Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Dahsyatnya
siksa neraka tak ada bandingnya. Serngan-ringan siksanya tak ada yang
sanggup menanggungnya. Bahkan ia merasa bahwa ia disiksa dengan siksa
yang paling dahsyat. Lihatlah gambarannya yang dikabarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
إِنَّ
أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَرَجُلٌ تُوضَعُ
فِى أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَتَانِ يَغْلِى مِنْهُمَا دِمَاغُهُ
"Sesungguhnya
penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang
diletakkan dua buah bara api di bawah telapak kakinya, seketika otaknya
mendidih." (Muttafaq 'Alaih, sebagian tambahan Al-Bukhari, "sebagaimana mendidihnya kuali dan periuk."
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda;
إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَنْتَعِلُ بِنَعْلَيْنِ مِنْ نَارٍ يَغْلِى دِمَاغُهُ مِنْ حَرَارَةِ نَعْلَيْهِ
"Sesungguhnya
penghuni neraka yang paling ringan siksanya, ia memakai dua sandal
dari neraka, seketika itu mendidih oraknya disebabkan panasnya dua
sandalnya itu."
Dalam redaksi lain,
إِنَّ
أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا مَنْ لَهُ نَعْلاَنِ وَشِرَاكَانِ
مِنْ نَارٍ يَغْلِى مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِى الْمِرْجَلُ مَا
يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا وَإِنَّهُ لأَهْوَنُهُمْ
عَذَابًا
"Sesungguhnya
penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang memiliki
dua sandal dan dua tali sandal dari api neraka, seketika otaknya
mendidih karena panasnya sandal tersebut sebagaimana kuali mendidih.
Orang tersebut merasa bahwa tak ada seorang pun yang siksanya lebih
pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara
mereka." (HR. Muslim)
Maka
selayaknya kita benar-benar takut terhadapnya. Setiap jalan yang
menghantarkan ke neraka, maka sungguh-sungguh kita jauhi. Segala sebab
yang mengharuskan memasukinya, maka kita hindari. Kita juga berusaha
mencari sebab yang bisa membentengi diri kita dari neraka.
عَنْ
عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ ثُمَّ ذَكَرَ
النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ قَالَ شُعْبَةُ
أَمَّا مَرَّتَيْنِ فَلَا أَشُكُّ ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ
بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Dari
‘Adiy bin Hatim Radhiyallahu 'Anhu berkata: Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wasallam pernah menyebutkan tentang neraka, kemudian berlindung
diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya. Kemudian menyebutkan
neraka lalu berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan
wajahnya. Kemudian menyebutkan neraka dan berlindung diri darinya dan
mengekspresikan dengan wajahnya. Syu’bah berkata: kemungkinan dua kali,
lalu saya tidak ragu. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda: Hindarkan dirimu dari neraka walaupun hanya dengan separoh
butir kurma, jika tidak ada maka dengan tutur kata yang baik.” (Muttafaq 'alaih)
Dalam redaksi Muslim,
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ
"Siapa di antara kalian yang mampu membentengi diri dari neraka walau dengan separoh butir kurma hendaknya ia lakukan."
Dalam
riwayat Ahmad dari hadits Ibnu Mas'ud dengan sanad shahih, "Hendaknya
salah seorang kalian menjaga wajahnya dari neraka walau dengan separoh
butir kurma." Dan dari hadits Aisyah dengan sanad hasan, "Wahai
'Aisyah, hindarkan dirimu dari neraka walau dengan separoh butir
kurma." (HR. Ahmad)
. . . Sesungguhnya sedikitnya sedekah bisa menjadi sebab seseorang diselamatkan dari jilatan api neraka. . .
Di
antara usaha yang menjadi hijab antara seseorang dengan neraka adalah
sedekah. Karena sedekah akan menghapuskan kesalahan sebagaimana air
yang memadamkan api. Sedekah juga bisa memadamkan kemurkaan Allah dan
menghindarkan dari kematian buruk. (HR. al-Tirmidzi)
Hadits
di atas menganjurkan untuk bersedekah walaupun hanya sedikit. Jangan
malu karena hanya punya harta sedikit. Jangan pula meremehkan sedekah
yang sedikit. Sesungguhnya sedikitnya sedekah bisa menjadi sebab
seseorang diselamatkan dari jilatan api neraka.
Dalam hadits di atas terdapat petunjuk Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
bahwa di antara sarana terbesar yang bisa menyelamatkan dari neraka
adalah berbuat baik kepada makhluk dengan harta dan perkataan. Kebaikan
walau itu kecil secara materi, tidak boleh diremehkan, seperti sedekah
yang jumlahnya sedikit, hanya separoh butir kurma. Bahkan jika tidak
punya, bisa dengan berkata dengan kalimat thayyibah.
Kalimat
thayyibah itu artinya luas. Ia mencakup semua perkataan yang
menyenangkan hati, melapangkan dada, dan membuat gembira orang lain.
Kalimat thayyibah juga mencakup perkataan yang mengandung petunjuk,
mambaca ilmu dan mengajarkannya, membantah syubuhat, memperbaiki
hubungan dua orang yang berseteru, memutuskan perselisihan dua orang
yang bersengketa, memberi solusi atas problem, menenangkan orang yang
marah, dan semisalnya.
Kalimat
thayyibah juga mencakup zikir (mengingat) Allah, membaca Kitab-Nya, dan
memuji-Nya serta menjelaskan hukum-hukum Allah dan syariat-Nya.
Intinya, setiap perkataan yang mendekatkan diri kepada Allah dan
memberikan manfaat untuk hamba-hamba Allah maka ia masuk dalam kategori
kalimah thayyibah. Wallahu ta'ala A'lam.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer