Oleh : dr.Abu Hana El-Firdan & dr.Ummu Hana El-Firdan
Bagi
pengantin baru, bulan madu (honeymoon) dan ‘malam pertama’ merupakan
saat terindah sekaligus menegangkan. Dikatakan terindah karena akan
menjadi pengalaman pertama pasangan tersebut dalam berhubungan intim dan
disebut menegangkan karena kurangnya pemahaman mengenai etika
berhubungan intim yang syar’i serta pengetahuan organ-organ seks yang
berperan dalam aktifitas tersebut.
Malam pertama
bukanlah sekedar pelampiasan nafsu birahi semata, tapi lebih menunjukkan
ungkapan rasa cinta kedua mempelai yang telah diperbolehkan oleh agama
dan norma yang ada. Berikut ini kami nukilkan beberapa tanya jawab
seputar permasalahan ‘malam pertama’ yang semoga menambah wawasan
pengetahuan, terkhusus untuk anda yang hendak menjalani sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam ini.
Bagaimana tips ‘malam pertama’ agar mempesona?
Rencanakanlah dengan matang agar malam pertama anda begitu indah dan
tidak akan terlupakan selamanya. Bacalah buku-buku seputar etika malam
pertama yang sesuai syariat atau tanyakan kepada orang yang sudah
berpenalaman. Jangan malu untuk menyarankan istri anda untuk membaca
buku atau bertanya sana sini, toh ini juga untuk kebaikan berdua. (Salah
satu buku karya ulama ialahAdab Az-Zifaf oleh Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany rahimahullahu yang sudah banyak diterjemahkan)
• Jagalah kesehatan dan siapkan stamina sejak 3 hari sebelum malam
pertama. Minumlah vitamin dan istirahat yang cukup agar kondisi hubungan
intim nantinya fit dan menyenangkan.
• Persiapkan tempat tidur dan berikan minyak wangi atau aromaterapi, agar suasana bertambah indah dan harum.
• Mandilah terlebih dahulu dan berwudhu sangat dianjurkan, agar tubuh anda lebih bersih dan suci dari hadats.
• Meketakkan tangan di kepala istri dan mendoakannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian menikah atau membeli budak hendaknya ia mengucapkan,
ALLOOHUMMA INOIY AS’ALUKA
KHOIROHAA WA KHOIRO MAA JABALTAHAA ‘ALAIHI WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA
WA SYARRI MAA JABALTAHAA ‘ALAIH
(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan sesuatu
yang Engkau ciptakan dia padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari
keburukannya dan keburukan sesuatu yang Engkau ciptakan dia padanya).
Dan jika ia membeli unta maka hendaknya ia memegang punuknya dan
mengucapkan seperti itu!” Abu Dawud berkata: Abu Sa’id menambahkan:
kemudian hendaknya ia memegang ubuh-ubunnya (tempat tumbuhnya rambut
bagian depan -red) dan berdoa agar mendapatkan berkah pada wanita dan
budak. (HR. Al-Imam Abu Daud no. 1845 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh
Al-Albany rahimahullahu)
• Disunnahkan bagi kedua mempelai melakukan shalat dua rakaat bersama, karena hal tersebut dinukil dari kaum salaf.
“… Maka jika istrimu datang menghampirimu (untuk bersetubuh),
perintahkanlah ia shalat dua rakaat di belakangmu.” Dalam riwayat lain
dari Ibnu Mas’ud ditambahkan, katakanlah, “Ya Allah, berikanlah
keberkahan kepadaku pada keluargaku (anak istriku) dan berikan
keberkahan kepada mereka dalam diriku. Ya Allah, persatukanlah kami
selama persatuan itu mengandung kebaikan dan pisahkanlah kami jika
perpisahan itu menuju kebaikan.” (HR. Abu Bakar bin Syaibah, juga
diriwayatkan oleh Al-Imam Abdul Razzaq dalam kitab Mushannafnya, 6/191,
10/460-461) sanadnya shahih, diriwayatkan oleh Al-Imam Ath-Thabrani
(3/21/2) dengan dua sanad yang keduanya shahih)
• Siapkan minuman hangat seperti susu atau madu. Cobalah rileks, mulailah mengajak bicara istri dengan obrolan ringan.
• Haram bagi suami menyetubuhi istrinya di saat ia sedang haid atau menyetubuhi duburnya (analseks).
• Haram bagi suami istri menyebarkan tentang masalah ranjang/rahasia
hubungan badan keduanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah
pada hari Kiamat adalah orang lelaki yang berhubungan intim dengan
istrinya, kemudian ia menyebarkan rahasianya.” (HR. Al-Imam Muslim no.
2597)
Apa bacaan doa sebelum hubungan intim?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sekiranya salah
seorang di antara kalian ingin mendatangi istrinya, maka panjatkanlah
doa:
BISMILLAAHI ALLOOHUMMA JANNIBNASY SYAITHOONA WAJAANNIBISY SYAITHOONA MAA ROZAQTANAA
(Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan
jauhkanlah setan dari apa (anak) yang akan Engkau rizkikan kepada
kami),
apabila di antara keduanya ditakdirkan mendapatkan anak dari hasil
persetubuhan itu, maka anak tersebut tidak akan dicelakakan setan
selamanya.” (HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 6847)
Bagaimana mengetahui seseorang masih perjaka?
Hanya kejujuran anda yang dapat menjelaskannya, secara fisik sangat
sulit karena tidak ada perubahan khusus pada organ kelamin maupun tubuh
lainnya yang berubah setelah tidak perjaka lagi. Adapun pendapat yang
mengatakan bahwa permukaan kulit penisnya menjadi lebih hitam dibanding
kulit tubuh lainnya, suka gelian jika digelitik atau pada bagian
lututnya apabila diketuk akan berbunyi keras sekali adalah mitos yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Apakah ketika ‘malam pertama’ mesti berdarah?
Tidak. Selaput dara biasanya akan robek saat seorang wanita melakukan
hubungan intim akibat penis yang masuk secara sempurna ke dalam vagina
sehingga pendarahan ringan.
Terkadang selaput dara juga bisa rusak oleh sebab lain (misal karena
terbentur, jatuh, kecelakaan yang mengenai daerah tersebut). Pada
beberapa kejadian, selaput dara malah belum rusak walaupun sudah
berkali-kali melakukan hubungan intim.
Faedah oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary:
Tidak diperbolehkan bagi pihak keluarga suami untuk bertanya kepadanya
tentang keadaan istrinya, apakah ia mendapatinya perawan ataukah janda,
demikian sebaliknya, tidak diperkenankan bagi pihak keluarga istri,
untuk meminta kepada sang suami agar memperlihatkan bukti berupa “darah
keperawanan” yang menunjukkan si istri telah hilang keperawanannya
karena telah berhubungan intim. Semua ini bertolak belakang dengan
norma, apalagi syariat. Yang benar, hendaknya menjauhi perkara ini demi
menjaga aib kaum muslimin secara umum. (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah
19/605)
Apalagi mitos malam pertama yang lain?
Sebaiknya malam pertama dilalui dengan alamiah dan berjalan apa
adanya. Terlalu banyak keinginan, tuntutan atau manipulasi terkadang
menyebabkan beban stres tersendiri. Banyak sekali mitos yang beredar di
antaranya:
• Wajib minum obat kuat.
Faktanya, terkadang pengantin baru belum memiliki kesiapan fisik dan
psikologis, rasa malu dan sungkan bisa menyebabkan malam pertama dilalui
dengan salah tingkah.
• Keberhasilan malam pertama
diukur dengan robeknya selaput dara. Faktanya justru robeknya selaput
dara di malam pertama bisa jadi disebabkan karena kesiapan psikologis si
istri untuk berhubungan badan belum sempurna. Pengalaman buruk di malam
pertama juga tidak menjadi jaminan kegagalan pada malam-malam
selanjutnya.
• Selalu sakit. Faktanya
jika si wanita telah siap dan rileks maka keluhan sakit itu tidak
selamanya terjadi. Pemanasan (foreplay) yang cukup dan tidak
tergesa-gesa sangat dibutuhkan agar vagina wanita lebih siap menerima
penetrasi. Fakta lain menyebutkan bahwa tidak sedikit pasangan yang
kecewa di malam pertama akibat ketidakpahaman tentang cara berhubungan
intim yang sehat dan benar.
Berapa lama waktu hubungan intim yang normal?
Sebuah survey menyebutkan bahwa jangka waktu 1-2 menit dianggap
terlalu pendek, 3-7 menit dianggap sudah memadai, sedangkan lama
berhubungan intim yang 10-30 menit dianggap terlalu panjang. Rata-rata
sebagian besar responden mengharapkan durasi berhubungan badan berkisar
antara 7-13 menit.
Walaupun demikian, sesungguhnya tidak ada batasan pasti berapa lama
waktu berhubungan badan yang paling baik, selama kedua pasangan merasa
puas maka itulah lama waktu yang paling tepat bagi keduanya.
Kapan waktu berhubungan intim yang paling tepat?
Sebenarnya kapan saja hubungan intim itu dapat dilakukan. Beberapa
orang menyarankan agar melakukannya pada sepertiga malam (pukul 10 ke
atas), atau pada tiga waktu yang nyaman yaitu, sebelum shalat subuh,
tengah hari, dan sesudah shalat isya’.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan
wanita) yang kamu milik, dan orang-orang yang belum baligh di antara
kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu:
sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di
tengah hari dan sesudah shalat isya’. (Itulah) tiga aurat bagi kamu.
Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga
waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada
sebahagian (yang lain)….” (QS. An-Nuur: 58)
Faedah oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary:
Memang ayat di atas tidak sharih (jelas pendalilannya) yang menerangkan
tentang waktu berhubungan intim yang paling baik, namun demikian ada
riwayat dari As-Su’ddi yang menukilkan bahwa beberapa orang dari
kalangan sahabat menyukai untuk mendatangi istri-istrinya pada
waktu-waktu tersebut dalam ayat, agar dengan itu mereka dapat mandi
kemudian keluar untuk menunaikan shalat. (Tafsir Al-Qur’anul Adhim karya
Al-Imam Ibnu Katsir)
Apa yang dimaksud dengan foreplay (mula’abah)?
Foreplay adalah kegiatan “pemanasan” sebelum melakukan aktifitas inti
berhubungan intim. Tahap ini merupakan bagian yang sangat penting
karena biasanya istri sering dilanda keraguan apakah suaminya hanya
menginginkan tubuhnya saja atau mencintai dirinya apa adanya. Berikut
hal-hal yang harus anda ketahui dan perhatikan:
• Pemanasan diawali dengan pendekatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“… Tidakkah kamu pilih gadis, hingga kamu bisa bercumbu dengannya dan
dia bisa bercumbu denganmu atau kamu dapat bergurau dengannya dan dia
dapat bergurau denganmu?” (HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 5908)
• Sikap saling diam adalah kurang tepat. Sebaiknya lakukanlah komunikasi yang menyenangkan.
• Pria janganlah mementingkan dirinya sendiri, yang penting dia puas
sedangkan istrinya suka atau tidak, siap atau belum siap untuk
berhubungan intim dia tidak peduli. Tergesa-gesa dalam pemanasan bahkan
kadang tanpa pemanasan menyebabkan wanita tidak dapat rileks dan
menjadikan kegiatan berhubungan badan menjadi terasa menyakitkan.
Faedah oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary:
Ada hal penting yang harus diperhatikan pasangan suami istri. Bagi suami
hendaknya mempersiapkan diri dengan selalu tampil tampan dan
menyenangkan bagi istrinya. Allah shallallahu ‘alaihi wassalam
berfirman:
“… Dan para wanita memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf…” (QS. Al-Baqarah: 228)
Adalah sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Aku
selalu tampil tampan di depan istriku, seperti halnya ia selalu tampil
cantik di depanku.”
Bagi suami, jangan sampai tidak berhubungan intim dengan istrinya.
Adalah sebagian salaf mengatakan, “Ada tiga hal yang harus selalu dijaga
oleh seseorang. Pertama, jangan sampai tidak pernah berjalan kaki.
Kedua, jangan sampai meninggalkan makan. Dan ketiga, jangan sampai tidak
berhubungan intim dengan istri.”
Bagi seorang istri, hendaknya mengetahui dan menjauh dari sebab-sebab
yang membuat suaminya lari darinya dan tidak ada keinginan untuk
berhubungan badan dengannya, adapun sebab-sebab tersebut antara lain:
1. Adanya bau yang tidak sedap dari vagina.
2. Bau mulut yang busuk.
3. Mengonsumsi makanan yang menimbulkan bau seperti bawang merah, dll. 4. Kuku yang kotor akibat tidak dirawat.
5. Terlalu banyaknya bulu atau rambut di sekujur tubuh.
6. Mengenakan pakaian yang terlalu tebal dan menutupi tubuh di depan
suami, tidak halus dan cenderung tipis. 7. Tidak ada perhatian untuk
merawat rambut dan menyisirnya. 8. Bagian pusar yang tidak menarik
akibat adanya kotoran yang tidak dibersihkan. 9. Terlalu lebatnya bulu
kemaluan.
10. Bau keringat yang tidak sedap.
11. Gigi tidak bersih, akibat banyaknya sisa makanan yang menempel.
12. Adanya kebiasaan dari dapur langsung menuju tempat tidur, untuk
menemani suaminya tanpa bersih-bersih terlebih dahulu. (lihat Maadza
taf’al lailatal banna hal. 27-28)
Bagaimana mengetahui bahwa istri sudah ‘siap’?
Banyaknya keluar madzi merupakan tanda bahwa istri sudah mulai siap.
Ingat, pastikan vagina sudah benar-benar basah. Jika vagina belum basah
berarti istri belum terangsang gairahnya dan bisa menyakitkan istri saat
melakukan penetrasi. Rasa perih dan tidak nyaman akibat vagina yang
masih kering ini bisa membunuh gairah istri yang sedang menuju puncak.
Apa yang seharusnya dilakukan setelah selesai berhubungan intim?
Usahakan agar istri mencapai puncak kenikmatan (orgasme) terlebih
dahulu. Wanita lebih lama mencapai orgasme ketimbang pria. Tapi jika
pria bisa orgasme satu kali, wanita bisa orgasme berkali-kali. Wanita
masih ingin merasakan cinta dari suaminya setelah melewati masa orgasme
menuju tahap resolusi, tahap setelah merasakan kenikmatan.
Belaian lembut kepada istri sudah cukup memberikan perasaan tenang
dan kasih sayang. Dengan demikian suami akan memberikan kesan tidak
hanya membutuhkan istrinya di saat berhubungan intim saja, sehingga
istri akan bergairah lagi mengulang malam pertama yang begitu berkesan,
tanpa kecanggungan, kekakuan ataupun bentuk-bentuk keraguan dan
ketakutan lainnya.
Disunnahkan bagi kedua suami istri untuk mencuci kemaluannya dan
berwudhu dulu sebelum tidur sesudah melakukan hubungan intim, karena
Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan:
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam jika beliau hendak
makan atau tidur sedangkan ia junub, maka beliau mencuci kemaluannya dan
berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat.” (Muttafaq ‘alaih)
Bagaimana jika ingin ‘nambah’ lagi?
Jika sang suami ingin berhubungan intim kembali, dianjurkan berwudhu
terlebih dahulu, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
bersabda:
“Apabila salah seorang kamu telah bersetubuh dengan istrinya, lalu
ingin mengulanginya kembali maka hendaklah ia berwudhu.” (HR. Al-Imam
Muslim no. 466)
Apakah harus mandi jika sudah selesai berhubungan intim?
Mandi setelah berhubungan intim (mandi junub) hukumnya wajib, sebagaimana firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala:
“…dan jika kamu junub maka mandilah..” (QS. Al-Maa’idah: 6)
Dan diperbolehkan bagi suami istri untuk mandi bersama, sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Aku pernah mandi bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam dari satu
ember yang terbuat dari tembikar yang disebut Al-Faraq.” (HR. Al-Imam
Al-Bukhari no. 242)
Pada saat mandi, suami istri bisa saling menciduk air secara
bergantian dan menyirami tubuh pasangannya dan membersihkannya. Atau
suami istri bisa juga berada dalam satu wadah seperti bak mandi
(bathtub) untuk menambah kecintaan.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam mandi bersamaku dari satu
bejana. Kami menyiduk air dari bejana tersebut secara bersama-sama.”
(HR. Al-Imam An-Nasa’i no. 408)
Bagaimana cara ‘mandi wajib’?
1. Mencuci kedua telapak tangan sebanyak 3 kali.
2. Mencuci kemaluan dan sekitarnya dengan tangan kiri.
3. Berwudhu seperti wudhu untuk shalat.
4. Menuangkan air ke kepala 3 kali dan menyela-nyelanya bila perlu. 5. Menuangkan air ke seluruh tubuh.
Apa ciri-ciri ereksi yang normal?
Ereksi adalah keadaan dimana penis membesar lalu mengeras akibat
adanya rangsangan seksual. Ciri ereksi yang normal adalah jika penis
dipegang atau ditekan terasa keras, tidak bisa ditekuk dan jika
digerakkan akan bergetar lalu kembali pada posisi awal.
Pria biasanya mengalami ereksi ketika akan buang air kecil, ketika
waktu bangun di malam hari atau pagi hari (shubuh). Sampai sekarang
belum diketahui secara pasti penyebab hal tersebut. Ereksi pada pagi
hari kemungkinan karena peningkatan hormon testoteron. Beberapa pria
muda normalnya mengalami ereksi setiap pagi, namun ada juga yang
mengalaminya 2 hari sekali.
Apa itu mani encer?
Mani encer sebenarnya hanya mitos, karena kesuburan pria tidak bisa
diukur dari kekentalan mani. Pria juga sebaiknya tidak menafsirkan
sendiri air maninya encer atau kental namun harus diperiksakan ke klinik
kesuburan untuk dianalisis. Kesuburan pria tergantung dari jumlah,
bentuk dan gerakan spermanya.
Posisi hubungan intim seperti apa yang harus dihindari jika ingin cepat hamil?
Posisi hubungan intim yang harus dihindari bila ingin cepat hamil ialah posisi wanita di atas, posisi duduk atau berdiri karena sebagian sperma keluar dan hanya tersisa sedikit sperma yang berjalan ke arah sel telur.
Apakah bergesekan kelamin saja bisa menyebabkan hamil, sementara air mani sebagian tertumpah di depan vagina?
Peluangnya tetap ada walaupun kecil sekali, karena bisa jadi sebagian
air mani ada yang masuk ke dalam vagina. Sebagaimana kita ketahui
vagina tidak sepenuhnya tertutup oleh selaput dara. Secara logika, jika
ada yang bisa mengalir keluar maka mungkin saja ada yang bisa mengalir
masuk.
Apakah hubungan intim ketika hamil membahayakan janin?
Tidak berbahaya, mitos yang mengatakan bahwa hubungan intim ketika
hamil dapat menimbulkan infeksi atau akan melukai bayi dalam kandungan
merupakan anggapan tidak benar.
Hubungan intim tidak berbahaya untuk bayi karena adanya lendir
serviks yang membantu melawan kuman yang akan masuk ke dalam pintu
rahim, dan secara alamiah Allah Subhanallahu wa Ta’ala menciptakan suatu
perlindungan yang aman pada bayi dalam kandungan, sehingga bayi
terlindungi.
Janin pun dilindungi oleh banyak barrier seperti kantong amnion
(kantong yang menampung cairan amnion dan janin), dinding yang tebal,
lapisan mukus tebal yang mampu melawan infeksi. Oleh karenanya penis
pasangan tidak akan menyentuh bayi. Subhanallah!
Pada saat umur kehamilan berapa paling aman dan tepat melakukan hubungan intim?
Paling aman adalah setelah umur kehamilan trisemester pertama (tiga
bulan) hingga usia tujuh bulan. Pada waktu ini, ibu hamil sudah rileks
dan kondisinya sudah jauh lebih nyaman.
Pada trisemester pertama kehamilan sebaiknya menunda hubungan intim
terlebih dahulu. Pasalnya, ari-ari belum terbentuk sempurna sehingga
dapat mengakibatkan keguguran bila terjadi kontraksi dahsyat. Jika
kehamilannya termasuk kehamilan beresiko tinggi atau merasakan gejala
yang tidak biasa setelah atau ketika berhubungan intim, misalnya rasa
nyeri, kram, mules-mules atau keluar jendalan darah sebaiknya segera
diperiksakan ke dokter.
Posisi hubungan intim seperti apa yang aman ketika hamil?
Boleh posisi apa saja asalkan dengan syarat tidak memberi tekanan
langsung ke perut istri, dan perlu diperhatikan bahwa selama hubungan
intim tersebut dilakukan pada vagina maka dibolehkan secara syariat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepada para wanita Anshar,
sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad no. 23587 dan Al-Imam
At-Tirmidzi no. 2905,
“Lubang yang satu.” (Maksudnya adalah vagina saja)
Dan beliau shallallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda sebagaimana dari Al-Imam Ahmad no. 2569,
“Mengarahkan dari depan dan belakang, jauhilah dubur (lubang pantat) dan haid.”
Maksudnya adalah setubuhilah istrimu dari arah depan atau belakang
dan jauhilah dubur serta jauhilah hubungan intim ketika istri sedang
haid walaupun pada kemaluan. Dan beliau shallallahu ‘alaihi wassalam
bersabda,
“Datangilah ia (istri) pada setiap keadaan, jika itu (dilakukan) pada kemaluan.” (HR. Al-Imam Ahmad no. 2289)
Bagi sebagian wanita, kehamilan justru meningkatkan dorongan seksual
tetapi bagi sebagian lain tidak berpengaruh. Di luar dari faktor
tersebut, sebenarnya hubungan intim saat hamil bisa lebih nikmat. Cairan
vagina lebih meningkat dan perubahan pada area genital membuat beberapa
orang justru lebih bisa merasakan orgasme.
Baarakallahu fiikum..!
Wallahu a’lam bish-shawab.
Sumber: Konsultasi
Kehamilan Secara Medis dan Islam oleh dr. Abu Hana El-Firdan & dr.
Ummu Hana El-Firdan, penerbit: Toobagus Life dan Kaahil Media, cet. 1
Shafar 1432 H.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2011
(1346)
-
▼
October
(120)
- Celana Panjang Bagi Muslimah di Rumah
- Skema Manasik Haji
- Marilah Beramal Sholih di Awal Dzulhijah
- Hukum Menggunakan Obat Penghalang Haidh Saat Haji
- Jawaban terhadap Prof. KH. Said Agil Siradj, M.A. ...
- Bank Dunia Sediakan Dana Tak Terbatas untuk NU
- Keteladanan Nabi Yusuf 'Alaihissalam Dalam Menghad...
- Menjual Kulit Binatang Qurban
- Perlu Wudhu Setelah Mandi Sunnah?
- Mungkinkah Allah Mengampuniku ?
- Ibnu Sina
- Cacat Hewan Kurban
- Maksud ma’shum
- Tanya Jawab Seputar Malam Pengantin
- Bila Da’inya Model Ini, Jadi Apa Jamaahnya?
- Hukum Shalat Jum'at di Kapal
- Hanya Allah Pelindung Kita
- Menerima Kebenaran dari Selain Ahlussunnah
- Memindah Qurban Ke Tempat Lain
- Ayat yang Paling Ditakuti oleh Ulama
- Bekerja sebagai anggota KPU
- Hukum Prinsip-prinsip Akuntansi Dalam Tinjauan Sya...
- (LENGKAP) CARA MENYEMBELIH HEWAN QURBAN YANG BENAR...
- Kewajiban orang awam
- Hadist Palsu Tentang Keharusan Haji Sebelum Menikah
- Memahami Macam Thoharoh (Bersuci)
- Masih Adakah Yang Meragukan Haramnya Anjing ?
- Mukjizat di Balik Bersin dan Menguap
- Makanan Yang Diharamkan Dalam Al-Qur’an
- Kehormatanmu, Wahai Saudariku … (1)
- Kriteria Hewan Kurban
- Lupa Membaca Basmalah Saat Menyembelih Hewan Kurban
- Lalai dari Shalat Shubuh
- Apakah Shalat Sunnah Dilipatgandakan di Masjidil H...
- Menyiramkan Pasir pada Wajar Orang yang Memuji
- Karena Do’a, Si Buta Yang Papa Mendapatkan Wanita ...
- Tak Hanya Wanita yang Harus Bercermin
- Memupuk Sifat Sabar Pada Anak Dengan Keimanan
- Jumlah semua nama Allah 99 ?
- Fiqh tentang Korupsi dan Jahatnya Komplotan Maling...
- Doa Mengada-Ada Ketika Thawaf
- Hukum Kuliah di Fakultas Kedokeran Bagi Muslimah
- Kedermawanan Jiwa
- Haramkah Video?
- Hukum Makan Kue Ulang Tahun
- Perlukah Melafazhkan Niat "Usholli"?
- Badal haji
- Apa Yang Harus Anda Lakukan Dalam Kondisi Berikut ...
- Urutan Wali Nikah
- Seputar ASI dan Bank ASI
- Kitab Ad Durrus al Muhimmah lil Aammatil Al Ummah ...
- Sikap Menawan Da’i Buta
- Tuntunan Pembagian Warisan 04
- Mendulang Hikmah Dari Perjalanan Hidup Nabi Ibrahim
- Berniat Qurban Atas Nama Ibu yang Telah Tiada
- Tujuh Faedah Qona’ah
- 6 Sebab Dibolehkan Tayamum
- Ibadah dan Minta kepada selain Allah.
- Ternyata Bukan Teroris
- Suami malas shalat
- Mengapa Wanita Harus Berhijab?
- Hukum Shalat tanpa Penutup Kepala
- Adab Shalat Berjamaah di Masjid
- Makan kepiting haram atau halal ?
- Bulan Dzul Qo’dah
- Hukum Menebar Bunga Di Kuburan
- Nasihat untuk yang Hidup di Masa Banyak Bid’ah, In...
- Cara Mudah Memahami Fiqh Haji
- (BAGUS BANGET..!!) MUROTTAL MP3 AL-USTADZ SYUHADA ...
- Bolehkah Menikah dengan Jin?
- SMS Hikmah
- Haruskah Taqlid? (Bagian 3)
- Mimpi itu Mendorongku untuk Bertaubat
- Bolehkah Mengumandangkan Adzan, Iqomah Sekaligus M...
- Meneliti Berlipatnya Pahala Shalat di Masjidil Haram
- Iri Tidak Pernah Ada Untungnya
- Shalat di atas kasur
- Hukum Pernikahan karena Paksaan Orang Tua
- Hukum bercelak bagi laki-laki
- Kiyai Itu Apa?
- wanita kurang akal dan agamanya
- Maaf Suamiku… Aku Tidak Akan Menaatimu!!
- Meraup Pahala saat Tidur
- Supaya mudah menghafa
- Hukum Berqurban
- Kebaikan Pemerintah & Ulama Saudi Untuk Kaum Musli...
- Haruskah Taqlid? (Bagian 2)
- Kiat Mengajarkan Si Kecil akan Komputer Aman
- Sekilas Tentang Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid
- Mengenal Syaikh Abdul Muhsin al Ubaikan
- Jangan Tertipu dengan Pembela Islam!
- Ngidam dalam Tinjauan Syariat
- Allah Berbicara dengan Huruf dan Suara?
- Meluruskan Kedustaan Sejarah Versi ‘Syaikh’ Idahra...
- Haruskah Taqlid? (Bagian 1)
- Bolehkah Menggabungkan Satu Sembelihan Untuk Dua J...
- Pahala Shalat di Makkah 100.000 Kali
- Mencari Gelar “Pak Haji”
- Tata Cara Berdoa Sesuai Tuntunan
- Menyemir Rambut
-
▼
October
(120)