Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Salah satu diantara aqidah syiah
yang paling berbahaya adalah doktrin taqiyah. Taqiyah dalam ajaran syiah
adalah upaya berbohong dalam rangka menyembunyikan jati diri ketika
dalam kondisi Syiah minoritas. Baik untuk tujuan menjaga diri dari
gangguan luar atau untuk menimbulkan kesamaran di tengah masyarakat
tentag hakekat syiah atau untuk menyudutkan lawan syiah.
Taqiyah dilakukan dengan cara
menampakkan sesuatu berbeda dengan apa yang ada dalam hatinya. Ungkapan
lainnya artinya nifaq dan menipu, sebagai usaha mengelabui atau mengecoh
manusia. Dengan bahasa yang lebih ringkas, taqiyah hakikatnya adalah
berdusta.
(Simak keterangan Muhammad Jawad Mughniyah, dalam bukunya As-Syiah fil Mizan).
Taqiyah, Rukun Penting dalam Agama Syiah
Taqiyah menjadi ajaran penting dalam agama Syi’ah. Para tokoh syiah
membuat berbagai riwayat dusta atas nama ahlul bait, untuk memotivasi
umat Syiah agar melakukan taqiyah. Taqiyah mereka jadikan prinsip hidup
yang tidak terpisahkan dalam ajaran syiah. Berikut beberapa riwayat
dusta atas nama ahlul bait, tentang pentingnya Taqiyah,
Pertama, taqiyah bagian dari agama
Keterangan Al-Kulaini, tokoh syiah ini meriwayatkan dari Ja’far As-Shadiq,
التقية من ديني ودين آبائي ولا إيمان لمن لا تقية له
“Taqiyah bagian dari agamaku dan agama bapak-bapakku. Tidak ada iman bagi orang yang tidak melakukan taqiyah.”
Dia juga meriwayatkan dari Abdullah bin Ja’far,
إن تسعة أعشار الدين في التقية , ولا دين لمن لا تقية له
“Sesungguhnya sembilan persepuluh (90%) bagian agama adalah taqiyah. Tidak ada agama bagi orang yang tidak melakukan taqiyah.”
[Ushul Al-Kafi 2/217, Biharul Anwar 75/423, dan Wasail Syiah 11/460].
Kedua, taqiyah merupakan akhlak paling mulia
Keterangan At-Thusi. Dalam bukunya Al-Amali, dia meriwayatkan dari Ja’far,
ليس منا من لم يلزم التقية , ويصوننا عن سفلة الرعية
“Bukan bagian dariku, orang yang tidak menekuni taqiyah, dan tidak melindungi kami dari rakyat jelata.”
Kemudian dalam Al-Ushul Al-Ashliyah, At-Thusi juga
meriwayatkan dari Imam Al-Baqir, bahwa beliau ditanya, ‘Siapakah manusia
yang paling sempurna?’ Jawab Imam Al-Baqir,
أعلمهم بالتقية … وأقضاهم لحقوق إخوانه
“Orang yang paling tahu tentang taqiyah.. dan yang paling sempurna dalam menunaikan hak saudaranya.”
Juga diriwayatkan dari Al-Baqir,
أشرف أخلاق الأئمة والفاضلين من شيعتنا استعمال التقية
“Akhlak paling mulia dari para imam dan orang-orang penting dari kelompok kami adalah melakukan taqiyah.”
Kemudian, dalam kitab Al-Mahasin, dari Habib bin Basyir, dari Abu Abdillah,
لا والله ما على الأرض شيء أحب إلي من التقية، يا حبيب إنه من له تقية رفعه الله يا حبيب من لم يكن له تقية وضعه الله
“Demi Allah, tidak ada di muka bumi ini, sesuatu yang lebih aku
cintai melebihi taqiyah. Wahai Habib, orang yang melakukan taqiyah,
Allah akan angkat derajatnya. Wahai Habib, siapa yang tidak melakukan
taqiyah, akan Allah rendahkan.”
Ketiga, taqiyah hukumnya wajib, meninggalkan taqiyah = meninggalkan shalat
Tokoh Syiah Ibnu Babawaih mengatakan,
اعتقادنا في التقية أنها واجبة من تركها بمنزلة من ترك الصلاة
“Keyakinan kami tentang taqiyah,
bahwa taqiyah itu wajib. Siapa yang meninggalkan taqiyah, seperti orang
yang meninggalkan shalat.” (Al-I’tiqadat, hlm. 114).
Untuk mendukung keterangannya, dia tidak malu untuk berdusta atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan menyantumkan hadis palsu,
تارك التقية كتارك الصلاة
“Orang yang meninggalkan taqiyah, sama dengan orang yang meninggalkan shalat.”
[Simak Jami’ Al-Akhbar, hlm. 110 dan Bihar Al-Anwar, 75/412]
Ketika Bohong Menjadi Prinsip Agama
Apa yang bisa anda simpulkan, ketika bohong kebiasaan hidup seseorang
atau menjadi prinsip hidup seseorang. Anda tentu yakin, orang ini akan
selalu diwaspadai oleh rekan dan lingkungannya. Karena dia bisa menipu
siapapun, kapanpun dan di manapun.
Bagi syiah, taqiyah (baca:
berbohong) tidak semata menjadi prinsip hidup. Lebih dari itu, mereka
meyakini, taqiyah merupakan amal sholeh yang menjadi sumber pahala.
Berbohong demi syiah mereka anggap sebagai amal ibadah mulia yang akan
meningkatkan derajatnya.
Mereka bisa memiliki 1000 wajah
untuk mengelabuhi masyarakat tentang siapakah sejatinya syiah. Mereka
bisa berdusta dan berbohong, kapanpun dan dimanapun, demi pencitraan
syiah. Mereka bisa berbohong untuk membangun opini positif di mata
publik tentang Iran. Mereka tidak segan berdusta, untuk menarik simpati
kaum muslimin terhadap syiah. Mereka bisa berdusta untuk menciptakan
kesan, syiah adalah kelompok minoritas yang tertindas. Mereka juga tidak
segan berdusta, menampakkan perlawanan terhadap Zionis yahudi di mata
dunia, meskipun sejatinya mereka sendiri seperti yahudi.
Siapa sasarannya?
Tentu saja bukan kepada sesama
syiah. Bohong ini mereka arahkan kepada kelompok yang mereka anggap
sebagai musuh besar syiah, yaitu kaum muslimin ahlus sunnah wal jamaah.
Kami, anda, dan seluruh kaum muslimin yang bukan syiah adalah sasaran
utama kebohongan taqiyah itu.
Itulah yang menjadi landasan
Khomaini untuk memobilisasi masa. Dia menekankan kepada para
pengikutnya, kaum muslimin selain syiah sama sekali tidak memiliki
kehormatan, layaknya orang kafir. Menipu mereka atau bahkan menumpahkan
darah mereka adalah tindakan mulia yang layak dilakukan semua orang
syiah.
Dalam bukunya Al-Makasib Al-Muharramah, Khomaini mengatakan,
فلا شبهة في عدم احترامهم، بل هو من ضروري
المذهب كما قال المحققون، بل الناظر في الأخبار الكثيرة في الأبواب
المتفرقة لا يرتاب في جواز هتكهم والوقيعة فيهم، بل الأئمة المعصومون
أكثروا في الطعن واللعن عليهم، وذكر مساويهم… والظاهر منها جواز الافتراء
والقذف عليهم.
“Tidak ada lagi keraguan, bahwa
mereka (ahlus sunah), tidak memiliki kehormatan. Bahkan itu bagian
prinsip penting dalam madzhab syiah, sebagaimana yang disampaikan ulama.
Orang yang mempelajari berbagai riwayat yang banyak dalam berbagai
kajian yang berbeda, tidak akan ragu tentang bolehnya merusak mereka dan
menyakiti mereka. Bahkan para imam maksum, sangat sering mencela,
melaknat, serta menghina mereka (ahlus sunah)….dan yang zahir, boleh
membuat kedustaan dan melemparkan kedustaan kepada mereka”
[Al-Makasib Al-Muharramah, Al-Khumaini, Muassasah Ismailiyan, cet. Ketiga, 1410 H. Jilid 1, hlm. 251 – 252].
Hal yang sama juga disampaikan Al-Khou’i – salah satu tokoh syiah yang sangat membenci ahlus sunah – ,
… وأما هجو المخالفين أو المبدعين في الدين
فلا شبهة في جوازه؛ لأنه قد تقدم في مبحث الغيبة، أن المراد بالمؤمن هو
القائل بإمرة الإثني عشر (عليهم السلام)، … ومن الواضح أن ما دل على حرمة
الهجو مختص بالمؤمن من الشيعة، فيخرج غيرهم عن حدود حرمة الهجو موضوعاً….
أنه قد تقتضي المصلحة الملزمة جواز بهتهم والإزراء عليهم، وذكرهم بما ليس
فيهم افتضاحاً لهم، والمصلحة في ذلك استبانة شؤونهم لضعفاء المؤمنين، حتى
لا يغتروا بآرائهم الخبيثة
“Menghina kaum yang menyimpang
atau para pelaku bid’ah dalam agama (ahlus sunah), tidak samarnya,
hukumnya boleh. Sebagaimana pembahasan ghibah yang telah lewat, bahwa
yang dimaksud orang mukmin adalah mereka yang mengikuti prinsip
kepemimpinan imam dua belas ‘alaihimus salam,… dan sangat jelas, dalil
yang menunjukkan larangan menghina, hanya tertuju kepada orang syiah
yang beriman. Sehingga tidak termasuk selain syiah, mereka di luar batas
larangan penghinaan.… Berdasarkan tuntutan kemaslahatan yang kuat,
boleh memfitnah mereka, melemparkan kedustaan kepada mereka, menyebutkan
kesalahan yang tidak mereka lakukan, untuk mempermalukan mereka. Bentuk
maslahat dalam hal ini adalah membeberkan keadaan buruk mereka,
mengingat kaum muskminin (baca: Syiah) masih lemah. Sehingga syiah yang
lemah iman ini tidak tertipu dengan pemikiran buruk mereka…”
[Misbah Al-Faqahah, Al-Khou’i, penerbit Al-Ilmiah, Qom, cet. Pertama, jilid 1, hlm. 700 – 701].
Allahul musta’an, seperti itulah kebencian mereka terhadap
kaum muslimin. Berlindunglah kepada Allah, agar anda tidak menjadi salah
satu korban kekejaman mereka.
Peringatan Ulama tentang Kedustaan Syiah
Memahami kenyataan prinsip
taqiyah, para ulama kaum muslimin sejak masa silam telah mengingatkan
penipuan mereka. Mereka menolak informasi dari syiah, karena memiliki
sifat dasar: pembohong. Berikut pernyataan mereka,
1. Keterangan Imam Malik
Asyhab – ulama Malikiyah – mengatakan,
سئل مالك عن الرافضة ؟ قال لا نكلمهم ولا نروي عنهم فإنهم يكذبون
“Imam Malik ditanya tentang rafidhah (syiah). Jawaban beliau: “Kami
tidak mau bicara dengan mereka, tidak meriwayatkan dari mereka, karena
mereka suka berdusta.”
2. Keterangan Imam As-Syafii
Diriwayatkan oleh Harmalah – salah satu murid Imam As-Syafii –,
سمعت الشافعي يقول لم أر أشهد بالزور من الرافضة
“Saya mendengar As-Syafii mengatakan, ‘Saya belum pernah mengetahui
ada kelompok yang paling mudah berdusta melebihi rafidhah (syiah).”
3. Yazid bin Harun Al-Wasithi – salah satu ulama tabi’ tabiin – mengatakan,
يكتب عن كل صاحب بدعة إذا لم يكن داعية إلا الرافضة فإنهم يكذبون
“Boleh ditulis semua hadis dari pelaku bid’ah, selama dia bukan tokohnya. Kecuali rafidhah, karena mereka suka berdusta.”
[Simak 3 keterangan di atas dalam An-Nukat ‘ala Muqadimah Ibnu Sholah, Az-Zarkasyi, 3/399 dan Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327].
4. Syarik bin Abdillah – seorang Qadhi Kufah di zaman Imam Abu Hanifah – mengatakan,
أحمل العلم عن كل من لقيت إلا الرافضة فإنهم يضعون الحديث ويتخذونه دينا
“Saya menimba ilmu (hadis) dari setiap orang yang saya jumpai,
kecuali rafidhah (syiah). Karena mereka memalsu hadis dan menjadikannya
sebagai aturan agama.” (Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327).
5. Bahkan hanya sebatas mencela sahabat, hadisnya sudah tidak boleh
diterima, karena diduga syiah. Itulah kehati-hatian yang dilakukan Ibnul
Mubarok – gurunya Imam Bukhari –, beliau mengatakan,
لا تحدثوا عن عمرو بن ثابت فإنه كان يسب السلف
“Janganlah kalian mengambil hadis dari Amr bin Tsabit. Karena dia melaknat para sahabat.” (Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327).
6. Syaikhul Islam mengatakan
وقد
اتفق أهل العلم بالنقل والرواية والإسناد على أن الرافضة أكذب الطوائف
والكذب فيهم قديم ولهذا كان أئمة الإسلام يعلمون امتيازهم بكثرة الكذب
“Para ulama sepakat, berdasarkan nukilan, riwayat, dan sanad, bahwa
rafidhah (syiah) adalah kelompok paling pendusta. Dan dusta bagi mereka,
ada sejak masa silam. Karena itu, para ulama islam mengenal ciri khas
mereka dengan banyaknya berdusta.” Selanjutnya, Syaikhul Islam
menyebutkan beberapa riwayat di atas. (Minhaj As-Sunah An-Nabawiyah,
1/59).
7. Keterangan lainnya dari Ibnu Hazm, dalam karyanya tentang firqah dan kelompok-kelompok yang menisbahkan dirinya kepada islam,
… إنما هي فرق حدث أولها بعد موت النبي صلى الله عليه وسلم بخمس وعشرين سنة …وهي طائفة تجري مجرى اليهود والنصارى في الكذب والكفر
Rafidhah (syiah) adalah kelompok
yang pertama kali muncul 25 tahun setelah meninggalnya Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam… dan itulah kelompok yang sangat persis denga Yahudi
dan Nasrani dalam hal berdusta dan melakukan kekufuran. (Al-Fashl fi
Al-Milal wa Al-Ahwa wa An-Nihal, Ibnu Hazm, 1/176).
Atas Nama Ahlul Bait
Selanjutnya anda bisa menilai
klaim mereka sebagai pengikut ahlul bait. Anda bisa menilai kebenaran
pengakuan mereka sebagai pemilik riwayat dari Ahlul Bait.
1. Mungkinkah ahlul bait mengajarkan kawin kontrak (nikah mut’ah) yang sama sekali tidak berbeda dengan zina?
Sebagai referensi penilaian, anda bisa simak aturan nikah mut’ah dan tarifnya di Iran:
2. Mungkikah ahlul bait mengajarkan kaum muslimin untuk melaknat Abu Bakar, Umar, Utsman, A’isyah, dan istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya?
Sebagai referensi penilaian, anda bisa pelajari:
3. Mungkinkah ahlul bait mengajarkan doktrin bahwa Al-Quran telah
berubah? Mungkinkah mereka masih menyimpan Al-Quran, dan tidak diajarkan
kepada kaum muslimin yang lainnya dan hanya dimiliki syiah.
Sebagai referensi, anda bisa pelajari,
4. Mungkinkah ahlu bait mengajarkan kultus kepada para Imam, dan orang shaleh. Sampai memposisikan mereka layaknya Tuhan.
Sebagai referensi, anda bisa pelajari,
5. Dan mungkinkah ahlul bait mengajarkan umat untuk rajin berdusta?? Sehebat apapun penipu, dia tidak akan pernah mau ditipu.
Masih ada segudang keyakinan aneh syiah, yang dia klaim sebagai ajaran ahlul bait. Anda bisa pelajari di:
- www.hakekat.com
- www.syiahindonesia.com
- atau klik kumpulan artikel tentang Syiah di KonsultasiSyariah.com
Penjelasan Syiah lebih Ilmiah?
Karena itu, sungguh aneh ketika ada orang yang menjadikan keterangan
syiah sebagai referensi yang dihargai. Bagaimana mungkin, pendusta dan
pembohong bisa menjadi rujukan dalam informasi. Terlebih di saat musim
ketegangan antara kaum muslimin dan kelompok syiah.
Lebih menyedihkan lagi, ketika
ada orang yang tertipu dan menganggap keterangan tokoh syiah lebih
ilmiah. Anda boleh geleng kepala… bohong, dianggap ilmiah. Sayangnya,
mereka yang tertipu dengan kebohongan syiah kebanyakan dari kalangan
civitas akademik universitas-universitas ‘islam’ (dalam tanda kutip) di
Indonesia.
Sebagai contoh, anda bisa saksikan, bagaimana upaya pembelaan mereka
terhadap kekejaman pemerintahan Basyar, yang membantai kaum muslimin
Suriah.
Beberapa klaim yang sering kita dengar, yang mengunggulkan syiah,
1. Syiah penganut ahlul bait
2. Sunni mendapat riwayat dari sahabat, dan syiah mendapat riwayat dari ahlul bait
3. Iran musuh besar Amerika & Zionis Yahudi
4. Iran memiliki bom nuklir yang membuat Amerika & Zionis Yahudi gentar
5. Iran & Syiah, musuh barat – pembebas palestina
6. Iran negera islam makmur & berperadaban
7. Iran pemimpin peradaban islam dunia
8. Perjuangan sang revolusioner ayatollah Khumaini
9. Ahmadi Nejad, pemimpin muslimin dunia yang rendah hati
10. Al-Quran kita sama
Dan sejuta klaim lainnya. Namun sayang, banyak orang yang rela untuk jadi korban kedustaan mereka. Semoga kita tidak termasuk…
Kang Jalal Berdusta
Jika anda mendengar kalimat ini
maka benarkanlah. Tokoh sentral syiah indonesia ini, sering sekali
menukil dalil atau keterangan ulama dengan cara serampangan. Tidak lain,
dalam rangka mengelabuhi masyarakat tentang hakekat syiah. Sekalipun
harus memlintir ayat Al-Quran atau hadis, atau keterangan ulama. Yang
penting, syiah menang.
Anda bisa simak beritanya di:
Sudah saatnya anda buang jauh-jauh citra orang ini, agar anda tidak termasuk korban penipuannya.
Buku-buku Syiah
Pernahkah anda mendapatkan buku
syiah dijual bebas di pasaran? Pernahkah anda membeli referensi asli
syiah beredar di toko-toko buku? Bagian ini yang mungkin sering kita
lupakan. Mengapa mereka begitu merahasiakan buku-buku dan referensi asli
mereka? Informasi dari beberapa rekan yang ingin mencari fakta, merasa
kesulitan untuk mendapatkan buku asli karya ulama-ulama syiah Iran.
Itulah sikap eksklusif Iran. Dia jauh lebih tertutup dibandingkan
Amerika. Seolah, pemerintah Iran berusaha menutup rapat, jangan sampai
kaum muslimin dunia mempelajari aqidah, doktrin dan ajaran Syiah Iran.
Kecuali jika kita telah menjadi syiah. Kita bisa dengan mudah
mendapatkan referensi asli mereka. Tapi sekali lagi…, jika otak kita
sudah terinstal program syiah.
Ini berbeda dengan Saudi.
Pemerintah Saudi sangat gencar menyebarkan buku-buku gratis ajaran islam
yang didakwahkan di Saudi kepada umumnya masyarakat. Mereka begitu
terbuka di hadapan kaum muslimin. Seolah Saudi ingin berteriak kepada
kaum muslimin, silahkan pelajari seluruh aqidah, doktrin dan ajaran
kami. Dan silahkan memberikan penilaian, apakah ajaran kami sesat
ataukah sesuai Al-Quran dan sunah. Anda bisa menilai, jika memang
prinsip beragama yang diajarkan oleh pemerintah Saudi itu sesat, mereka
akan berusaha merahasiakannya, sebagaimana yang dilakukan pemerintah
Iran terhadap ajaran Syiah.
Buka Kedok dengan Referensi Asli
Karena itu, ketika seseorang
hendak debat dengan syiah, dia wajib mempelajari buku-buku syiah.
Referansi asli yang ditulis oleh tangan-tangan tokoh syiah. Tanpa ini,
dia hanya akan menjadi bahan tipuan orang syiah yang menjadi lawan
debatnya. Sebagaimana yang pernah terjadi pada salah satu dai di Jogja,
hingga akhirnya dia mengikuti Syiah.
Dengan buku asli, ketahuan
kedoknya. Di situlah syiah tidak bisa mengelak. Mereka tidak bisa
mengelabuhi. Karena wajah asli syiah, ada dalam karya tokoh aliran sesat
ini. Sekalipun sejuta kemunafikan untuk menutupi dirinya, dia tidak
akan bisa mengelak jika ditunjukkan ucapan tokohnya.
Sungguh betapa capeknya dakwah
melawan syiah. Karena doktrin yang paling berbahaya yang mereka miliki:
taqiyah, yang hakekatnya adalah kemunafikan. Semoga Allah melindungi
kita dari kelompok munafik, yang menjadi musuh dalam selimut bagi kaum
muslimin ini.
Allahu a’lam
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Ali Al Mujtaba said...
Yang munafik itu yang anti syiah!