Ketika makan sahur, ada sisa makanan yang nyangkut di gigi. Ketika itu ditelan, apakah membatalkan puasa? Terima kasih
Jawaban
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Kasus semacam ini telah dijelaskan oleh Imam Ibnu Qudamah rahimahullah. Dalam karya monumentalnya, Al-Mughni, beliau membuat satu pembahasan khusus tentang ini,
ومن
أصبح بين أسنانه طعام؛ لم يخل من حالين: أحدهما؛ أن يكون يسيرا لا يمكنه
لفظه، فازدرده، فإنه لا يفطر به؛ لأنه لا يمكن التحرز منه، فأشبه الريق،
قال ابن المنذر: أجمع على ذلك أهل العلم.
Orang yang di pagi hari merasa ada makanan di sela-sela giginya, kondisinya tidak lepas dari 2 hal:
Pertama, sisa makanan
itu sangat sedikit, tidak mungkin untuk diludahkan, kemudian dia telan,
maka puasanya tidak batal. Karena materi semacam ini tidak mungkin
untuk dihindari, sebagaimana ludah. Ibnul Mundzir mengatakan, ‘Para
ulama sepakat akan kesimpulan ini.’
الثاني،
أن يكون كثيرا يمكن لفظه، فإن لفظه فلا شيء عليه، وإن ازدرده عامدا، فسد
صومه في قول أكثر أهل العلم. وقال أبو حنيفة: لا يفطر؛ لأنه لا بد له أن
يبقى بين أسنانه شيء مما يأكله، فلا يمكن التحرز منه، فأشبه ما يجري به
الريق.
Kedua, sisa makanan
itu banyak, yang memungkinkan untuk dia ludahkan. Jika dia buang dengan
meludahkannya, tidak mempengaruhi keabsahan puasanya. Namun jika dia
telan dengan sengaja, puasanya batal, menurut pendapat mayoritas ulama.
sementar itu, Abu Hanifah berpendapat: ‘Puasanya tidak batal, karena
pasti ada sisa di sela-sela giginya dari makanan yang telah dia makan.
Sehingga tidak mungkin dihindari, sehingga statusnya sama dengan ludah.
ولنا أنه بلع طعاما يمكنه لفظه باختياره، ذاكرا لصومه، فأفطر به، كما لو ابتدأ الأكل، ويخالف ما يجري به الريق، فإنه لا يمكنه لفظه
Akan tetapi, pendapat kami, bahwa perbuatan semacam ini termasuk menelan makanan
yang memungkinkan baginya untuk membuangnya tanpa terpaksa, dan dia
ingat dia sedang puasa, sehingga puasanya batal. Sebagaimana orang yang
mulai makan. Ini berbeda dengan sisa makanan yang larut seperti ludah.
Jenis kedua ini tidak mungkin dia buang.
(Al-Mughni, 3/126).
Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer