidik.Percaya pada Nyi Roro Kidul, Syirik?
Ada dua hal yang perlu dibedakan untuk menjawab kasus ini,
Pertama, jika
sebatas percaya bahwa ada orang melihat jin yang menjelma menjadi
makhluk seperti Roro Kidul, kemudian dia gambarkan sebagai sosok ratu,
insyaaAllah tidak masalah dan bukan termasuk kesyirikan. Karena islam
tidak menolak realita. Hanya saja, yang menjadi masalah, benarkah klaim
orang yang mengaku ketemu si ratu itu? Ataukah hanya sebatas hayalan dan
halusinasi. Atau bahkan bisa jadi hanya sebatas mimpi. Barangkali, yang
ketiga inilah yang lebih sering terjadi.
Mengingat, semua berita tentang ini bisa jadi benar dan bisa jadi
salah, pilihan tidak perlu memikirkan dan bersikap cuek, insya Allah
lebih baik, meskipun tidak kita pungkiri jika ada orang yang mengaku
jujur pernah melihatnya. Karena percaya dan tidak percaya sama sekali
tidak memberikan pengaruh bagi kehidupan kita.
Kedua, mempercayai dalam bentuk mengagungkan
Lain halnya dengan mengagungkan. Mempercayai Nyi Roro Kidul dalam
bentuk mengagungkan dirinya, atau gambarnya, atau memberikan sesajen
untuknya, agar dia tidak mengganggu mannusia, hukumnya syirik. Allah
berfirman,
وَيَوْمَ
يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ
الْإِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ
بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ
النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ
Ingatlah
hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah
berfirman): “Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak
menyesatkan manusia”, lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan
manusia: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah
memanfaatkan dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada
waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah berfirman: “Neraka
itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau
Allah menghendaki (yang lain)“. (QS. Al-An’am: 128)
Siapakah yang dibahas di ayat ini?
Ibnu Juraij menjelaskan,
Dulu ketika masyarakat Jahiliyah
melakukan safar, kemudian mereka hendak melewati lembah, mereka membaca,
“Aku berlindung kepada mbau rekso (jin pemimpin) lembah ini.” Itulah
bentuk ‘ memanfaatkan sebagian mereka dari sebagian yang lain’ kemudian
meraka memohon ampunan pada hari kiamat (Tafsir Ibn Katsir, 3:338)
Sikap mereka yang mengirim
larung, sebagai bentuk persembahan kepada Nyi Roro Kidul, atau sesajen
apapun bentuknya, sebagai bentuk pengabdian kepada Roro Kidul ketika
hendak ketemu, itulah bentuk keyirikan.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer