Di dalam kitab Adabul Mufrod karya Imam Bukhari yang
menceritakan berbagai adab yang seharusnya diteladani seorang muslim,
ada suatu bab yang berjudul 'kedermawanan jiwa'.
Berikut hadits-haditsnya:
[210/276]
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغَنِىُّ عَنْ كَثْرَةِ الْعَرْضِ، وَلَكِنَّ الْغَنِىَّ غَنِىُّ النَّفْسِ
"Kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.”
(Shahih) Takhrijul Misykah (16):
[Bukhari: 81-Kitab Ar Riqaaq, 15-Bab Al Ghina Ghinan Nafs. Muslim:
12-Kitab Az Zakah, 40-Laisal Ghina ‘an Katsratil ‘Aradl, hal. 120]
[211/277]
Dari Anas, ia berkata,
خدمت النبي صلى الله عليه وسلم عشر سنين، فما قال لي : أف قط، وما قال لي لشيء لم أفعله: ألا كنت فعلته؟ ولا لشيء فعلته: لم فعلته؟
“Saya melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
selama dua puluh tahun, namun beliau tidak pernah mengeluh dan tidak
pula beliau mengomentari pekerjaan yang aku lakukan dan pekerjaan yang
tidak kulakukan.”
(Shahih) Mukhtashar Asy Syamaa-il (296):
[Bukhari: 78-Kitab Al Adab, 39-Bab Husnul Khuluq was Sakha wa Maa
Yakrahu minal Bukhli. Muslim: 43-Kitab Al Fadlaa-il, 13-Bab Kaana
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Ahsanan Naas Khuluqan, hal. 51]
[212/278]
Dari Anas ibnu Malik berkata, "Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam adalah seorang yang penyayang, tidak ada seorangpun
yang datang pada beliau (untuk meminta sesuatu) kecuali beliau
menjanjikannya (untuk memberinya di kemudian hari) dan beliau akan
memenuhi (permintaannya jika beliau memiliki objek yang diminta(
Pada suatu hari, ketika iqamat telah dikumadangkan, seorang
Arab yang berasal dari pedalaman datang lalu menarik baju beliau dan
berkata,
إِنَّمَا بَقِيَ مِنْ حَاجَتِي يَسِيْرَةٌ؛ وَأَخَافُ أَنْسَاهَا
"Saya memiliki sebuah kepentingan yang tersisa dan saya khawatir (jika tidak ditunaikan sekarang) saya akan melupakannya.”
Maka beliau pun pergi bersamanya (untuk menunaikan
kepentingan orang tersebut) hingga selesai. Ketika selesai, beliau lalu
kembali dan melaksanakan shalat.”
(Hasan) Ash Shahihah (2094)
[213/279]
Dari Jabir, ia pernah berkata,
مَا سُئِلَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئاً فَقَالَ: لاَ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengucapkan kata: “Tidak” tatkala dimintai.”
(Shahih) Mukhtashar Asy Syamaa-il (302):
[Bukhari: 78-Kitab Al Adab, 39-Bab Husnul Khuluq was Sakha wa Maa
Yakrahu minal Bukhli. Muslim: 43-Kitab Al Fadlaa-il, 14-Bab Maa Suila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Syai-an Qatthun Faqaala Laa,
hal. 56].
[214/280]
Dari Abdullah ibnu Zubair, ia berkata,
ما
رأيت امرأتين أجود من عائشة وأسماء، وجودهما مختلف، أما عائشة فكانت تجمع
الشيء إلى الشيء، حتى إذا كان اجتمع عندها قسمت، وأما أسماء فكانت لا تمسك
شيئاً لغد
"Saya tidak pernah melihat dua orang wanita yang lebih
dermawan dari Aisyah dan Asma'. Bentuk kedermawanan mereka pun berbeda,
Aisyah mengumpulkan harta sedikit demi sedikit, kemudian dia akan
membagikannya jika sudah terkumpul. Adapun Asma', ia (langsung membagi
harta yang ia peroleh tanpa) menunggu hari esok.”
(Shahih secara sanad)
Semoga hadits-hadits di atas dapat memberikan inspirasi
akhlak mulia bagi kita. Semoga yang singkat ini bermanfaat. Wallahu
waliyyut taufiq.
@ Ummul Hamam Riyadh KSA, 19 Dzulqo'dah 1432 H
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer