Islam
telah mengajarkan kepada manusia yang berakal bahwa kebaikan mereka
terletak pada keridlaan Rabb-Nya, sedangkan keburukan mereka terletak
pada kemurkaan-Nya.
Keridlaan
Allah diperoleh dengan mengabdikan diri hanya kepada-Nya. Di samping
itu, keridlaan & kemurkaan Allah terletak pada interaksi mereka
dengan semua makhluk secara umum. Sikap ihsan kepada Allah tidak akan
terwujud kecuali dengan berbuat baik kepada makhluk-makhluk-Nya.
Seseorang
yang beribadah kepada Allah dengan menyendiri & kelihatan khusyu'
tidak akan membawa manfaat jika ia masih menyakiti kerabat-kerabatnya,
bersikap jelek kepada tetangganya, memutuskan tali silaturahim,
menfitnah orang lain, mengadu domba, menyengsarakan manusia dan yang
semisalnya. Bahkan juga, ibadah tadi tidaklah bermanfaat baginya jika ia
masih bersikap tidak baik kepada makhluk-makhluk Allah yang lemah,
meskipun terhadap makhluk yang tidak berakal sekalipun.
Seseorang yang beribadah kepada Allah dengan menyendiri & kelihatan khusyu' tidak akan membawa manfaat jika ia masih menyakiti kerabat-kerabatnya, . . .jika ia masih bersikap tidak baik kepada makhluk-makhluk Allah yang lemah, meskipun terhadap makhluk yang tidak berakal sekalipun.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda:
دَخَلَتِ
امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا فَلاَ هِيَ أَطْعَمَتْهَا
وَلاَ هِيَ أَرْسَلَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلأَرْضِ حَتَّى مَاتَتْ
هَزْلاً
“Seorang
wanita masuk Neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak
memberinya makan dan tidak membiarkannya makan serangga bumi, sehingga
mati kelaparan.” (Muttafaq 'Alaih)
Ini
adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang mengurung seekor
kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu
mati karena kelaparan dan kehausan.
Ini
menunjukkan keras dan kejamnya tabiat wanita itu, betapa buruk
akhlaknya, dan tiadanya belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti.
Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu.
Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam. Ia
merasakan haus dan lapar dengan suara yang memelas meminta bantuan dan
pertolongan. Suara dengan ciri tersendiri yang dikenal oleh orang-orang
yang mengenal suara. Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan
tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu. Dia tidak menghiraukan
harapan dan impiannya. Suara itu melemah, lalu seterusnya menghilang.
Kucing itu mati. Ia mengadu kepada Tuhannya tentang kezhaliman manusia
yang hatinya keras dan membatu.
Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka.
Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya. Beliau melihat itu
manakala Surga dan Neraka diperlihatkan kepadanya pada saat shalat
gerhana.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka.Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya.
Allah
memasukkan wanita tersebut ke dalam neraka karena telah mendzalimi
makhluk Allah & tidak melaksanakan perintah Allah berupa berbuat
baik kepada makhluk-makhluk-Nya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إنَّ
الله كَتَبَ الإحسّانَ على كُلِّ شيءٍ، فإذَا قَتَلْتُم فَأَحْسِنُوا
القِتْلَة ، وإذا ذَبَحْتُم فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ ، وليُحِدَّ أحدُكُمْ
شَفْرَتَهُ ، ولْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
"Sesungguhnya
Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu.
Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika
kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian
menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihan kalian." (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah menyampaikan kepada kita bahwa kita meraih pahala dengan berbuat
baik kepada binatang. Jika dia enggan memberinya makan yang
menjaganya, maka dia harus melepasnya dan membiarkannya bebas di bumi
Allah yang luas. Ia pasti mendapatkan makanan yang bisa menjaga
hidupnya. Lebih-lebih, Allah telah menyediakan rizki bagi kucing
tersebut dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula serangga-serangga
yang ditangkapnya.
Pelajaran dan faedah kisah di atas
1.
Besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya
dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk Neraka karena dia menjadi
sebab kematian seekor kucing.
2.
Boleh menahan (memelihara) binatang seperti kucing, burung, dan
sebagainya, jika diberi makan dan minum. Jika tidak mampu atau tidak
mau, maka hendaknya melepaskannya dan membiarkannya pergi di bumi Allah
yang luas untuk mencari rizkinya sendiri.
3.
Di Akhirat, manusia diadzab sesuai dengan perbuatannya di dunia.
Wanita ini diserang oleh seekor kucing di Neraka dengan mencakari
tubuhnya karena perbuatannya didunia yang menyiksa kucing tersebut.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer