Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا للهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya
tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza wa Jalla,
kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih baik bagimu” (HR Ahmad no 23074)
Fiqh Hadits :
Fiqh Hadits :
PERTAMA : Lafal ( شَيْئًا= sesuatu),
adalah kalimat nakiroh dalam konteks kalimat nafyi (negatif) memberikan
faedah keumuman. Artinya “sesuatu” apa saja yang engkau tinggalkan
karena Allah…
Bisa jadi sesuatu yang ditinggalkan adalah :
(1) Perkara yang haram yang sangat mungkin ia lakukan, akan tetapi ia meninggalkannya karena Allah, seperti
- Seseorang yang kaya raya karena bekerja sebagai pegawai instansi yang berpenghasilan riba, lalu ia meninggalkan pekerjaan yang menggiurkan tersebut.
- Seseorang yang hatinya tergerak untuk bermaksiat, sangat berkesempatan untuk berzina, atau untuk menyaksikan tayangan-tayangan yang haram dan vulgar, lalu ia meninggalkannya karena Allah
- Seseorang yang diajak untuk bermaksiat…akan tetapi ia meninggalkannya karena Allah.
(2) Perkara yang halal, akan tetapi ditinggalkan karena ada kemaslahatan yang besar. Contohnya :
- Seseorang memiliki harta untuk membeli sesuatu yang ia sukai, akan tetapi ada panggilan untuk melaksanakan ibadah umroh yang juga membutuhkan dana yang besar, maka iapun meninggalkan perkara yang ia sukai karena Allah demi menjalankan ibadah umroh
- Seseorang yang memiliki harta untuk membeli kebutuhannya, akan tetapi ternyata ada kerabatnya atau saudaranya sesama muslim yang membutuhkan bantuannya, maka iapun meninggalkan untuk membeli kebutuhannya tersebut demi untuk membantu saudaranya tersebut.
- Seseorang yang dipanggil untuk bertamsya gratisan, dan ia sangat senang untuk melakukan tamasya tersebut, akan tetapi ternyata jadwal tamasya tersebut bertepatan dengan jadwal pengajian. Lalu iapun meninggalkan tamasya tersebut agar bisa mengikuti pengajian.
(3) Perkara
yang telah digariskan oleh Allah, terpaksa ia tinggalkan, akan tetapi
ia meninggalkannya dengan niat karena Allah. Contohnya : seseorang yang
terpaksa meninggalkan harta dan tanah kelahirannya karena ditekan oleh
orang-orang kafir. Meskipun bentuknya ia meninggalkan harta dan tanah
kelahirannya secara terpaksa karena intimidasi kaum kuffar, akan tetapi
jika ia meninggalkannya karena Allah maka ia telah masuk dalam keumuman
hadits di atas.
KEDUA : Lafal ( لِلَّهِ= “Karena Allah“),
mengingatkan bahwa motivasi untuk meninggalkan “sesuatu” tersebut harus
semata-mata karena Allah. Karenanya tidaklah termasuk dalam kategori
“Karena Allah” :
- Seseorang yang meninggalkan kemaksiatan akan tetapi semata-mata karena takut cibiran dan celaan masyarakat
- Seseorang yang meninggalkan kemaksiatan karena takut kesehatannya terganggu. Seperti seseorang yang meninggalkan rokok dan bir, karena khawatir akan terkena penyakit paru-paru atau penyakit yang lainnya.
- Seseorang yang meninggalkan kemaksiatan karena ingin dipuji oleh masyarakat.
- Seseorang yang meninggalkan pekerjaan yang haram karena tidak enak sama teman-temannya.
Karenanya permasalahan “Karena Allah”
merupakan perkara yang sangat urgen, karena ini adalah penentu tentang
terwujudkannya janji Allah untuk menggantikan dengan yang lebih baik
dari perkara-perkara yang ditinggalkan.
KETIGA : Lafal (بَدَّلَكَ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ منه = Allah akan menggantikan yang lebih baik bagimu daripada yang kau tinggalkan)
KETIGA : Lafal (بَدَّلَكَ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ منه = Allah akan menggantikan yang lebih baik bagimu daripada yang kau tinggalkan)
Lafal (ما = yang lebih baik) adalah ما al-maushuulah, yang dalam kaidah juga memberikan faedah keumuman. Karenanya bisa jadi:
- Allah menggantikan sesuatu yang ditinggalkan karena Allah dengan perkara yang sejenis dengan perkara yang ditinggalkan, hanya saja lebih baik
- Allah mengganti dengan perkara yang lebih baik akan tetapi tidak sejenis dengan perkara yang ditinggalkan
- Allah menggantikan baginya dengan menghilangkan atau memalingkan darinya musibah atau bencana atau kesulitan yang tadinya akan menghadangnya.
KEEMPAT : Contoh-contoh kisah akan bukti hadits ini
Realita banyak mencontohkan akan bukti hadits ini, diantaranya
(1) Para
sahabat kaum muhajirin yang harus meninggalkan tanah air mereka, rumah,
serta harta mereka demi untuk berhijrah ke Madinah sehingga bisa
beribadah kepada Allah dengan baik tanpa diintimidasi oleh kaum
musyrikin Arab. Akhirnya Allah menggantikan bagi mereka harta yang lebih
banyak dan kekuasaan serta kemenangan atas kaum musyrikin. Bahkan Allah
menjadikan mereka menguasai kembali tanah air mereka Mekah. (lihat
Tafsiir Ibnu Katsiir 4/572)
(2) Kisah
Nabi Sulaiman ‘alaihis salaam yang meninggalkan kuda-kuda
kesenangannnya dengan menyembelih kuda-kuda tersebut karena kuda-kuda
tersebut telah melalaikan beliau hingga tidak sempat sholat di petang
hari hingga matahari tenggelam. Ia pun menyembelih kuda-kuda tersebut
dan disumbangkan karena Allah.
Akhirnya
Allah pun menggantikan kuda-kuda tersebut dengan angin yang mengalir
dengan cepat dan mengalir ke arah yang dikehendaki oleh nabi Sulaiman
‘alaihis salaam. (Lihat Taisiir Al-Kariim Ar-Rahmaan hal 712)
(3) Kisah
Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam yang harus meninggalkan kaumnya,
meninggalkan kerabat dan keluarganya yang menyembah patung, lalu
berhijrah menuju Palestina, maka Allah pun menggantikan baginya
anak-anak yang sholeh. Diantaranya Ishaq ‘alaihis salaam yang akhirnya
dilahirkan oleh Sarah yang telah mencapai masa monopouse.
Allah berfirman :
فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلا جَعَلْنَا نَبِيًّا (٤٩)
“Maka
ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang
mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan
Ya’qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi” (QS Maryam : 49) (lihat kitab Tafsiir As-Sirooj Al-Muniir karya Asy-Syirbini 2/340)
Tentunya
meninggalkan kerabat dan kampung halaman merupakan perkara yang berat,
akan tetapi Ibrahim ‘alaihis salam meninggalkannya karena Allah.
(Taisiir Al-Kariim Ar-Rahmaan hal 494)
(4) Barang
siapa yang menjaga pandangannya dengan meninggalkan memandang
perkara-perkara yang haram, maka Allah akan memberikan cahaya pada
pandangannya dan menambah manis imannya. (lihat Taisiir Al-Kariim
Ar-Rahmaan hal 566)
(5) Kisah
tentang Aisyah radhiallahu ‘anhaa yang sedang berpuasa, lalu ada
seorang miskin yang meminta makanan kepada Aisyah, sementara Aisyah
tidak memiliki kecuali hanya sepotong roti. Lalu Aisyah memerintahkan
budak wanitanya untuk memberikan sepotong roti tersebut kepada sang
miskin, maka sang budak berkata, “Engkau bakalan tidak memiliki makanan
untuk berbuka puasa”. Akan tetapi Aisyah tetap memerintahkannya untuk
memberikan roti tersebut kepada sang miskin. Maka ternyata tatakala sore
hari ada seseorang yang memberikan hadiah seekor kambing yang sudah
dimasak untuk Aisyah. (Lihat Tafsiir Al-Qurthubi 18/26)
(6) Kisah
tentang Ummu Sulaim yang anaknya meninggal lalu tatkala datang sang
suami maka iapun menghias dirinya untuk merayu sang suami –Abdullah bin
Abi Tholhah- yang baru datang dari safar agar terlalaikan berita
kematian anaknya. Ummu Sulaim telah sabar tatkala harus meninggalkan
anaknya yang meninggal tersebut. Akhirnya ternyata hubungan antara ia
dan sang suami tatkala itu dan seterusnya membuahkan sembilan orang anak
semuanya adalah qori’ al-Qur’an (lihat Syarah Shahih Al-Bukhari karya
Ibnu Bathhool 3/285)
(7) Sebuah
kisah yang disebutkan dalam kitab Tafsir Al-Bahr Al-Madid karya Ibnu
‘Ajiibah Abul ‘Abbaas Al-Faasi tentang seorang pemuda penuntut ilmu yang
tinggal di daerah Faas. Suatu hari ada seorang ibu keluar bersama
putrinya yang cantik jelita. Maka ternyata sang putri ketinggalan dari
ibunya sehingga akhirnya tertahan hingga malam hari. Maka ia pun melihat
dari kejauhan sebuah pintu yang nampak ada lampu nyala dibalik lampu
tersebut. Lalu ia mengintip di balik pintu tersebut ternyata ada seorang
penuntut ilmu yang sedang membaca buku. Maka dalam hati putri cantik
ini ia berkata, “Jika tidak ada kebaikan pada pemuda ini maka tidak ada
kebaikan pada seorangpun”. Maka iapun memberanikan diri untuk mengetuk
pintu, lalu dijawab oleh sang pemuda. Lalu sang putri pun menceritakan
tentang kondisinya yang ketinggalan ibunya, dan ia khawatir jika ia
berjalan di malam hari akan ada orang yang mengganggunya. Maka akhirnya
sang pemuda merasa wajib baginya untuk menjaga putri tersebut. Lalu
iapun memasukan putri tersebut dalam rumahnya, lalu ia menjadikan
penghalang berupa tikar antara ia dan sang putri, lalu iapun melanjutkan
membaca buku. Lalu datanglah syaitan menggodanya. Akan tetapi karena
keberkahan ilmu maka Allah pun menjaga pemuda ini. Iapun segera
mengambil api lampu lalu iapun menggerakan jarinya ke lampu tersebut,
satu demi satu jari-jarinya ia letakkan di api lampu tersebut hingga
membakar jari-jarinya. Sang wanita mengintip sikap pemuda tersebut dan
ia takjub dengan sikap tersebut. Sementara sang pemuda terus memanasi
jarinya. Lalu sang pemuda memanaskan jari-jarinya dari tangannya yang
satunya lagi, hingga akhirnya tiba pagi hari dan nampak cahaya terang,
maka iapun mempersilahkan sang putri untuk keluar dari rumahnya dan
segera pulang. Akhirnya sang putripun pulang ke rumahnya dan
menceritakan tentang kisah sang pemuda. Maka segeralah ayah sang putri
mendatangi majelis ilmu dan mengabarkan tentang kisah sang pemuda kepada
syaikh/guru di majelis tersebut. Maka sang guru meminta agar seluruh
para penuntut ilmu mengeluarkan kedua tangan mereka. Seluruh muridpun
mengeluarkan kedua tangan mereka kecuali sang pemuda. Maka syaikh pun
tahu siapa pemuda tersebut, lalu akhirnya sang ayah menikahkan sang
pemuda dengan putrinya tersebut” (Al-Bahr Al-Madiid 3/375)
Karenanya
yakinlah jika anda meninggalkan sesuatu benar-benar tulus semata-mata
karena Allah maka pasti Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik.
Sungguh hati ini sangat terharu tatkala mengetahui ada seorang pegawai
bank yang akhirnya meninggalkan pekerjaan ribanya lalu kemudian dengan
sabarnya menjadi seorang penjual bakso. Allah pasti akan menggantikan
baginya yang lebih baik, apakah di dunia maupun di akhirat, cepat atau
lambat.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer