Syaikh Shalih bin Fauzan Abdullah Al Fauzan
hafidzahullah ditanya :
Pertanyaan :
Syaikh yang mulia, semoga Allah memberi kebaikan kepadamu. Apa
pendapatmu kepada orang yang memuji Ibnu Sina dan menjadikan dia
termasuk salah satu ulama’ kaum muslimin, semoga Allah membalas kebaikan
kepadamu ?
Jawaban :
Orang yang mengatakan hal tersebut berada diantara dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama dia adalah orang jahil dan tidak mengetahui keadaan
Ibnu Sina, maka orang yang demikian tidak pantas untuk berbicara
tentang Ibnu Sina, yang menjadi kewajibannya adalah diam. Kemungkinan
kedua dia mengetahui keadaan asli Ibnu Sina, tahu kekafirannya,
menetapkan hal tersebut, maka hukumnya sebagaimana Ibnu Sina, dan kita
berlindung kepada Allah dari hal yang demikian. Karena dia mengetahui
dan menetapkan kekafiran Ibnu Sina namun dia malah memberikan pujian
kepadanya, sungguh ini perkara yang berbahaya.

Akan
tetapi sebagian orang yang memberikan pujian kepada Ibnu Sina karena
penghormatan bahwa dia seorang dokter saja. Ini merupakan perkara dunia.
Dia (Ibnu Sina) seorang dokter dan diantara orang kafir ada dokter yang
lebih ahli dari pada Ibnu Sina, maka mengapa hanya mengkhususkan pujian
kepada Ibnu Sina ?? Mereka katakan : Karena Ibnu Sina itu menyandarkan
dirinya kepada Islam, sehingga ini merupakan kebanggan untuk Islam. Kita
katakan : Islam berlepas diri darinya dan Islam tidak membutuhkannya.
Kesimpulannya bahwa Ibnu Sina tidak layak untuk dipuji dan diberi
rekomendasi karena dia seorang penganut sekte Bathiniyyah (salah satu
aliran Syi’ah), seorang ahli filsafat,
atheis, dia bolehnya menyatakan bahwa alam ini terdahulu.
(At Ta’liiq Al Mukhtashar ‘alal Qasiidah An Nuuniyah, hal. 1328
)
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer